Lahirnya Supersemar Supersemar sebagai Tonggak Lahirnya Orde Baru

338 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX Adapun isi Tritura adalah sebagai berikut : a. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya. b. Bersihkan Kabinet Dwikora dari unsur-unsur G 30 SPKI. c. Turunkan hargaperbaikan ekonomi. Kabinet Dwikora mengadakan sidang pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Negara untuk membahas tuntutan tersebut. Sidang yang dipimpin oleh Presiden Soekarno gagal karena adanya laporan bahwa di luar ada pasukan liar yang sudah mengepung istana. Presiden yang kemudian diikuti oleh Waperdam Soebandrio dan Dr. Chaerul Saleh meninggalkan sidang, terbang menuju Istana Bogor. Sidang kabinet dilanjutkan dipimpin oleh Dr. Leimena, tetapi tidak menghasilkan keputusan apa-apa dan kemudian ditutup oleh pimpinan sidang. Pada sore harinya, Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen Amir Mahmud dan Brigjen M. Yusuf atas ijin Men Pangad Letjen Soeharto menghadap Presiden di Istana Bogor. Ketiga perwira ini menyarankan agar Presiden memberikan wewenang kepada Letjen Soeharto untuk mengambil langkah-langkah pengamanan dan penertiban umum. Presiden Soekarno mengadakan diskusi dengan ketiga Waperdam dan Bigjen Sabur ajuda n Presiden. Berdasarkan hasil diskusi Presiden Soekarno akhirnya mengeluarkan surat perintah kepada MenPangad Letjen Soeharto untuk mengatasi segala keadaan. Surat itulah yang dikenal dengan nama Surat Perintah Sebelas Maret Supersemar. Gambar 13.2 Dari kiri : Mayjen Basuki Rahmad, Brigjend M. Yusuf dan Brigjend Amir Machmud. Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka 1965-1973 Cakrawala Yang melatar belakangi lahirnya Supersemar, antara lain : 1. Situasi negara dalam keadaan kacau dan genting. 2. Untuk mengatasi situasi yang kacau dan genting akibat pemberontakan PKI. 3. Untuk menyelamatkan Negara Kesatuan RI. 4. Untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah. 339 Berakirnya Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi segala bidang demi keselamatan negara. Adapun langkah-langkah politik yang diambil Letjen Soeharto, antara lain sebagai berikut: a. Tanggal 12 Maret 1966, pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya dari pusat sampai daerah. b. Tanggal 18 Maret 1966, mengamankan 15 menteri yang terlibat dalam G30 SPKI. kelimabelas menteri dalam Kabinet Dwikora tersebut adalah Dr. Subandrio, Dr. Chairul Saleh, Ir. Setiadi Reksoprodjo, Sumardjo, Oei Tju Tat, SH., Ir. Surachman, Yusuf Muda Dalam, Armunanto, Sutomo Martopradoto, A. Astrawinata, SH, Mayjen. Achmadi, Drs. Achadi, Letkol Sjafei, J.K. Tumakaka, dan Mayjen. Dr. Sumarno. c. Tanggal 25 Juli 1966 membentuk Kabinet Ampera menggantikan kabinet Dwikora. Adapun tugas pokok dari Kabinet Ampera dikenal dengan nama Dwidharma yaitu dalam rangka mewujudkan stabilitas politik dan ekonomi. Dalam melaksanakan tugas ini maka penjabarannya tertuang dalam Program Kabinet Ampera yang dikenal dengan nama Catur Karya, meliputi: 1 Memperbaiki perikehidupan rakyat terutama dalam bidang sandang dan pangan. 2 Melaksanakan Pemilihan Umum paling lambat tanggal 5 Juli 1968. 3 Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional. 4 Melanjutkan perjuangan anti imperalisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya. Dengan terbentuknya Kabinet Ampera ini timbullah dualisme kepemimpinan nasional. Soekarno masih menjadi Presiden Republik Indonesia, sementara Suharto menduduki Jabatan Presiden yang memimpin Kabinet Ampera. Untuk mengakhiri dualisme ini, Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaannya kepada Letjen Suharto.

2. Tindak Lanjut Supersemar

Sebagai pemegang Supersemar, maka sejak tanggal 11 Maret 1966 Letnan Jendral Soeharto telah mempunyai hak dan tanggung jawab terhadap isi Supersemar. Supersemar menjadi landasan yuridis Letnan Jenderal Suharto pengemban Supersemar untuk mengambil langkah-langkah di Cakrawala Letjen Soeharto sebagai pengemban Supersemar dalam menjalankan tugasnya harus selalu melaporkan segala sesuatunya kepada presiden. Pidato Presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1966 menyatakan bahwa mandat yang berupa surat perintah itu bukan merupakan pengalihan kekuasaan pemerintah. 340 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

1. Menata Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Supersemar dapat dikatakan sebagai tonggak dalam memasuki era baru kehidupan berbangsa dan bernegara atau tonggak sejarah lahirnya Orde Baru. Pemerintah Orde Baru menjelaskan bahwa pengertian Orde Baru adalah tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan pada pelaksanaan Pencasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen. Letjen. Suharto dalam melaksanakan semua langkah ini berdasarkan pada amanat Supersemar. Untuk itu diperlukan dasar hukum yang kuat, sehingga makna Supersemar bukan saja kepercayaan dan wewenang Soekarno kepada Suharto, tetapi juga sebagai wujud kehendak rakyat. Pada tanggal 20 Juni 1966 MPRS menyelenggarakan sidang umum, yang menerima dan menetapkan Supersemar dalam salah satu ketetapannya, dari 24 Ketetapan MPRS yang dihasilkannya. Ketetapan MPRS penting yang terkait dengan perkembangan politik yang terjadi pada waktu itu adalah : a. Ketetapan MPRS No.: IXMPRS1966 yang memperkuat kebijaksanaan PresidenPanglima ABRIPemimpin Besar RevolusiMandataris MPRS Republik Indonesia yang dituangkan dalam Supersemar dan meningkatkan menjadi ketetapan MPRS. b. Ketetapan MPRS No. XIMPRS1966 tentang Pemilihan Umum yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia. Dan pemungutan suara dilaksanakan selambat-lambatnya tanggal 5 Juli 1968. c. Ketetapan MPRS No. XIIMPRS1966 tentang penegasan kembali landasan kebijaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif. Bertujuan membentuk satu persahabatan yang baik antara Indonesia dan semua negara di dunia, terutama negara-negara Asia-Afrika atas dasar kerja sama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imprealisme dan kolonialisme menuju perdamaian dunia yang sempurna. d. Ketetapan MPRS No. XIIIMPRS1966 tentang pembentukan Kabinet Ampera yang menggantikan Kabinet Dwikora.

B. Langkah Kebijakan di Bidang Politik, Ekonomi dan Sosial Budaya

Cakap Ilmu Salah satu tujuan pembentukan negara Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Apakah tujuan tersebut telah tercapai? Diskusikan dengan orang tuamu pelaksanaan tujuan negara Indonesia di bidang pendidikan tersebut. Selanjutnya, buatlah karangan singkat berisi cara untuk memajukan pendidikan di Indonesia dan uraikan secara singkat di depan kelas.