56 Pertunjukan tari itu tidak mungkin dilakukan tanpa bimbingan dan bantuan orang
dewasa. Salah satu perbedaan utama dalam pendekatan Piaget dan Vygotsky
adalah Piaget membuktikan bahwa anak-anak memperoleh keuntungan dari eksplorasi dan penemuan yang diprakarsai sendiri
tari dari metode-metode
pengajaran yang merespon tingkat pemahaman mereka. Sementara Vygotsky menekankan peran orang dewasa dalam memimpin perkembangan, yaitu bukan
hanya mencocokkan lingkungan pembelajaran melainkan juga membuat lingkungan dimana anak-anak dengan bantuan orang lain dapat memperluas dan
meningkatkan pemahaman mereka saat itu. Dengan gambaran pengetahuan mengenai anak-anak dan pola-pola
pertumbuhan, perkembangan dan pembelajarannya, maka pendidik anak-anak usia dini tersebut akan ada dalam posisi yang sangat kuat untuk membimbing
pembelajaran anak dengan banyak cara. Misalnya dengan menggambarkan pengetahuan secara terperinci mengenai kebutuhan, kelebihan dan minat anak,
pendidik akan dapat menentukan pengalaman-pengalaman yang menarik dan menantang bagi anak-anak.
a. Zona dari
Proximal Development
Salah satu konsep penting dari teori Vygotsky adalah
Zone of Proximal Development
ZPD. Vygotsky mendefinisikannya untuk tugas-tugas yang sulit dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi dapat dikuasai dengan bimbingan dan
bantuan orang dewasa atau anak-anak yang lebih terampil Santrock, 1995. Ia
57 yakin bahwa seorang anak pada sisi pembelajaran konsep baru dapat memperoleh
manfaat dari interaksi dengan seorang pendidik atau teman kelas. Bantuan yang pendidik atau teman sebaya berikan sebagai
scaffolding
.
Scaffolding
ini diartikan sebagai kerangka pengetahuan yang disiapkan saat masa
kematangan tiba. Dengan cara yang sama, orang dewasa dan teman sebaya
dapat membantu seorang anak “mencapai” konsep atau kecakapan baru dengan memberikan informasi yang mendukung. Vygotsky percaya hal ini dapat
dilakukan bukan hanya oleh pendidik tetapi juga oleh kelompok anak yang telah memiliki kecakapan yang diinginkan.
Vygotsky percaya bahwa untuk memberi
scaffolding
bagi anak-anak itu dengan baik, pendidik perlu menjadi pengamat yang tajam. Ia percaya bahwa
pendidik perlu menggunakan pengamatan tersebut untuk menentukan dimana posisi anak-anak itu dalam proses pembelajaran dan kemana mereka mampu
menuju sesuai dengan kebutuhan dan konteks sosial di sekitar mereka. Ia percaya bahwa dari informasi yang dikumpulkan melalui pengamatan, pendidik dapat
membantu pembelajaran anak-anak. Hal ini sama dengan keyakinan Dewey bahwa pendidik harus menggunakan pengetahuan yang lebih luas tentang dunia
untuk membatu memahami dunia bagi anak-anak. Para pendidik yang ingin menerapkan ide-ide Vygotsky tentang ZPD dan
scaffolding
dalam program-program masa kanak-kanak dini dapat: a
Mengamati anak-anak dengan teliti dan merencanakan kurikulum yang mendorong kemampuan yang muncul dari anak-anak
58 b
Memperbanyak kegiatan yang bersifat kerjasama. Contohnya dengan membuat pasangan anak-anak yang dapat saling belajar satu sama
lain.
Vygotsky berpikir bahwa pengalaman pribadi dan pengalaman sosial tidak bisa dipisahkan. Dunia yang anak-anak diami dibentuk oleh keluarga, komunitas,
status sosio-ekonomi, pendidikan dan budaya mereka. Pemahaman mereka tentang dunia ini sebagian berasal dari nilai-nilai dan keyakinan dari orang dewasa
dan anak-anak lain dalam kehidupan mereka. Seperti Montessori dan Piaget, Vygotsky menempatkan banyak sekali
penekanan pada pentingnya pengamatan. Dengan mengawasi dan mendengar secara seksama, pendidik mulai mengenal perkembangan tiap-tiap anak. Menurut
Vygotsky, hal inilah satu-satunya cara bagi para pendidik untuk menilai secara akurat apa yang ada dalam ZPD anak pada suatu waktu. Pengetahuan ini esensial
untuk perencanaan kurikulum yang baik. Vygotsky yakin bahwa seorang anak pada satu sisi pembelajaran konsep
baru dapat memperoleh manfaat dengan pendidik atau teman kelas. Vygotsky di lain pihak, menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak-anak dipengaruhi
bukan hanya oleh perkembangan fisik mereka, tetapi juga oleh lingkungan sosial dan interaksi mereka. Idenya tentang kesiapan perkembangan lebih fleksibel
daripada ide Piaget, karena mencakup kecakapan atau ide-ide yang anak-anak belum mampu mencapainya sendiri, tetapi yang dapat mereka peroleh dari contoh
dari teman sebaya atau orang dewasa. Teori ini mendorong pendidik untuk
59 merencanakan kurikulum yang memperluas pengetahuan anak-anak, dan untuk
memberi tangga pada pembelajaran mereka dengan menempatkan mereka dalam situasi-situasi dimana kompetensi mereka direntangkan. Semua observasi ini dan
pengetahuan yang dihasilkan dari anak individu adalah penting untuk
scaffolding
yang sukses. Tanpa mengenal anak-anak dengan baik pendidik dapat mengalami kesalahan yang serius.
2. Perkembangan dan pembelajaran bahasa