Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditory

2.1.3 Gaya Belajar

Rossnan 2006 menyatakan sangat penting untuk mengetahui dan mengeksplor gaya belajar masing-masing individu. Diketahuinya gaya belajar masing-masing siswa akan lebih membantu dan bermanfaat bagi siswa menjadi lebih fokus dan perhatian, sehingga dapat meningkatkan kesuksesan belajar. Selain itu siswa juga dapat mengasah daya kreatif mereka, misalnya dalam mengajukan masalah dan atau menjawab masalah dengan banyak cara yang berbeda dalam mengerjakan soal-soal tipe open-ended dalam media pohon matematis.

2.1.3.1 Gaya Belajar Visual

Menurut Bobbi De Poter Mike Hernacki berdasarkan arti katanya, gaya belajar visual adalah gaya belajar yang letak kekuatannya berada pada indera penglihatan, yaitu dengan cara melihat, mengamati, memandang, dan sejenisnya. Bagi siswa yang memiliki gaya blajar visual, indera mata adalah alat yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau stimulus rangsangan belajar. Siswa dengan gaya belajar visual senang mengikuti ilustrasi, membaca instruksi, mengamati gambar-gambar, meninjau kejadian secara langsung, dan sebagainya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode dan media belajar yang dominan mengaktifkan indera penglihatan mata. Stimulus visual membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat, mengenali, mengingat kembali dan menghubungkan fakta dan konsep hingga terbentuk kreativitas. Namun, siswa dengan gaya belajar visual akan merasa sulit apabila dihadapkan pada bahan-bahan bentuk suara, atau gerakan.

2.1.3.2 Gaya Belajar Auditory

Gaya belajar auditory adalah gaya belajar yang letak kekuatannya pada cara mendengar. Siswa dengan gaya belajar auditory lebih dominan dalam menggunakan indera pendengaran untuk melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain, ia mudah belajar, mudah menangkap stimulus atau rangsangan apabila melalui alat indera pendengaran telinga. Oleh karena itu, mereka sangat mengandalkan telinganya untuk mencapai kesuksesan belajar, misalnya dengan cara mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi. Selain itu, bisa juga mendengarkan melalui nada nyanyianlagu. Siswa yang bertipe auditory, mudah mempelajari bahan-bahan yang disajikan dalam bentuk suara ceramah, begitu guru menerangkan dapat cepat menangkap bahan pelajaran, disamping itu kata dari teman diskusi atau suara radiocasette dapat dengan mudah menangkapnya. Namun, siswa tersebut akan merasa kesulitan apabila pelajaran yang disajikan dalam bentuk tulisan, perabaan, gerakan-gerakan. Dengan demikian, untuk mencapai kesuksesan belajar, siswa yang menggunakan gaya belajar auditory bisa belajar dengan cara mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi.

2.1.3.3 Gaya Belajar Kinesthetic

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

2 12 135

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEA;) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa

10 55 273

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Studi Kualitatif Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Matematika.

1 8 49