harus menyiapkan instrumen berupa pedoman wawancara yang berisi pertanyaan- pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya telah disiapkan, namun sangat
terbuka bagi perluasan jawaban Sugiyono, 2010: 319. Penelitian ini jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara klinis tidak
terstruktur. Wawancara klinis tidak terstruktur merupakan jenis wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan, dalam wawancara tak berstruktur peneliti melakukan analisis terhadap setiap jawaban dari responden untuk mengajukan pertanyaan selanjutnya.
Wawancara dilakukan sebagai berikut. 1. Wawancara dilakukan secara face to face, yakni terjadi kontak langsung antara
peneliti dan informan. 2. Wawancara dilakukan setelah terjadi kesepakatan waktu dan tempat
pelaksanaan wawancara antara peneliti dan informan. 3. Pertanyaan yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat pokok
permasalahan yang sama.
3.7 Keabsahan data
3.7.1 Uji Creadibility
Uji Creadibility data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan :
1. Perpanjangan pengamatan 2. Meningkatkan ketekunan
3. Triangulasi sumber tes dan wawancara, dan waktu 4. Analisis kasus negatif
5. Menggunakan bahan referensi
3.7.2 Uji Dependability
Dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pengujian dependability dilakukan
dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit
keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Bagaimana peneliti mulai menentukan masalah fokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data,
melakukan analisis data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan harus dapat ditunjukkan oleh peneliti. Jika peneliti tak mempunyai dan
tak dapat menunjukkan “jejak aktivitas lapangannya” maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan.
3.7.3 Uji Confirmability
Dalam penelitian kualitatif, confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability
berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian
tersebut telah memenuhi standar confirmability.
3.7.4 Uji Transferability
Nilai transfer ini bertepatan dengan pertanyaan, hingga mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Oleh karena itu, supaya orang
lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya
harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat
memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
Bila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang sedemikian jelasnya, “semacam apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan, maka laporan
tersebut memenuhi standar transferability.
3.8 Teknik Analisis Data