Peristiwa Heroik di Surabaya

66 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX Kesepakatan tersebut ternyata tidak mampu menghentikan sama sekali kontak senjata antara rakyat Surabaya melawan Sekutu. Pada tanggal 28 dan 29 Oktober 1945 pos-pos Sekutu diserbu oleh rakyat Surabaya. Dalam waktu yang singkat pasukan Inggris nyaris hancur sehingga pimpinan militer Inggris meminta kepada Presiden Sukarno untuk menghentikannya. Akan tetapi, pertempuran kembali meletus dan dalam insiden di Jembatan Merah yang belum terungkap secara jelas Brigjen Mallaby ditemukan tewas. Peristiwa tewasnya Brigjen Mallaby membuat pihak Inggris menjadi marah. Pertikaian antara rakyat Sekutu dan Inggris makin memuncak ketika Inggris mengeluarkan ultimatum yang isinya, “Bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia harus menyerahkan senjata dengan membawa bendera putih sambil mengangkat tangan sebagai tanda menyerah di tempat-tempat yang ditentukan sampai batas waktu pukul 06.00 tanggal 10 November 1945,”. Hingga saat yang ditentukan ultimatum tersebut tidak digubris oleh rakyat Surabaya, bahkan di bawah pimpinan Bung Tomo, Sungkono, dan Gubernur Suryo mereka bersiap- siap menghadapi gempuran Sekutu. Ultimatum dari Inggris ini tidak diindahkan, Inggris kemudian mengepung Surabaya baik dari darat, laut maupun udara dengan kekuatan sekitar 10.000 hingga 13.000 prajurit. Akhirnya, kota Surabaya pada tanggal 10 November 1945 digempur pasukan Inggris dari segala penjuru. Bung Tomo berpidato melalui siaran radio dengan suara berapi-api membangkitkan semangat arek-arek Surabaya untuk bertempur dengan kalimat “Allahu Akbar ... Allahu Akbar”. Pidato Bung Tomo, atas upaya Ktut Tantry seorang Amerika kelahiran Inggris yang bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia dapat terpancar ke seluruh dunia dalam bahasa Inggris. Pertempuran Surabaya akhirnya berdampak luas di dunia internasional. Rakyat Surabaya yang berbekal senjata sederhana dan apa adanya dapat mempertahankan Surabaya hingga hampir satu bulan lamanya, tetapi pertempuran sengit pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya itu telah menyebabkan jatuhnya banyak korban di pihak Indonesia rakyat Surabaya. Peristiwa Surabaya akhirnya masuk dalam agenda Dewan Keamanan PBB yang bersidang di London pada tanggal 7-13 Februari 1946. Untuk mengenang peristiwa heroik di Surabaya, tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Gambar 3.4 Bung Tomo Sumber : http:www.flickr.com 67 Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

3. Bandung Lautan Api

Pada bulan Oktober 1945 pasukan Sekutu memasuki kota Bandung dengan tujuan untuk mengambil alih tawanan Jepang dan melucuti senjata mereka. Di samping itu tentara Sekutu juga menuntut agar pihak Indonesia menyerahkan senjata yang telah berhasil dirampas dari tangan Jepang. Tuntutan tersebut tidak diindahkan oleh rakya t Bandung sehingga berakibat timbulnya berbagai bentrokan. Sekutu tetap mengajukan tuntutannya, sebaliknya rakyat Bandung tet ap pula tidak mau mengindahkan. Akhirnya, permasalahan makin meruncing dan pada tanggal 23 Maret 1946 meletus pertempuran antara rakyat Bandung melawan Sekutu Inggris. Karena keadaan masih genting, datang instruksi dari pemerintah pusat Jakarta agar kota Bandung dikosongkan. Atas instruksi tersebut, pada tanggal 23 Maret 1946 itu juga rakyat Bandung meninggalkan kota yang dicintainya. Sebelum pergi, rakyat Bandung terlebih dahulu membumihanguskan kota Bandung bagian selatan dengan maksud agar tidak ada pos-pos penting yang dapat dimanfaatkan oleh pihak Sekutu. Peristiwa ini dikenal sebagai Bandung Lautan Api. Gambar 3.5 Bandung Lautan Api Sumber : Atlas dan Lukisan SNI Tirukanlah pidato bung Tomo menggelorakan semangat juang arek-arek Surabaya dalam peristiwa 10 November. Sebelum berpidato, hayatilah nilai-nilai perjuangan yang dimiliki para pemuda pejuang dalam peristiwa 10 November tersebut. Agar bisa berpidato dengan baik latihlah kemampuanmu berpidato dengan menggunakan bahasamu sendiri di rumah.Lakukan pidato tersebut dengan bersemangat dan berapi-api di depan kelas. Cakap Ilmu Mengapa generasi muda lebih mengidolakan para atlet dan artis luar negeri dibandingkan para pahlawan bangsa? Bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa menghargai terhadap jasa para pahlawan di kalangan generasi muda? Diskusikan masalah tersebut bersama teman sebangkumu. Tulis hasil kesimpulan diskusimu pada selembar kertas untuk dikumpulkan pada guru dan uraikan secara singkat di depan kelas. Cakap Ilmu 68 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

