3.6.1 Instrumen Utama
Menurut Sugiyono 2006: 306, peneliti merupakan instrumen utama pada penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, peneliti sebagai human instrument
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih subjek sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, dan membuat kesimpulan. Peneliti
sebagai instrumen utama artinya peneliti terlibat secara langsung dalam penelitian. Kehadiran peneliti di lokasi penelitian sangat diutamakan karena pengumpulan data
harus dilaksanakan dalam situasi yang sesungguhnya.
3.6.2 Instrumen Pengklasifikasian Gaya Belajar VAK
Instrumen
pengklasifikasian gaya belajar VAK berupa instrumen angket digunakan hanya sekedar pemberian klasifikasi setiap siswa untuk penelitian.
Adapun model instrumenpada penelitian ini yang dimaksud sebagaimana dikemukakan oleh Bobbi DePorter dalam buku Quantum Teaching 2002.
Berdasarkan hasil pengklasifikasian gaya belajar VAK, peneliti dapat mengetahui gaya belajar setiap siswa, sehingga mendukung proses pembelajaran
yang diberikan di kelas dengan model pembelajaran VAK berbantuan pohon matematis.
3.6.3 Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
Instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa digunakan dalam tes setelah KBM. Tes digunakan untuk mengetahui apakah siswa yang diajar dengan
model pembelajaran VAK berbantuan pohon matematis mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan atau tidak.
Tes yang dimaksud adalah tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tipe open-ended dalam bentuk uraian. Tes bentuk
open-ended dipilih karena dalam soal memiliki jawaban lebih dari satu jawaban
memuat beraneka ragam jawaban dan jika hanya memuat satu penyelesaian, maka
soal tersebut dapat dipecahkan dalam beberapa
strategi penyelesaian
, berbentuk uraian, proses berpikir kreatif siswa, pemahaman siswa terhadap masalah, langkah-
langkah pengerjaan, dan ketelitian siswa dapat terlihat. Sebelum soal tes dibuat, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes. Kemudian soal
tes dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dengan tujuan untuk mengetahui validitas teoritis dari instrumen tes yang akan dibuat. Sebelum tes diberikan kepada
kelas penelitian, terlebih dahulu tes tersebut diujicobakan pada kelas uji coba yang telah ditentukan untuk mengetahui kelayakan instrumen yang akan digunakan. Setelah
instrumen tes diujicobakan dan direvisi, instrumen tes tersebut diberikan kepada kelas penelitian untuk memperoleh data. Sebelum data diperoleh, peneliti harus melakukan
penskoran terhadap hasil tes tersebut.
Penilaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan acuan yang dibuat Silver 1997:78 yang meliputi kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan,
sebagai berikut. Tabel 3.3 Hubungan Komponen Kreatif dalam Penyelesaian Masalah
Penyelesaian Masalah Komponen Kreatif
Siswa menyelesaikan
masalah dengan
bermacam-macam interpretasi solusi dan jawaban
Kefasihan Siswa menyelesaikan atau menyatakan atau
justifikasi dalam satu cara, kemudian dengan cara lain
Siswa
mendiskusikan berbagai
metode penyelesaian
Fleksibilitas
Berpijak pada penjelasan di atas, kemampuan berpikir kreatif itu meliputi kemampuan:
1. memahami informasi masalah, yaitu menunjukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
2. menyelesaikan masalah dengan bermacam-macam jawaban kefasihan 3. menyelesaikan masalah dengan satu cara kemudian dengan cara lain dan siswa
memberikan penjelasan tentang berbagai metode penyelesaian itu fleksibilitas
4. memeriksa jawaban dengan berbagai metode penyelesaian dan kemudian membuat metode baru yang berbeda kebaruan.
Adapun kriterian penilaian dalam mengukur aspek kemampuan berpikir kreatif siswa, sebagai berikut.
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes Berpikir Kreatif Matematis
Nomor Soal
Aspek Kemampuan
Berpikir Kreatif Penyelesaian Masalah
Skor Kriteria Penilaian
1, 4 Kefasihan
Tidak mampu memberikan lebih dari satu cara penyelesaian
1 Memberikan penyelesaian satu cara,
namun tidak lengkap 2
Memberikan penyelesaian lebih dari satu cara, namun belum selesai
3 Mampu memberikan satu cara
penyelesaian, lengkap dan benar 4
Mampu memberikan lebih dari satu cara penyelesaian, dan benar
Siswa memeriksa
berbagai metode
penyelesaian atau
jawaban-jawaban pernyataan-2 atau justifikasi-2 kemudian
membuat metode lain yang berbeda. Kebaruan
2, 5 Fleksibilitas
Tidak memberikan penyelesaian dengan satu cara
1 Memberikan penyelesaian dengan satu
cara, namun hasil salah
2 Memberikan penyelesaian lebih dari
satu cara, namun cara yang lain tidak mengarah dengan soal atau tidak ada
pengembangan
3 Memberikan penyelesaian dengan cara
yang berbeda , namun hasilnya ada yang salah
4 Memberikan penyelesaian dengan cara
yang berbeda, ada pengembangan dan hasilnya benar.
5 Kebaruan
Tidak memberikan penyelesaian 2
Proses perhitungan tidak terarah dalam memberikan dan mengungkapkan
gagasan baru dari masalah yang diberikan
4 Memberikan dan mengungkapkan
gagasan baru dari masalah yang diberikan, proses perhitungan yang
sudah terarah tetapi tidak selesai atau ada yang salah
6 Memberikan dan mengungkapkan
gagasan baru dari masalah yang diberikan, namun hasilnya kurang
sempurna atau jawaban terlalu sederhana
8 Memberikan dan mengungkapkan
gagasan baru dari masalah yang diberikan dengan benar dan selesai
dengan hasil yang benar, orisinil.
3.6.4 Instrumen Pedoman Wawancara