Faktor neurologik Faktor toksik Faktor genetik Faktor psikososial dan lingkungan

161 BAB VII HIPERAKTIVITAS

1. Pengertian Hiperaktivitas

Hiperaktivitas merupakan aktivitas motorik yang tinggi dengan ciri-ciri aktivitas selalu berganti, tidak mempunyai tujuan tertentu, berulang dan tidak bermanfaat Hallahan Kauffman, 1994. Anak hiperaktif lebih banyak mengalami gerakan mata diluar tugasnya, sehingga gerakan menoleh lebih banyak dibandingkan anak yang lain. Gejala tersebut akan berkurang sesuai dengan bertambahnya usia dan sebagian akan menghilang pada waktu masa remaja.

2. Penyebab Hiperaktivitas

Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab hiperaktif pada anak :

a. Faktor neurologik

1 Perilaku hiperaktif yang lebih tinggi didapatkan pada bayi yang lahir dengan masalah-masalah prenatal seperti lamanya proses persalinan, persalinan dengan menggunakan alat bantu, dibandingkan dengan kehamilan dan persalinan normal. Di samping itu faktor-faktor seperti bayi yang lahir dengan berat badan rendah, ibu yang terlalu muda, ibu yang merokok dan minum alkohol. 2 Terjadinya perkembangan otak yang lambat. Faktor etiologi dalam bidang neuoralogi yang sampai kini banyak dianut adalah terjadinya disfungsi minimal otak DMO dan minimalnya dopamin. Dopamin Formatted: Indonesian Formatted: Swedish Sweden 162 merupakan zat aktif yang berguna untuk memelihara proses konsentrasi 3 Beberapa studi menunjukkan terjadinya gangguan fungsi darah di daerah tertentu pada anak hiperaktif, yaitu di daerah striatum, daerah orbital-prefrontal, daerah orbital-limbik otak, khususnya sisi otak sebelah kanan

b. Faktor toksik

Beberapa zat makanan seperti salisilat dan bahan-bahan pengawet memiliki potensi untuk membentuk perilaku hiperaktif pada anak. Di samping itu, kadar timah dalam serum darah anak yang meningkat, ibu yang merokok dan mengkonsumsi alkohol, terkena sinar rontgen pada saat hamil juga dapat melahirkan calon anak hiperaktif.

c. Faktor genetik

Didapatkan hubungan yang tinggi dari hiperaktif yang terjadi pada keluarga dengan anak hiperaktif. Kurang lebih sekitar 25-35 dari orang tua dan saudara yang masa kecilnya hiperaktif akan menurun pada anak. Hal ini juga terlihat pada anak kembar. 163

d. Faktor psikososial dan lingkungan

Pada anak hiperaktif sering ditemukan hubungan yang dianggap keliru antara orang tua dengan anaknya, misalnya anak kurang diarahkan. Kurang mengontrol diri, menurut kehendak sendiri, sering gagal dalam pekerjaan, materi yang disampaikan kurang menarik, diterangkan tidak mengerti, ingin bebas, kurang perhatian, anak kurang diarahkan di rumah, kelainan syaraf, fisik, perlu konsultasi

3. Gejala- gejala yang Tampak