Latar Belakang Pendudukan Jepang atas Indonesia

46 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX Penyerbuan Jepang ke Asia Pasifik diawali dengan serangan secara tiba- tiba terhadap pangkalan AL Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941. Jepang menganggap pangkalan ini sebagai penghalang utama jalan menguasai Asia Pasifik, di samping pusat pertahananAS di Filipina. Setelah berhasil menghancurkan Pearl Harbour, Jepang bergerak menuju Hongkong yang saat itu diduduki tentara Gurkha dari Inggris. Pada tanggal 25 Desember 1941, Jepang berhasil menguasai Hongkong. Sasaran ekspansi Jepang berikutnya adalah Malaysia yang merupakan daerah vital pertahanan sekutu Inggris. Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Malaysia. Setelah menguasai Malaysia, Jepang melanjutkan serangannya ke Burma Myanmar. Pihak sekutu berupaya keras mempertahankan Burma, karena Burma memiliki arti penting bagi pertahanan sekutu di Asia Tenggara. Namun, Burma akhirnya juga berhasil di kuasai oleh Jepang. Dari Burma, Jepang bergerak ke Filipina. Jepang tahu, bahwa Filipina merupakan pusat pertahanan sekutu yang terpenting setelah Pearl Harbour. Oleh karena itu, sebelum menguasai Asia secara luas, Jepang bertekad untuk menghancurkan kekuatan sekutu di Filipina. Menghadapi gempuran dahsyat pasukan Jepang, Jenderal Mac Arthur yang memimpin tentara sekutu, memerintahkan sisa kekuatan untuk mundur ke Australia dan pada bulan Mei 1942, Jepang berhasil menguasai Filipina. Keberhasilan Jepang menguasai Filipina makin melancarkan jalan dalam upayanya menguasai seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

2. Kedatangan Jepang di Indonesia

Pada akhir tahun 1941 Indonesia masih dalam kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Jepang memandang Indonesia sebagai daerah yang sangat menguntungkan baginya. Di samping tanahnya yang subur, kandungan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia juga sangat banyak dan beraneka ragam. Jumlah penduduknya yang besar pun sangat baik untuk dimanfaatkan dalam mencapai kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Pada bulan Januari 1942, Jepang mulai melakukan penyerbuan ke Indonesia melalui jalur utara. Pada bulan itu pula, dua kota minyak terpenting di Kalimantan, yaitu Tarakan dan Balikpapan berhasil mereka kuasai. Dari Utara Jepang melanjutkan serangannya ke Selatan untuk meng- hancurkan armada gabungan sekutu di Laut Jawa. Usaha ini pun berjalan dengan lancar. Benteng pertahanan Sekutu di Laut Jawa akhirnya berhasil diruntuhkan. Dengan hancurnya benteng pertahanan sekutu di Laut Jawa berarti telah terbuka pintu bagi Jepang untuk menaklukkan pusat pertahanan sekutu di Pulau Jawa. Adapun kekuatan sekutu di Jawa pada saat itu terdiri atas gabungan pasukan Belanda, Inggris, Amerika Serikat, dan Australia, di bawah komando Letnan Jenderal H. Ter Poorten yang berkedudukan di Bandung.