Gerakan Permesta Gerakan APRA, Andi Aziz, RMS dan PRRI Permesta

Peristiwa Tragedi Nasional 325 Gerakan separ atis Per mesta ternyata mendapat bantuan dari pihak asing. Hal ini terbukti dengan tertembak jatuhnya pesawat udara yang dikemudikan Allan P ope, seorang berkebangsaan Amerika Serikat. Gambar 12.6 Letkol. Sumual dan Mayor Gerungan Sumber : www.wikipedia.org

1. Tampilnya Angkatan Darat dan PKI

Angkatan Darat sebagai inti kekuatan TNI telah berupaya terjun dalam bidang politik sejak masa Demokrasi Liberal. Upaya tersebut berawal dari keprihatinan atas tidak stabilnya politik dan keamanan, karena persaingan antar partai yang tidak sehat pada saat itu. Adanya operasi pembebasan Irian Barat semakin memperkuat posisi Angkatan Darat. Para perwira Angkatan Darat terjun menangani nasionalisasi perusahaan Belanda. Pada masa Demokrasi Terpimpin, PKI semakin disegani karena selalu berupaya sebagai barisan terdepan mendukung kebijakan Presiden. Bahkan PKI semakin diuntungkan oleh pemberlakuan berbagai ajaran Presiden Soekarno, seperti Manipol, Nasakom, dan Resopim. Ajaran tersebut menempatkan PKI sebagai kekuatan politik yang sah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Politik konfrontasi terhadap Malaysia oleh pemerintah Indonesia semakin memperkuat kedudukan PKI. PKI sebagai pionir menggelorakan kampanye Ganyang Malaysia. Bahkan PKI menjadi andalan Presiden untuk membina hubungan dengan negara-negara komunis, serta menggalang politik poros Jakarta-Peking Beijing.

D. Gerakan G 30 S PKI 1965

Cakap Ilmu Kerjakan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini 1. Apakah tuntutan-tuntutan dari daerah-daerah terhadap pemerintah pusat? 2. Bagaimana usaha pemerintah pusat untuk meredakan ketegangan hubungan pusat dengan daerah? 3. Bagaimana usaha pemerintah menanggulangi pembrontakan PRRI? 4. Mengapa usaha menumpas pembrontakan Permesta lebih berat bagi pemerintah? 326 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX Setelah tahun 1950 PKI dipimpin oleh tokoh-tokoh muda, yaitu D. N. Aidit, Nyoto, Lukman, dan Sudisman. Strategi baru yang dijalankan PKI adalah membentuk Front Persatuan Nasional, yakni PKI akan bekerja sama dengan partai lain terutama dengan PNI. Tindakan pertama PKI untuk mencapai tujuannya dengan cara menyusup, mengacau, dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Usaha-usaha tersebut dilakukan melalui berbagai organisasi massa pendukungnya. Misalnya, PR Pemuda Rakyat, Gerwani Gerakan Wanita Indonesia, BTI Barisan Tani Indonesia, SOBSI Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia, CGMI Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia, dan IPPI Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia. Pada akhir tahun 1963, PKI melancarkan aksi sepihak di Jawa, Sumatera Utara, dan Bali. Kader PKI menghasut kaum tani dan buruh untuk mengambil alih tanah milik perkebunan. Yang terkenal ialah aksi sepihak yang di lakukan BTI di Boyolali Jawa Tengah dan Bandar Betsy dekat Medan. Karena aksi BTI, maka terjadilah keributan-keributan di tengah masyarakat. PKI melakukan penyerangan terhadap Pelajar Islam Indonesia di Kediri, dan tuntutan pembubaran organisasi seniman yang bernama Manifes Kebudayaan. Pada bulan Januari 1965 PKI mengajukan gagasan angkatan kelima, berisi tuntutan kepada pemerintah agar buruh dan tani dipersenjatai. Alasan PKI adalah untuk menggalang kekuatan menghadapi nekolim Inggris dalam rangka Dwikora. Namun sebenarnya PKI bermaksud membentuk kekuatan militer di bawah pengaruhnya. Bulan Mei 1965, PKI membuat kabar bohong, melempar desas-desus adanya Dewan Jendral dalam Angkatan Darat. Menurut PKI, Dewan Jendral bermaksud merebut kekuasaan dengan bantuan Amerika Serikat.

2. Langkah-langkah Penanggulangan dari Angkatan Darat

Angkatan Darat secara tegas menentang usaha presiden untuk membentuk Kabinet Gotong Royong, karena dianggap memberi keleluasaan bagi PKI untuk semakin berkuasa. Pada bulan September 1960, para panglima Angkatan Darat memperingatkan Presiden untuk waspada terhadap PKI. Angkatan Darat dengan tegas menolak gagasan angkatan kelima. Menpangad Ahmad Yani menyatakan bahwa pembentukan angkatan kelima tidak efisien dan merugikan revolusi Indonesia. Terhadap desas-desus yang berkembang, para panglima Angkatan Darat meyakinkan Presiden akan kesetiaannya terhadap pemerintah. Panglima Angkatan Darat menyatakan bahwa dewan yang ada dalam Angkatan Darat bukan Dewan Jendral, melainkan Wanjakti. Dalam situasi persaingan untuk tujuan dan kepentingan masing-masing antara PKI dan Angkatan Darat, muncul adanya berita tentang semakin memburuknya kesehatan Presiden Seokarno. Berita pada bulan Juli ini menyebabkan terjadi ketegangan politik. Dan ketegangan itu mencapai puncaknya pada tanggal 30 September 1965.