Analisis Aktivitas Guru Analisis Aktivitas Siswa

pendukung penilaian keaktivan siswa selama pembelajaran berlangsung di kelas bahwa penggunaan model VAK hasilnya berbeda dengan model tradisional.

4.1.2.1 Analisis Aktivitas Guru

Data yang diamati dari pelaksanaan pembelajaran VAK diambil dari pengamatan atau observasi kelas, analisis foto dan analisis rekaman video pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti maupun subjek penelitian. Pengamatan pelaksanaan pembelajaran terdapat 7 aspek yang diamati meliputi kemampuan membuka pelajaran, sikap guru dalam proses pembelajaran, penguasaan bahan belajar materi pelajaran, proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, kemampuan menutup pembelajaran, dan tindak lanjut follow up. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model VAK didapat hasil berikut. Tabel 4.8 Hasil Lembar Pengamatan Kemampuan Guru No Penampilan Guru Skor Pertemuan ke- I II III 1 Kemampuan Membuka Pelajaran 0,92 0,85 0,95 2 Sikap guru dalam Proses Pembelajaran 0,81 1 1 3 Penguasaan bahan belajar materi pelajaran 0,88 1 1 4 Proses pembelajaran 0,9 0,93 0,95 5 Evaluasi pembelajaran 0,92 1 1 6 Kemampuan menutup pembelajaran 0,83 0,92 0,92 7 Tindak lanjut Follow up 0,83 1 1 Gambar 4.2. Grafik Hasil Lembar Pengamatan Terhadap Penampilan Mengajar Model VAK Berbantuan Pohon Matematis

4.1.2.2 Analisis Aktivitas Siswa

Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas penelitian dilakukan dengan memperhatikan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dapat dilihat pada hasil pengamatan peneliti Tabel 4.9 berikut. Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa No Aktivitas Skor Rata-rata Pertemuan ke- 1 2 3 1. Menjawab salam dari guru kemudian berdoa sesuai bimbingan guru. 4 4 4 2. Menyiapkan buku pelajaran. 4 4 4 3. Mendengarkan penjelasan guru tentang materi prasyarat. 4 4 4 4. Memahami pembahasan PR apabila ada PR 4 4 4 5. Memperhatikan, mendengarkan dan memahami penjelasan materi prisma oleh guru dengan menjawab pertanyaan guru. 3 4 4 6. Membentuk kelompok sesuai arahan guru. 4 4 4 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1 2

3 4

5 6 7 S kor Penampilan Guru ke- Skor Pertemuan ke- I Skor Pertemuan ke- II Skor Pertemuan ke- III 7. Mengerjakan LKS dengan bantuan media pohon matematis yang telah disediakan oleh guru. 4 4 4 8. Aktif berdiskusi untuk mengerjakan penugasan kelompok dan mencoba menggunakan media pohon matematis dengan baik. 4 4 4 9. Menanyakan permasalahan yang belum dipahami 3 4 4 10. Berani mempresentasikan jawaban di depan kelas. 4 4 4 11. Menyampaikan kesimpulan secara lisan terhadap materi yang sudah dipelajari. 4 4 4 12. Melakukan penilaian dan refleksi selama kegiatan pembelajaran telah terlaksana. 4 4 4 13. Mengerjakan soal kuis secara mandiri. 3 1 4 14. Membuat catatan rangkuman materi dan mencatat PR yang diberikan oleh guru 3 4 3 15. Mendengarkan motivasi dengan baik dan menjawab salam penutup dari guru. 4 4 4 Total 56 57 59 Adapun kriteria penilaiannya terdapat 4 kategori sebagai berikut: Penilaian Kategori Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Tidak Aktif Keterangan : presentase aktivitas siswa Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran matematika yang disajikan pada Tabel 4.9, diperoleh bahwa peneliti telah melaksanakan pembelajaran pada setiap pertemuan mengalami peningkatan dengan kategori sangat aktif. Untuk lebih jelasnya grafik aktivitas siswa dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3. Grafik Hasil Lembar Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Secara umum hasil akhir pengamatan aktivitas siswa, pada pertemuan pertama diperoleh persentase sebesar 82 dan pertemuan kedua diperoleh persentase sebesar 92 , artinya analisis aktivitas siswa pada saat pembelajaran pertemuan kedua lebih baik daripada pertemuan pertama. Sedangkan pada pertemuan ketiga diperoleh persentase sebesar 95, artinya analisis aktivitas siswa pada saat pembelajaran pertemuan ketiga terakhir pembelajaran lebih baik dari pada pertemuan pertama dan kedua. Selanjutnya, Gambar 4.3 dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan untuk setiap aspek aktivitas siswa selama pembelajaran. Untuk lebih jelas mengenai hasil pengamatan aktivitas siswa dapat dilihat pada Lampiran 38-48.

4.1.3 Hasil Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

2 12 135

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEA;) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa

10 55 273

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Studi Kualitatif Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Matematika.

1 8 49