Uang Kartal Jenis Uang
148
IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX
Uang kartal terdiri dari : 1 Uang Logam
Uang logam pada umumnya terdiri dari emas dan perak, namun sesuai perkembangan, sekarang sudah beredar uang
logam dengan bahan tembaga, dan almunium, ada beberapa alasan mengapa logam tersebut dipilih sebagai bahan uang :
♦
tahan lama tidak mudah rusak
♦
digemari sebagaian besar masyarakat
♦
nilainya tinggi karena jumlahnya terbatas
♦
nilainya tetap Bahan emas dan perak sekarang ini jarang digunakan sebagai
bahan uang logam, emas dan perak hanya digunakan pada uang logam nilai tertentu, hal tersebut disebabkan :
♦
Jumlah emas dan perak dipertambangan semakin berkurang, sehingga sulit didapatkan dalam jumlah besar
♦
Kadar emas disetiap daerah berbeda-beda
♦
Nilainya tidak dapat diukur dengan tepat
2 Uang Kertas
Uang kertas menurut UU No, 23 tahun 1999 adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat
dari bahan kertas atau bahan lainnya yang menyerupai kertas, uang kertas mempunyai nilai
karena nominalnya. Oleh karena itu uang kertas mempunyai dua nilai, yaitu nilai nominal dan nilai
tukar.
Uang kertas terdiri dari dua macam yaitu Uang kertas negara sudah tidak beredar lagi dan Uang
kertas Bank yaitu uang kertas yang dikeluarkan oleh Bank Sentral.
3 Uang Giral
Keberadaan uang giral tidak lepas dari perkembangan kehendak masyarakat yang menginginkan jenis uang yang
lebih praktis dan aman. Kalau kita mengadakan transaksi dalam jumlah besar,
misalnya ratusan juta rupiah dan uang tersebut kita bawa kemana-mana guna melakukan pembayaran, maka kita akan
selalu merasa was-was membawa uang tersebut Uang giral adalah tagihan yang ada di bank umum, yang
dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Di Indonesia yang berhak menciptakan uang giral adalah
Bank Umum dan Bank Indonesia. Cara penggunannya dengan cek, giro, telegraphic
transfer, travel check cek dengan perjanjian, dalam
Gambar 7.10 Uang kertas Sumber : Dokumen Penerbit
Gambar 7.11 Buku Tabungan Sumber : Dokumen Penerbit
149
Uang dan Lembaga Keuangan
melakukan pembayaran dengan uang giral ini seseorang boleh menolak. Syarat utama uang
giral adalah seseorang harus mempunyai rekening di bank.
1 Cek adalah surat perintah membayar dari nasabah pada bank. Cek ditujukan oleh pemilik
rekening Koran di bank untuk membayar sejumlah uang secara tunai kepada pihak yang disebutkan
dalam surat perintah cek tersebut. Pihak penerima cek
akan membawa surat tersebut pada bank dan akan menerima uang tunai sebesar yang tertulis
dalam cek 2
Bilyet Giro adalah surat perintah pada bank dari nasabah yang memiliki simpanan di bank
untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekening nasabah pada rekening nasabah lain yang
ditunjuk. Jadi pembayaran dengan bilyet giro hanya dapat dilakukan bila masing-masing pihak memiliki
rekening koran, pembayaran disini tidak berujud uang tunai.
3 Perintah Membayar telegraphic transfer, perintah membayar melalui telegram dari nasabah pada bank
untuk membayarkan sejumlah uang dengan cara memindahbukukan. Hal ini dilakukan karena nasabah
yang membayar atau yang dibayar lokasinya berjauhan, bisa berbeda kota, atau propinsi. Biasanya kedua
nasabah tersebut memiliki rekening pada bank yang sama.
4 Kartu Debet. Merupakan fasilitas kemudahan yang diterima nasabah dari bank dalam hal jasa pengambilan
uang sewaktu-waktu dengan melalui ATM atau pembayaran pada tokoswalayan yang memiliki akses
pada bank tersebut. Syarat uatamanya bahwa nasabah tersebut memiliki dana yang tersimpan pada bank
tersebut. Fasilitas tersebut banyak kita jumapai pada toko-toko besar atau swalayan, hamper semua bank
menyediakan fasiltas ini.
Gambar 7.14 Kartu Kredit Sumber : Dokumen Penerbit
Gambar 7.12 Slip Cek Sumber : Dokumen Penerbit
Gambar 7.13 Slip Giro Sumber : Dokumen Penerbit
150
IPS Terpadu 9 untuk Kelas IX
5 Kartu Kredit. Kartu kredit ini fungsinya hampir sama dengan kartu debet, hanya saja perbedaannya, kalau kartu
kredit dalam transaksi pembayarannya bisa terjadi lebih besar dari dana yang tersimpan di bank, hal ini
dimungkinkan karena pihak nasabah sudah mempunyai perjanjian dengan bank sebelunya.
Terjadinya uang giral
♦
Premary deposit Uang giral terjadi karena seseorang menyetorkan uang di bank
Dan bank mencatatnya dalam bentuk rekening atas namanya.
♦
Loan Deposit Uang giral terjadi karena seseorang meminjam uang dibank
dan sebagianseluruh uang pinjaman tersebut disimpan di bank dan Bank mecatat dalam bentuk rekening atas namanya.
♦
Derivative deposit Derivative deposit Transaksi surat berharga, Uang giral
dapat tercipta dengan cara menjual surat berharga pada bank, lalu bank membukukan hasil penjualan surat berharga
tersebut sebagai deposit dari yang menjual.
Keuntungan menggunakan uang giral
♦
memudahkan pembayaran karena tidak perlu menghitung uang
♦
alat pembayaran yang dapat diterima untuk jumlah yang tidak terbatas
♦
lebih aman, mengurangi resiko hilang, pencurian atau perampokan
♦
mudah membawanya
Jenis uang yang pernah ada di Indonesia.
1 mata uang kampua bida beredar di Sulawesi berwujud tenunan
2 mata uang tembaga, pernah beredar di Banjarmasin
3 mata uang Krisnala terbuat dari emas dan Tembaga beredar pada masa kerajaan jenggala.
Uang Kuasi Uang Kuasi adalah uang uang dimiliki masyarakat, namun tidak
beredar untuk sementara. Uang yang ada di celengan, di brankas
Gambar 7.15 Uang Kuno Sumber : Dokumen Penerbit
151
Uang dan Lembaga Keuangan
4 Sebelum tahun tahun 1946 Javasche Bank yang didirikan oleh Bank Sirkulasi Belanda mengeluarkan uang Gulden
5 Uang Jepang 6 Setelah tahun 1946 pernah beredar ORI Oeang Repoeblik
Indonesia dan terakhir jenis uang Rupiah sampai saat ini.