Lingkungan yang Berpusat Pada Anak-Anak

30 Montessori tentang anak-anak telah mempengaruhi cara semua program untuk anak-anak pra sekolah disusun dewasa ini.

a. Lingkungan yang Berpusat Pada Anak-Anak

Montessori mengakui bahwa penekanan yang ia berikan pada persiapan lingkungan mungkin merupakan karakteristik pokok yang diidentifikasi orang dari metodanya. Ia percaya bahwa lingkungan bukan hanya meliputi ruang yang anak-anak gunakan yang dilengkapi dengan bahan-bahan dalam ruangan itu, tetapi juga adanya hubungan yang timbal balik antara orang dewasa dan anak- anak yang saling berbagi pengalamanan sehari-hari. Berdasarkan pengamatannya, Montessori berkesimpulan bahwa di dalam tubuh anak-anak tersimpan semangat belajar yang tinggi. Perilaku anak yang tampaknya “cuma” berlari-lari, menyentuh, memegang, mengamati, bahkan merusak barang-barang sebenarnya memiliki arti tertentu dan merupakan ciri khas dari gaya belajar mereka anonim, 2000. Anak akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan bila ia mampu menentukan kegiatan yang dipilihnya tanpa dipaksa oleh orang lain. Montessori yakin bahwa anak-anak belajar bahasa dan keterampilan hidup dari lingkungan dimana mereka menghabiskan waktu mereka. Karena alasan itulah, ia berpikir bahwa lingkungan untuk anak-anak perlu indah dan teratur rapi sehingga anak-anak dapat belajar tata tertib dari lingkungan itu. Montessori percaya bahwa pembelajaran anak-anak berlangsung dengan baik melalui pengalaman sensory panca indera. Ia berpikir bahwa pendidik memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengenalan tekstur, bunyi, dan bau yang luar 31 biasa bagi anak-anak. Ia juga percaya bahwa bagian dari pengalaman panca indera untuk anak-anak adalah mengenalkan alat dan perkakas yang cocok dengan tangan mereka dan meja kursi yang sesuai dengan tubuh-tubuh yang kecil. Lingkungan yang indah, teratur, berukuran kecil dan permainan sensory merupakan bagian dari warisan buah pemikiran Montessori. Secara tegas, Montessori menekankan pentingnya pendidikan motorik, sensori, dan bahasa bagi anak prasekolah. Gerakan-gerakan motorik akan membuat anak mengarahkan kebebasan yang berarti dan membuat anak menjadi lebih tenang, gembira, dan merasakan kepuasan. Pada pengembangan sensori anak, pendidikan diarahkan mampu meletakkan dasar kemampuan intelektual anak melalui pengamatan dan latihan yang terus menerus sambil melakukan perbandingan dan penilaian. Adapun fungsi pengembangan bahasa adalah agar anak mampu mengekspresikan perasaaan dan dirinya. Ketiga hal inilah yang mendukung untuk pembentukan kepribadian anak yang utuh Anonim, 2000

b. Peran Pendidik