Reduksi Data Penyajian Data Penarikan Kesimpulan

: varians kelas kontrol = + + = − Kriteria pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tolak H jika � � , −� , dimana � , −� diperoleh dari distribusi normal baku dengan peluang , − � dan � = dan terima H dalam hal lain Sudjana, 2002: 248.

3.8.2 Analisis Data Kualitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut Sugiyono 2010 teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menjawab rumusan masalah yang ada pada penelitian. Selain tahap-tahap tersebut, ditambahkan lagi menurut Sugiyono 2010: 246, analisis data ini dilakukan dengan meliputi reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.

3.8.2.1 Reduksi Data

Menurut Sugiyono 2010 : 338 mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan membuang yang tidak perlu. Sehingga dengan melakukan reduksi data, peneliti akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Semua informasi data yang berhasil dikumpulkan selama penelitian, selanjutnya direduksi untuk memperoleh data yang diperlukan untuk proses analisis dan membuang data yang tidak mendukung proses analisis.

3.8.2.2 Penyajian Data

Penyajian data akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Selanjutnya, menurut Miles Huberman dalam men-display data disarankan selain menggunakan teks naratif, juga dapat berupa grafik, matrik, jaringan kerja, dan 40 chart Sugiyono, 2010. Hasil prolehan skor analisis yang didapatkan peneliti disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

3.8.2.3 Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang belum pernah ada. Temuan ini dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar, kemudian diteliti agar menjadi jelas. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Hasil yang diperoleh dalam seluruh proses analisis selanjutnya disimpulkan secara deskriptif komparatif dengan melihat data-data temuan yang ditemukan selama proses penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada Bab 4 akan diuraikan hasil model pembelajaran VAK Visual, Auditory, Kinestetic berbantuan pohon matematis siswa kelas VIII pada pembelajaran matematika lebih baik daripada penggunaan model pembelajaran tradisional, hasil kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII menurut Silver pada pembelajaran matematika ditinjau dari klasifikasi gaya belajar VAK Visual, Auditory, Kinestetic, dan uraian profil kemampuan berpikir kreatif matematis siswa ditinjau dari gaya belajar VAK Visual, Auditory, Kinestetic. Penelitian analisis kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII SMP pada materi luas permukaan dan volume prisma dan limas pada model VAK Visual, Auditory, Kinestetic dilaksanakan di SMP Negeri 30 Semarang tahun pelajaran 20152016. Pemilihan sekolah dan kelas dilakukan berdasarkan kemampuan akademik siswa SMP Negeri 30 Semarang yang memiliki 24 kelas yang terdiri dari 8 kelas VII, 8 kelas VIII, dan 8 kelas IX. Penelitian dilaksanakan pada dua kelas, yaitu kelas VIII A sebagai kelas Eksperimen dan kelas VIII B sebagai kelas Kontrol. Subjek penelitian ini merupakan 9 siswa dari kelas VIII A. Subjek tersebut diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono 2013: 300, purposive sampling adalah teknik pengambila subjek sumber data dengan pertimbangan tertentu. Beberapa pertimbangan yang dimaksud, adalah: 1 siswa 78

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP

2 12 135

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Penerapan model pembelajaran kooperatif informal tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC) untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

11 55 158

Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe FSLC (Formulate-Share-Listen-Create) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

16 28 186

Pengaruh Pendekatan Model Eliciting Activities (MEA;) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematis Siswa

10 55 273

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA: Studi Kualitatif Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas V Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran Matematika.

1 8 49