Bandung Lautan Api Perjuangan Bersenjata dalam Rangka Mempertahankan Kemerdekaan

68 IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX

4. Peristiwa Medan Area

Berita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia baru diterima oleh rakyat Medan pada tanggal 27 Agustus 1945 melalui Mr. Teuku J. Hassan, Gubernur Sumatra saat itu. Segera setelah mendengar berita proklamasi, rakyat Medan di bawah pimpinan Achmad Tahir membentuk laskar perjuangan dengan nama Barisan Pemuda Indonesia BPI. BPI bersama rakyat kemudian segera mengambil alih gudang-gudang senjata dan bangunan-bangunan penting dari tangan Jepang. Ketika pasukan Sekutu Inggris yang diboncengi NICA mendarat di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945, rakyat Medan segera tahu bahwa kedatangan NICA hanya bermaksud memperkuat pasukan Westerling Belanda yang telah diterjunkan sebelumnya. Melihat kenyataan itu, rakyat Medan berkesimpulan bahwa Sekutu berusaha memberi peluang kepada Belanda untuk berkuasa kembali di Indonesia. Oleh karena itu, rakyat Medan segera bergabung dengan BKR dan menyatakan protes keras terhadap kedatangan Sekutu dan NICA. Di samping itu, tangsi-tangsi tentara Sekutu pun diserangnya sehingga situasi makin panas. Akhirnya, pada tanggal 13 Oktober 1945 pecah pertempuran antara rakyat Medan melawan tentara Sekutu dan NICA, yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Medan Area.

5. Peristiwa Merah Putih di Menado

Pada tanggal 14 Desember 1945 para pemuda Menado yang tergabung dalam pasukan KNIL bersama rakyat berhasil merebut Menado, Tomohon, dan Minahasa dari tangan SekutuBelanda. Di tempat-tempat yang berhasil direbut itu, mereka mengibarkan Sang Merah Putih. Para tokoh yang terlibat dalam peristiwa Merah Putih di Menado ini antara lain, Letkol Taulu, Residen Lapian, dan Nani Wartabone. Peristiwa Merah Putih di Menado membuktikan bahwa usaha kaum penjajah yang ingin bercokol di Menado selalu dihadapi rakyat Menado dengan semangat juang yang tinggi.

6. Pertempuran Ambarawa

Pertempuran Ambarawa yang dikenal dengan nama Palagan Ambarawa ini mencapai puncaknya pada tanggal 15 Desember 1945, ketika terjadi pertempuran sengit antara pasukan Sekutu Inggris dengan pasukan divisi V Banyumas di bawah pimpinan Kolonel Sudirman selaku panglima Divisi V Banyumas. Dalam pertempuran ini pasukan Kolonel Sudirman berhasil memukul mundur pasukan Inggris ke Semarang. Kemenangan ini dicapai dengan taktik Infantri di samping dengan taktik perang gerilya. Untuk mengenang peristiwa kemenangan perangAmbarawa, di sana didirikan monumen Palagan Ambarawa. Di samping itu, tanggal 15 Desember, yaitu hari kemenangan dengan taktik Infantri ini, diperingati oleh TNI AD sebagai Hari Infantri. 69 Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

7. Pertempuran Margarana di Bali

Belanda mendaratkan pasukannya di Bali pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946. Dalam usaha untuk membantu negara Indonesia Timur, Belanda berusaha untuk membujuk Letkol I Gusti Ngurah Rai agar mau bekerja sama dengan Belanda. Namun, Letkol I Gusti Ngurah Rai menolak tawaran Belanda tersebut. Bahkan karena merasa kekuatannya sudah cukup, pada tanggal 18 November 1946 Ngurah Rai memulai perlawanannya dengan menggempur daerah Tabanan dan berhasil memenangkan pertempuran. Belanda kemudian mengerahkan kekuatan pasukannya yang ada di Bali dan Lombok. Karena kekuatan pasukan yang tidak seimbang, akhirnya Ngurah Rai menyerukan “Puputan”, artinya mengadakan perlawanan sampai titik darah penghabisan. Ajaran agama Hindu meresap kuat pada para patriot Bali. Letkol Ngurah Rai bersama pasukannya “Ciung Wanara” memiliki keyakinan bahwa : a. Nyawa seorang ksatria berada di ujung keris atau senjata. Kematian dalam mempertahankan bangsa dan negara adalah kehormatan bagi dirinya dan sanak keluarga serta keturunannya. b. Dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa, negara, dan keluarga tidak ada istilah menyerah kepada musuh. c. Seorang yang mati dalam peperangan, maka roh orang yang bersangkutan akan masuk ke Swargaloka tanpa dihitung dulu kebaikan dan kesalahannya selama ia hidup di dunia. d. Puputan tidak bermakna bunuh diri. Ngurah Rai dan seluruh pasukannya gugur dalam pertempuran tanggal 26 November 1946.

8. Perjuangan Menghadapi Agresi Militer I Belanda

Pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melanggar isi perjanjian Linggarjati dengan melancarkan serangan secara tiba-tiba terhadap wilayah RI. Serangan yang kemudian dikenal dengan peristiwa Agresi Militer I tersebut diarahkan ke kota-kota besar di Jawa dan daerah perkebunan serta minyak di daerah Sumatra. Agresi Belanda pertama ini berlangsung hingga tanggal 4 Agustus 1947. Bagaimana taktik Kolonel Sudirman memenangkan pertempuran Ambarawa? Bacalah baik-baik jalannya pertempuran Ambarawa dalam buku 30 Tahun Indo- nesia Merdeka Jilid I. Selanjutnya, buatlah peta sederhana jalannya pertempuran Ambarawa pada selembar kertas karton. Bawalah hasil tugasmu ke sekolah dan uraikan jalannya peristiwa pertempuran Ambarawa tersebut di depan kelas. Cakap Ilmu