98
b. Lingkungan Keluarga
Keadaan keluarga tertentu yang bisa menyebabkan masalah emosional pada anak-anak. Misalnya, kita tahu bahwa anak-anak tidak kebal terhadap
ketidakstabilan keluarga. Hetherington 1998 memperkirakan 40 dari pernikahan sekarang ini akan berakhir dengan perceraian, dan 40-50 dari anak-
anak yang dilahirkan di tahun 1980-an akan menghabiskan masa hidupnya dalam keluarga dengan orang tua tunggal. Tekanan situasi perceraian telah dianalisa
secara teliti. Hetherington menyebutkan bahwa “anak laki-laki dari keluarga yang bercerai, dibandingkan dengan anak perempuan dan anak-anak dari keluarga
lengkap, menunjukkan angka
behavior disorder
masalah perilaku yang lebih tinggi dan masalah-masalah dalam hubungan antar personal di rumah dan di
sekolah dengan guru” . Hetherington juga menyimpulkan bahwa keluarga utuh yang tertimpa
konflik bisa lebih membahayakan bagi anggota keluarga daripada rumah yang stabil yang kedua orang tuanya bercerai. Perceraian bisa menjadi solusi positif
bagi suatu keluarga yang kacau. Namun, kebanyakan anak mengalami perceraian sebagai transisi yang sulit, dan kehidupan dalam keluarga dengan orang tua
tunggal bisa menjadi situasi yang berisiko tinggi bagi anak dan orang tua.
c. Lingkungan Sosial
Apakah penjahat dilahirkan oleh kondisi sosial? Apakah lingkungan tetangga yang buruk merupakan sumber kejahatanpelanggaran? Jawaban yang
mudah adalah
ya
, tetapi kita perlu hati-hati dengan penyederhanaan yang
99 berlebihan di sini, karena banyak anak-anak yang tumbuh menjadi orang dewasa
yang efektif dari latar belakang lingkungan sosial yang nampaknya tidak mendukung. Pola-pola individu dari perkembangan bisa mengatasi kekuatan
ekologis, yang menciptakan anak-anak yang kebal pada lingkungan mereka yang buruk .
Satu dimensi dalam lingkungan sosial yang nampak berpengaruh dalam membentuk pola-pola perilaku anak-anak adalah fenomena
modelling
, dengan meniru perilaku orang lain. Bandura dalam Gallagher, 1986 melakukan
penelitian selama satu dekade terhadap faktor-faktor yang menyebabkan anak- anak meniru perilaku yang mereka amati pada seseorang atau di televisi atau di
film-film. Mereka membuat beberapa kesimpulan yang relevan: 1
Anak-anak yang menonton model atau teladan yang agresif yang dihargai atas keagresifannya cenderung menjadi lebih agresif sendiri.
2 Anak-anak cenderung memihak agresor atau penyerang yang sukses
dan menemukan alasan-alasan atas perilaku agresif itu. 3
Anak-anak yang melihat model yang menetapkan standar tinggi dan menghargai dirinya, secara hemat akan berperilaku serupa. Perilaku
dari model berpengaruh dalam pengembangan kontrol diri anak. 4
Tidak ada fakta bahwa melihat kekerasan akan mampu menghilangkan dorongan agresif dan membuat orang lebih sehat.
Malahan, penonton televisi yang frustrasi yang menonton kekerasan akan lebih mungkin menuruti impuls kasar.
100 Penelitian tentang agresi ini menunjukkan komponen yang memiliki arti
penting dari teori pembelajaran sosial, yang telah mendorong serangkaian program perawatan baru yang memfokuskan pada penggunaan ataupun
pemanipulasian lingkungan sosial untuk menciptakan interaksi yang lebih bermanfaat antara anak dan lingkungan.
3. Arti Penting Deteksi Dini Permasalahan Perkembangan Anak