Strategi Pembelajaran Strategi, Model dan Pendekatan Pembelajaran

anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Pembelajaran aktif active learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. 12 Menurut Simons dalam Suyatno, pembelajaran aktif memiliki dua dimensi, yaitu pembelajaran mandiri independent learning dan bekerja secara aktif active working. Independent learning lebih mengutamakan pada keterlibatan siswa pada pembuatan keputusan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan. Active working mengutamakan pada situasi dimana pembelajar atau siswa ditantang untuk menggunakan kemampuan mentalnya saat melakukan pembelajaran. 13 Prinsip-prinsip dalam pembelajaran aktif meliputi banyak hal, diantaranya yaitu anak didik yang harus lebih aktif dan berperan dalam semua aktifitas belajar dan guru hanya sebagai fasilitator yang bertugas mengarahi proses belajar mengajar. Menurut Ahmadi dan Supriyono dalam jurnal penelitian disebutkan bahwa ada beberapa prinsip belajar yang dapat menumbuhkan cara belajar aktif pada peserta didik, yaitu stimulasi belajar, perhatian dan motivasi, respon yang dipelajari, penguatan, dan pemakaian serta pemindahan. 14 Pembelajaran aktif active learning pertama diperkenalkan oleh seorang filosofi kenamaan Cina, Confucius dalam buku Silberman menyebutkan bahwa dalam belajar hal yang biasanya terjadi yaitu yang saya dengar saya lupa, yang saya lihat saya ingat, dan yang saya kerjakan saya pahami. Mel Silberman telah memodifikasi pernyataan Confusius tersebut menjadi apa yang dia sebut paham belajar aktif yaitu: “yang saya dengar, saya lupa. Yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat. Yang saya dengar, lihat dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami. Dari 12 Eveline Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010, h. 106 13 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo, Masmedia Buana Pustaka, 2009, h. 108 14 Postalina Rosida, Titin Suprihatin, Pengaruh Pembelajaran Aktif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas 2 SMU. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Vol.6, No.2,2011,h.93. yang saya dengar, lihat dan bahas dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan keterampilan. Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai ”. 15 Pada proses pembelajaran aktif siswa dianggap belajar aktif apabila telah melakukan aktivitas dan melakukan tindakan yang aktif seperti membuat pertanyaan, berdiskusi dan lain sebagainya. Keaktifan siswa tidak hanya secara fisik tetapi juga mental. Menurut Subroto pada penelitian Sefna Rismen, keaktifan siswa dapat dilihat dari berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh keyakinan, mempelajari, memahami, dan menukan sendiri bagaimana proses pengetahuan; merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan guru kepadanya; belajar dalam kelompok; mencoba konsep-konsep tertentu; dan mengkomunikasikan hasil pemikiran, penemuan dan penghayatan nilai-nilai secara lisan atau penampilan. 16 Dari uraian di atas disimpulkan bahwa strategi pembelajaran aktif adalah strategi yang menuntut keaktifan siswa menggunakan pikirannya baik menemukan ide pokok dari materi, memecahkan masalah dan mengaplikasikannya ke kehiduapn nyata. Pembelajaran aktif active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka, dengan demikian pembelajaran aktif active learning pada anak didik dapat membantu ingatan memory mereka, sehingga mereka dapat dihantarkan kepada tujuan pembelajaran yang sukses.

b. Karakteristik Pembelajaran Aktif

Belajar aktif merupakan pendekatan belajar yang efektif agar dapat membentuk siswa sebagai peserta didik yang mempunyai kemampuan untuk belajar mandiri sepanjang hayatnya dan untuk membina profesionalitas guru. 15 Mel l Silberman, Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif , Bandung: Nusamedia, 2011, h.23 16 Sefna Resman, Pembelajaran Aktif Suatu Upaya Pengaktifan Siswa dalam Belajar Matematika, Jurnal Ta’dib, Vol.12, No. 2, Desember 2009, h. 147.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasu

0 2 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasu

0 2 14