Menata Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

341 Berakirnya Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi e. Ketetapan MPRS No. XXVMPRS1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia PKI, pernyataan sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah RI dan larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran KomunismeMarxisme- Leninisme. Dalam sidang umum MPRS tanggal 20 Juni 1966 Soekarno menyampaikan pidato pertanggungjawaban yang berjudul “Nawaksara” terkait dengan peristiwa G 30 SPKI. Soekarno menyempurnakan pertanggungjawabannya kepada MPRS pada tanggal 10 Januari 1966 yang disebut “Pelengkap Nawaksara.” Namun MPRS menolak pertanggunggjawaban Soekarno melalui TAP MPRS No.VMPRS1966. Karena itu MPRS melaksanakan Sidang Istimewa pada tanggal 7 – 12 Maret 1967 yang menghasilkan empat ketetapan, yaitu: a. Ketetapan MPRS No. XXXIIIMPRS1967 tentang pencabutan kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno dan mengangkat Jendral Suharto pemegang Tap MPRS No. IXMPRS 1966 sebagai Pejabat Presiden hingga dipilihnya Presiden oleh MPRS hasil Pemilu. b. Ketetapan MPRS No. XXXIVMPRS1967 tentang peninjauan kembali Tap. MPRS No. IMPRS1960 tentang Manifesto Politik Indonesia sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara GBHN. c. Ketetapan MPRS No. XXXVMPRS1967 tentang pencabutan Ketetapan MPRS No. XVIIMPRS1966 tentang Pemimpin Besar Revolusi. d. Ketetapan MPRS No. XXXVIMPRS1967 tentang pencabutan Ketetapan MPRS No. XXVIMPRS1966 tentang pencabutan panitia penelitian ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

2. Politik Luar Negeri

Dalam bidang politik luar negeri Pemerintah Orde Baru bertekad menjalankan pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif. Politik luar negeri yang tidak memihak antara blok Barat dan Blok Timur serta selalu ikut aktif dalam mengusahakan perdamaian dunia. Pada masa pemerintahan sebelumnya politik luar negeri bebas aktif pernah diselewengkan dengan kebijakan condong blok Timur dan politik konfrontasi. Langkah-langkah kebijakan pemerintah Orde Baru di bidang politik luar negeri, antara lain sebagai berikut : a. Sejak tanggal 28 September 1966 Indonesia aktif kembali di Persatuan Bangsa-Bangsa PBB. Indonesia sempat menyatakan keluar dari keanggotaan PBB karena diangkatnya Malaysia sebagai anggota Dewan Keamanan. Indonesia tetap tercatat sebagai anggota PBB dengan nomor 60, seperti ketika pertama kali masuk tanggal 27 Sep- tember 1950.