Proses Pelaksanaan Pengumpulan Data

4.1.3.2 Proses Pelaksanaan Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini proses pengumpulan data dibagi dalam beberapa tahap. Pengumpulan data yang pertama adalah observasi ke SMPN 30 Semarang. Observasi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 31 Agustus 2015. Observasi dilakukan pada kelas VIII A saat menerima hasil nilai dari materi relasi dan fungsi pada pembelajaran matematika pada saat kegiatan PPL Praktik Pengalaman Lapangan. Peneliti mendapatkan data bahwa kreativitas siswa kelas VIII A masih kurang. Hal ini dilihat dari beberapa siswa yang belum bisa menjawab masalah terbuka, artiannya jawaban dari masalah tersebut yang seharusnya menuntut siswa untuk menjawab lebih dari satu jawaban, namun banyak jawaban yang kurang sesuai. Selanjutnya peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu guru matematika yang mengajar kelas VIII, Yustinus Tri Warsanto, S.Pd. Hasil wawancara dengan bapak Yustinus Tri Warsanto adalah masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa terlebih pada materi geometri. Siswa masih kesulitan untuk menyelesaikan soal non-routine yang diberikan. Selain itu siswa masih cenderung terpola untuk menghafal rumus dalam menyelesaikan masalah. Hasil wawancara selanjutnya adalah pengaruh gaya belajar siswa di kelas tersebut yang mudah gaduh apabila pembelajaran dirasa membosankan , yaitu dengan masih banyaknya siswa yang gaduh apabila tidak bisa dikondisikan untuk membuat hal yang menarik di kelas. Wawancara ini memperjelas data yang dilakukan peneliti selama penelitian. Pengambilan data yang kedua adalah saat pembelajaran di kelas. Pada pertemuan kedua, data yang diambil adalah gaya belajar siswa. Peneliti mengukur dengan menggunakan instrumen angket gaya belajar VAK untuk mengetahui subjek penelitian tergolong dengan gaya belajar tertentu. Dalam pengambilan data ini peneliti memberikan setiap siswa angket gaya belajar VAK yang terdiri dari 45 pernyataan dengan alokasi waktu 15 menit. Selama pembelajaran, peneliti juga mengamati aktivitas siswa pada setiap pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan siswa sebagai hasil model pembelajaran telah diterapkan di kelas. Peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran, saat diskusi kelompok, dan saat presentasi hasil kerja kelompok. Lembar pengamatan siswa ini tercatat setiap pertemuan, yaitu pertemuan pertama, kedua, dan ketiga. Pengambilan data yang ketiga adalah pengambilan data tes Berpikir Kreatif Matematis. Pengambilan data ini dilakukan pada tanggal 14 Maret 2016. Pengambilan data untuk kemampuan berpikir kreatif matematis menggunakan teknik tes. Tes terdiri dari 5 soal valid dengan waktu 60 menit. Pengambilan data yang terakhir adalah wawancara dengan subjek penelitian. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2016, yaitu sepulang sekolah sampai selesai. Pada tahap ketiga peneliti berhasil mewawancarai 9 subjek penelitian dan 2 siswa lainnya sebagai subjek tambahan, yaitu E-6, E-7, E-9, E-12, E-13, E-16, E-17, E-18, E-22, E-24, dan E-29

4.1.4 Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

2 12 135

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEA;) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa

10 55 273

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Studi Kualitatif Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Matematika.

1 8 49