Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

ketergantungan secara postif, dalam hal ini aktivitas diatur sehingga siswa membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama. Ketiga, Siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 2-5 orang. Keempat, Siswa menggunakan perilaku kooperatif dan pro sosial. Kelima, Setiap siswa secara mandiri bertanggung jawab untuk pekerjaan pembelajaran mereka. Dari hal-hal inilah pembelajaran akan berlangsung aktif dan tidak monoton berpusat pada ceramah diberikan guru kepada murid yang diajar. Pembelajaran kooperatif ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran lainnya, dari paparan sebelumnya menunjukan adanya berbagai keunggulan pembelajaran kooperatif, menurut Anita Lie keunggulannya antara lain sebagai berikut: 34 Memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal, memungkinkan pada siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial dan pandangan,meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia, meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik, meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan sikap positif terhadap belajar dan pengalaman belajar.

d. Think, Pair, Share

Teknik think pair share berpikir-berpasangan-berbagi adalah jenis pembelajaran cooperative learning yang ditrancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi ini dikembangkan oleh Frank Lyman di Universitas Maryland. Seperti yang dikutip Arends dalam Trianto menyatakan bahwa think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. 35 34 Ibid, h. 135-136 35 Trianto, Op. Cit. h. 81

e. Langkah-Langkah Model Think-Pair-Share

Langkah-langkah think pair share menurut Trianto yaitu: 36 Langkah 1: Berpikir Thinking Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa mengggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir sendiri jawaban atau masalah. Langkah 2: Berpasangan Pairing Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru member waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan. Langkah 3: Berbagi Sharing Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Tahapan pembelajaran think pair share dalam Suyatno yaitu diawali dengan guru yang menyajikan materi klasikal, kemudian memberikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja secara kelompok dengan cara berpasangan think-pairs, kemudian setalah itu dilanjutkan pada kegaiatan presentasi kelompok share, dan kuis individual serta pemberian reward. 37 36 Trianto, Op. Cit.,h.81-82 37 Suyatno, Ibid., h. 54.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasu

0 2 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasu

0 2 14