4. Peristiwa Medan Area

Berita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia baru diterima oleh rakyat Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 melalui Mr. Teuku J. Hassan, Gubernur Sumatra saat itu. Segera setelah mendengar berita proklamasi, rakyat Medan di bawah pimpinan Achmad Tahir membentuk laskar perjuangan dengan nama Barisan Pemuda Indonesia BPI. BPI bersama rakyat kemudian segera mengambil alih gudang-gudang senjata dan bangunan-bangunan penting dari tangan Jepang. Ketika pasukan Sekutu Inggris yang diboncengi NICA mendarat di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945, rakyat Medan segera tahu bahwa kedatangan NICA hanya bermaksud memperkuat pasukan Westerling Belanda yang telah diterjunkan sebelumnya. Melihat kenyataan itu, rakyat Medan berkesimpulan bahwa Sekutu berusaha memberi peluang kepada Belanda untuk berkuasa kembali di Indonesia. Oleh karena itu, rakyat Medan segera bergabung dengan BKR dan menyatakan protes keras terhadap kedatangan Sekutu dan NICA. Di samping itu, tangsi-tangsi tentara Sekutu pun diserangnya sehingga situasi makin panas. Akhirnya, pada tanggal 13 Oktober 1945 pecah pertempuran antara rakyat Medan melawan tentara Sekutu dan NICA, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Medan Area.

5. Peristiwa Merah Putih di Menado

Pada tanggal 14 Desember 1945 para pemuda Menado yang tergabung dalam pasukan KNIL bersama rakyat berhasil merebut Menado, Tomohon, dan Minahasa dari tangan SekutuBelanda. Di tempat-tempat yang berhasil direbut itu, mereka mengibarkan Sang Merah Putih. Para tokoh yang terlibat dalam peristiwa Merah Putih di Menado ini antara lain, Letkol Taulu, Residen Lapian, dan Nani Wartabone. Peristiwa Merah Putih di Menado membuktikan bahwa usaha kaum penjajah yang ingin bercokol di Menado selalu dihadapi rakyat Menado dengan semangat juang yang tinggi.

6. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa yang dikenal dengan nama Palagan Ambarawa ini mencapai puncaknya pada tanggal 15 Desember 1945, ketika terjadi pertempuran sengit antara pasukan Sekutu Inggris dengan pasukan divisi V Banyumas di bawah pimpinan Kolonel Sudirman selaku panglima Divisi V Banyumas. Dalam pertempuran ini pasukan Kolonel Sudirman berhasil memukul mundur pasukan Inggris ke Semarang. Kemenangan ini dicapai dengan taktik Infantri di samping dengan taktik perang gerilya. Untuk mengenang peristiwa kemenangan perangAmbarawa, di sana didirikan monumen Palagan Ambarawa. Di samping itu, tanggal 15 Desember, yaitu hari kemenangan dengan taktik Infantri ini, diperingati oleh TNI AD sebagai Hari Infantri.