27 memberikan aktivitas-aktivitas yang tepat untuk mengadakan
penyelidikan dan pengaturan untuk pembelajaran dalam hal apa yang dikerjakan anak-anak. Kepercayaan diri yang tinggi pada pendidik
merupakan faktor penting untuk mendukung terwujudnya pelaksanaan kegiatan.
b. Peran Pendidik
Dalam bukunya yang berjudul
Experience
a
nd Education
1938, Dewey mengatakan bahwa pendidik harus memiliki keyakinan diri yang tinggi ketika
merencanakan pengalaman pembelajaran anak-anak. Dewey menegaskan bahwa anak-anak memerlukan bantuan dari pendidik dalam memahami dunianya.
Adapun beberapa teori Dewey tentang peran pendidik dalam pelaksanaan program-program untuk anak-anak usia dini, yaitu:
1 Mengamati anak-anak lebih dekat dan merencanakan kurikulum
berdasarkan minat dan pengalaman mereka. 2
Jangan takut untuk menggunakan pengetahuan anda tentang anak- anak dan dunia untuk memahami dunia bagi anak-anak.
Di samping hal-hal di atas, Dewey mengatakan bahwa penting bagi pendidik untuk mengamati anak-anak dan untuk mengetahui keadaan anak. Dari
hasil observasi atau pengamatan, pendidik dapat mengetahui jenis-jenis pengalaman apa yang menjadi minat dan siap dilalui anak-anak. Hal ini beranjak
dari pemikiran Dewey bahwa jalur menuju pendidikan yang bermutu adalah
28 dengan mengenal anak-anak dengan baik, membangun pengalaman mereka atas
pembelajaran yang lalu, menjadi terorganisir, dan merencanakannya dengan baik. Ia juga percaya bahwa tuntutan atas metode baru ini membuat pengamatan,
dokumentasi dan pencatatan kejadian di ruang kelas menjadi lebih penting daripada jika digunakan metode tradisional. Dewey percaya bahwa untuk dapat
memberikan pengalaman pendidikan untuk anak-anak, pendidik harus: 1
Memiliki dasar yang kuat tentang pengetahuan umum serta pengetahuan secara spesifik tentang dunia anak-anak.
2 Mau memahami dunia bagi anak-anak berdasarkan pengetahuan dan
pengalamannya yang lebih luas. 3
Pengenalan dan pemahaman menggunakan metode observasi atau pengamatan,
perencanaan, organisasi
atau pengaturan,
dan dokumentasi.
Dari perspektif Dewey, suatu pengalaman hanya dapat disebut pendidikan jika memenuhi kriteria berikut:
1 Didasarkan pada minat anak-anak dan berkembang dari pengetahuan
dan pengalaman mereka yang ada. 2
Mendukung pengembangan anak-anak. 3
Membantu anak-anak mengembangkan keterampilan baru. 4
Menambah pemahaman anak mengenai dunia mereka. 5
Mempersiapkan anak-anak untuk lebih siap beradaptasi dalam berbagai macam lingkungan.
29 Pokok-pokok pikiran Dewey yang berhubungan dengan pengalaman
pendidikan prasekolah yang berhubungan dgn fungsi pendidik, yaitu: 1
Pendidik jangan mudah mengatakan kalimat ini menyenangkan sebagai pembenaran untuk kurikulum atau program kegiatan, tetapi
tanyakan bagaimana suatu kegiatan tersebut dapat mendukung pengembangan dan pembelajaran anak-anak.
2 Melakukan pengorganisasian dan dokumentasi pekerjaan anak-
anak. Hal ini dimaksudkan agar setiap tahap perkembangan anak dapat lihat dengan cermat dan dapat dipakai untuk pengembangan
program kegiatan.
B. TEORI MARIA MONTESSORI
Maria Montessori adalah salah satu ahli pendidikan, khususnya pada pendidikan anak usia dini. Pikiran-pikiran pendidikannya didasarkan pada
pengetahuan dan pemahamannya yang mendalam mengenai pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga dapat mengetahui kebutuhan apa yang harus
dipenuhi pada anak usia dini. Montessori lahir di Italia tahun 1870. Latar belakang pendidikannya adalah Kedokteran dengan spesialis pada kesehatan anak-anak.
Kesempatan pertama untuk khusus bekerja pada anak-anak pada tahun 1907, ketika ia membuka rumah khusus untuk pendidikan anak-anak di daerah kumuh di
Roma. Nama sekolah tersebut adalah
Casa dei Bambini Children’s House.
Montessorri meninggal pada tahun 1952 di Belanda dengan meninggalkan catatan dan ide-ide penting dalam bentuk tulisan mengenai pendidikan. Teori-teori
30 Montessori tentang anak-anak telah mempengaruhi cara semua program untuk
anak-anak pra sekolah disusun dewasa ini.
a. Lingkungan yang Berpusat Pada Anak-Anak