Gerakan Angkatan Umat Islam

320 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

3. Gerakan DITII di Kalimantan Selatan.

Pemberontakan DITII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar, seorang mantan letnan dua TNI. Ia menggalang gerakan bernama Kesatuan Rakyat yang Tertindas. Gerakan tersebut dinyatakan sebagai bagian dari DITII pimpinan Kaar tosuwiryo. Sejak pertengahan Oktober 1950, gerakan yang digalang oleh Ibnu Hajar menyerang pos-pos TNI dan melakukan pengacauan di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan. Semula pemer intah masih memberikan kesempatan kepada pemberontak untuk menyerahkan diri dan diterima kembali kedalam Angkatan Perang RI. Ibnu Hajar memanfaatkan peluang itu dengan mengelabuhi pemerintah untuk memperoleh senjata. Setelah menerima perlengkapan persenjataa n, Ibnu Hajar kembali melar ikan diri dan melanjutkan pemberontakannya. Perbuatan demikian tidak hanya dilakukan satu kali, maka Pemerintah RI mengambil tindakan tegas untuk menggempur gerombolan Ibnu Hajar. Pada akhir tahun 1959, pasukan gerombolan tersebut dapat ditumpas, dan Ibnu Hajar berhasil ditangkap. Akhirnya pengadilan militer memutuskan hukuman mati.

4. Gerakan DITII di Sulawesi Selatan

Pemberontakan DITII di Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar. Latar belakang pemberontakan ini karena kekecewaan Kahar Muzakar atas keinginannya menggabungkan seluruh anggota Komando Gerilya Sulawesi Selatan KGSS ke dalam APRIS di tolak oleh pemerintah. Alasan pemerintah anggota KGSS harus lulus dalam ujian penyaringan. Pemerintah sebenarnya telah mengambil kebijaksanaan untuk menyalurkan bekas-bekas gerilyawan ke dalam Korp Cadangan Nasional. Kahar Muzakar dilantik sebagai komandan Korp Cadangan Nasional dengan pangkat Letnan Kolonel. Niat baik pemerintah tersebut ditolak Kahar Muzakar. Pada saat pelantikannya akan di lakukan pada tanggal 17 Agustus 1951, Kahar Muzakar bersama pasukannya melarikan diri ke hutan, lengkap dengan senjata yang dimilikinya. Pada bulan Januari 1952, Kahar Muzakar menyatakan bahwa daerah Sulawesi Selatan sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia di bawah pimpinan Kartosuwiryo. Kahar Muzakar diangkat oleh Kartosuwiryo menjadi panglima Divisi TII. Kemudian sejak saat itu, selama lebih kurang empat belas tahun pasukan Kahar Muzakar melakukan teror dan pengacauan di Sulawesi Selatan. Gambar 12.3 Letkol Soeharto saat persiapan Operasi Merdeka Timur. Sumber : www.wikipedia.org