Uji hipotesis pretest kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II

D. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe rotating trio exchange RTE dan pembelajaran kooperatif tipe think pair shared TPS. Sebelum pembelajaran, siswa memiliki kemampuan yang tidak berbeda. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil pretest pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II sebesar 36,74 dan 38,72 perbandingan antara t hitung t tabel 0,62 1,66 maka Ho diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa. Setelah mengetahui bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa, masing-masing kelas diberikan perlakuan yang berbeda untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Kelas eksperimen I diberikan perlakuan dengan mengguankan pembelajaran aktif tipe rotating trio exchange RTE, sedangkan kelas eksperimen II diberikan perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe think pair share TPS. Baik pada kelas eksperimen I maupun kelas eksperimen II, pada saat pembelajaran siswa diberikan lembar kerja untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran. Informasi yang didapat untuk menjawab lembar kerja siswa tidak hanya menggunakan satu buku yang ada disekolah saja, tetapi mereka bebas mencari informasi dari sumber manapun yang terpercaya. Dengan demikian, siswa diharapkan lebih banyak memperoleh pengetahuan dan lebih mudah dalam menguasai konsep pada materi virus. Pada kelas eksperimen I, siswa diajarkan menggunakan pembelajaran aktif tipe rotating trio exchange RTE. Pada saat pembelajaran, siswa diatur tempat duduknya per kelompok yang beranggotakan 3 orang. Masing-masing dari anggota kelompok memiliki nomor 0,1 dan 2. Siswa yang memiliki nomor 0 akan menetapi tempat yang sama atau tidak berpindah. Sedangkan untuk siswa yang memiliki nomor 1 akan berotasi searah jarum jam dan nomor 2 berotasi berlawanan jarum jam ke kelompok yang lain. Siswa melakukan diskusi berdasarkan lembar kerja yang diberikan oleh guru. Pada setiap rotasinya soal yang diberikan berbeda-beda dan adanya peningkatan tingkat kesukaran pada setiap soalnya. Diskusi ini dilakukan secara rotasi sehingga memungkinkan siswa untuk bertukar pikiran dengan beberapa siswa dan akan lebih menguasai materi yang diajarkan karena dapat bertukar pikiran dengan teman yang berbeda-beda. Pada pembelajaran menggunakan think pair share terlebih dahulu diawali dengan pemberian pertanyaan oleh guru kepada seluruh siswa yang ada pada lembar kerja siswa, diinstruksikan supaya berpikir think dalam mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan bertujuan untuk merangsang daya pikir masing-masing siswa sebelum pada tahapan yang berpasangan pair. Tahapan pair yaitu proses bertukar jawaban atau opini sesama pasangan sebagai output dari proses berpikir pada tahapan sebelumnya. Selama berdiskusi untuk menyamakan persepsi mereka, secara bersama-sama dari setiap pasangan dianjurkan untuk mengisi jawaban di lembar kerja siswa yang telah disediakan sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Dan tahapan yang terakhir yaitu share dimana pasangan yang dipilih secara acak bertugas mengemukakan hasil diskusinya kepada teman-teman sekelasnya. Pada pembelajaran think pair share siswa diberi kesempatan untuk saling bekerja sama dengan teman sebangkunya. Berdasarkan Tabel 4.2 untuk nilai N-gain pada kelas eksperimen I memiliki persentase dengan kategori tinggi sebesar 48,84 kategori sedang 46,61 dan kategori rendah sebesar 4,65. Sedangkan untuk kelas eksperimen II persentase siswa yang memiliki kategori tinggi sebesar 0, kategori sedang sebesar 76,74 dan kategori rendah sebesar 23,26. Dengan demikian siswa kelas eksperimen Imempunyai hasil rata-rata dan kategori N-gain lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen II. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kelas eksperimen I cenderung memiliki siswa yang heterogen karena perbandingan antara siswa yang masuk kedalam kategori tinggi dan sedang memiliki persentase yang tidak jauh berbeda. Sedangkan untuk kelas eksperimen II cenderung memilki siswa yang homogen karena 76,74 siswa masuk kedalam kategori sedang dan hanya 23,26 yang masuk kedalam kategori tinggi. Berdasarkan Tabel 4.3 terdapat perbedaan rata-rata nilai indikator soal hasil pretest dan posttest. Pada nilai posttest diketahui bahwa indikator soal yang telah mencapai ketuntasan yaitu indikator soal 1, 2, 4, 5,7 dan 8. Sedangkan untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasu

0 2 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasu

0 2 14