Perundingan Hooge Veluwe Perjuangan Diplomasi dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan

78 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

5. Perundingan Linggarjati

Kegagalan Perundingan Hooge Veluwe membuat perantara Clark Keer digantikan oleh Lord Killearn. Lord Killearn akhirnya berhasil mempertemukan Indonesia dan Belanda kembali dalam suatu perundingan di Linggarjati tanggal 10 November 1946. Delegasi Belanda dalam perundingan ini terdiri atas, Van Mook, Van Poll, dan De Boer. Sedangkan delegasi Indonesia terdiri atas Sutan Syahrir, Mohammad Roem, Amir Syarifuddin, A. K. Gani, Ali Budiharjo, dan Sudarsono. Perundingan Linggarjati meng- hasilkan pokok-pokok kesepakatan sebagai berikut : a. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia yang meliputi Jawa, Sumatera dan Madura. b. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerjasama membentuk Republik Indonesia Serikat. c. Republik Indonesia Serikat dan Belanda bersatu dalam Uni Indone- sia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya. Gambar 3.6 Gedung tempat perundingan Linggarjati Sumber : 30 Tahun Indonesia Merdeka

6. Perundingan Renville

Usaha KTN ber hasil membawa Indonesia dan Belanda ke meja perundingan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas geladak kapal angkut Amerika Serikat, USS Renville, yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta. dalam perundingan tersebut delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin, sedang delegasi Belanda dipimpin oleh Abdulkadir Wijoyoatmojo seorang Indonesia yang memihak Belanda. Perundingan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak pada tanggal 17 Januari 1948 tersebut menghasilkan keputusan- keputusan sebagai berikut : a. Akan dibentuk Republik Indonesia Serikat RIS. b. Belanda akan tetap berkuasa di Indonesia sampai saat penyerahan kedaulatan kepada RIS. c. Kedudukan RIS sejajar dengan Belanda. d. RI merupakan bagian dari RIS e. Pasukan RI harus ditarik dari daerah pendudukan yang berhasil direbutnya dari tangan Belanda. Gambar 3.7 Suasana perundingan Renville Sumber : www.wikipedia.org 79 Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia f . RI harus mengakui daerah yang berhasil diduduki Belanda sejak agresi militer pertama Belanda. Hasil perundingan Renville sangat merugikan pihak Indonesia karena wilayah Indonesia menjadi sangat sempit. Rakyat pun merasa kecewa atas hasil perundingan ini dan Amir Syarifuddin sebagai pemimpin kabinet dinilai tidak berhasil serta akibatnya kabinet Amir pun kemudian jatuh. 7. Konferensi Meja Bundar KMB Setelah berhasil menyelesaikan masalahnya sendiri melalui konferensi Inter-Indonesia, bangsa Indonesia telah siap menghadapi KMB. Pada tanggal 4 Agustus 1949, telah diangkat delegasi Republik Indonesia untuk menghadiri KMB, yang dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, sedangkan delegasi BFO dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. KMB diselenggarakan di Den Haag, dan berlangsung dari tanggal 23 Agustus sampai dengan tanggal 2 November 1949. Delegasi Belanda diketuai oleh Mr. Van Maarseveen sedang UNCI diwakili oleh Chritchley. Hasil KMB adalah sebagai berikut: a. Belanda mengakui Republik Indonesia Serikat RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat. b. Akan dibentuknya Uni Indonesia-Belanda yang dikepalai oleh Ratu Belanda dan bekerjasama atas dasar sukarela dengan kedudukan dan hak yang sama. Jelaskan pelaksanaan Perundingan Linggarjati dalam kolom berikut