Kabinet Sukiman-Suwiryo Kabinet Wilopo

89 Perkembangan Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan Akan tetapi sebelum menjalankan semua programnya, pada tanggal 3 Juni 1953 Kabinet Wilopo jatuh. Adapun penyebabnya adalah sebagai berikut: ♦ Terjadi Peristiwa 17 Oktober 1952 yang merupakan bentuk pertentangan antara angkatan perang dengan parlemen. ♦ Terjadinya Peristiwa Tanjung Morawa Sumatera Utara. Peristiwa ini berhubungan dengan masalah pembagian tanah yang menimbulkan rasa tidak puas terhadap pemerintah pusat. Rasa tidak puas itu menimbulkan bentrokan antara aparat keamanan dengan petani yang diusir dari tempat tinggalnya berupa bekas perkebunan pada zaman Belanda. Dalam bentrokan ini beberapa petani tewas sehingga bermunculan kecaman keras dari pers dan parlemen.

4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I

Kabinet Ali mulai memerintah pada tanggal 31 Juli 1953. Kabinet Ali dari PNI didukung oleh Nahdlatul Ulama NU, sedang Masyumi sebagai oposisi. Program-program Kabinet Ali Sastroamijoyo adalah sebagai berikut: ♦ Menyelesaikan masalah Irian Barat ♦ Meningkatkan keamanan dalam negeri terutama menghadapi gerakan DITII. ♦ Mempersiapkan dan membentuk panitia pemilu ♦ Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika Di antara program-program tersebut ada yang berhasil dilaksanakan dengan sukses adalah penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika I di Bandung. Akan tetapi, terjadinya perselisihan pendapat dengan TNI AD tentang pencalonan dan pengangkatan KSAD. Di samping itu mundurnya NU dari Kabinet Ali sangat melemahkan kabinet ini. Oleh karena itu, pada tanggal 24 Juli 1955 Ali Sastroamijoyo menyerahkan mandatnya kembali kepada presiden sehingga berakhirlah kabinet Ali.

5. Kabinet Burhanuddin Harahap

Kabinet Burhanuddin Harahap terbentuk setelah gagalnya formatur pembentuk kabinet yang terdiri atas Dr. Sukiman, Wilopo dan Mr. Asaat. Karena kegagalan ini wakil Presiden Moh. Hatta menunjuk Burhanuddin Harahap dari Masyumi untuk membentuk Kabinet dan terbentuklah Kabinet Burhanuddin Harahap. Kabinet Burhanuddin Harahap dari Masyumi, berkuasa sejak tanggal 12 Agustus 1955 hingga 3 Maret 1956. Adakah prestasi menonjol dari Kabinet Burhanuddin Harahap? Pada masa pemerintahannya pelaksanaan pemilu berjalan lancar dan sukses. Namun, setelah pemilu selesai ternyata Kabinet Burhanuddin tidak banyak mendapat dukungan. Ketidaksediaan presiden menandatangani UU Pembubaran Uni Indonesia-Belanda membuat Kabinet Burhanuddin Harahap jatuh. Pada tanggal 3 Maret 1956 Burhanuddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden. 90 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II