Peran Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB

75 Usaha Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

2. Resolusi Dewan Keamanan PBB

Oleh karena tindakannya melancarkan agresi militer II, Belanda banyak menerima kecaman di PBB. Hal ini karena, dengan melancarkan agresi militer II, Belanda telah melakukan pelanggaran terhadap isi Perundingan Renville. Dalam menanggapi kecaman itu, Belanda tetap berpegang teguh pada alasan bahwa masalah di Indonesia merupakan masalah dalam negeri Belanda. Namun pernyataan ini dibantah oleh wakil Indonesia di DK PBB, bahwa masalah Indonesia merupakan masalah dua negara berdaulat, yaitu Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda. Pada tanggal 28 Januari 1948, DK PBB kembali mengeluarkan resolusi yang isinya sebagai berikut : a. Penghentian semua operasi militer oleh Belanda dan penghentian aktivitas gerilya oleh Republik, kedua pihak harus bekerja sama untuk mengadakan perdamaian kembali. b. Pembebasan dengan segera dengan tidak bersyarat semua tahanan politik di dalam, daerah Republik oleh Belanda semenjak tanggal 19 Desember 1949. c. Belanda harus memberi kesempatan kepada pemimpin-pemimpin RI untuk kembali ke Yogyakarta. d. Perundingan-perundingan aka n dilaksanakan da lam waktu secepatnya-cepatnya. e. Komisi Tiga negara diganti namanya menjadi Komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI United Nations Commission for Indonesia. Tugas UNCI adalah sebagai berikut : a. Melancarkan perundingan-perundingan untuk megurus pengembalian kekuasaan kepada pemerintah republik. b. Mengajukan usul-usul yang dapat mempercepat terjadinya penyelesaian.

3. Konferensi Asia di New Delhi

Tindakan Belanda melancarkan agresi ke Yogyakarta juga mengundang reaksi keras dari bangsa-bangsa Asia-Afrika. Reaksi keras itu diwujudkan dalam penyelenggaraan Konferensi Asia di New Delhi. Konferensi ini diprakarsai oleh PM India Pandit Jawaharlal Nehru dan PM Burma U Aung San. Delegasi yang ikut dalam konferensi ini, antara lain, datang dari Afghanistan, Pakistan, Sri Lanka, Nepal, Lebanon, Syria, dan Irak. Sedangkan delegasi Afrika, antara lain, datang dari Mesir dan Ethiopia. Konferensi Asia juga dihadiri oleh utusan Australia, sedang utusan Indonesia yang hadir ialah Dr. Sudarsono. KTN. Perjanjian Renville mengakibatkan wilayah RI makin sempit. Dalam hal ini Jawa tinggal setengahnya, sedangkan Sumatera tinggal empat per limanya.