Intervensi Pengertian Penyebab buku ajar final buku ajar final

194

5. Intervensi

a. Mencari sumber penyebab permasalahan gagap, apakah secara fisik yang dalam hal ini dapat diketahui para orang tua atau dari segi psikologis atau tekanan-tekanan pada kondisi-kondisi tertentu. b. Hindari marah, mengejek, atau memberikan julukan tertentu dan jangan membiarkan anak lain menertawakan anak tersebut. c. Menciptakan suasana yang tenang dan nyaman bagi setiap anak sehingga anak tidak merasa terkejut atau khawatir akan kondisi di sekitarnya. Berikan model berbicara yang benar dengan frekuensi yang agak lambat dan sikap yang tenang. d. Apabila anak tiba-tiba gagap, jauhkan ia dari teman-temannya dan ditenangkan. Bila hal ini berlanjut, diskusikan dengan orangtua dan mneyarankan meminta bantuan pada dokter atau psikolog anak dan terapis bicara. Formatted: German Germany 195 BAB X MENARIK DIRI WITHDRAWAL

1. Pengertian

Anak yang menarik diri adalah anak yang lebih memilih bermain sendirian dan cenderung tidak dapat bersosialisasi dan cenderung ingin selalu menang sendiri. Anak pada usia TK yang mengalami withdrawa l akan sulit bergaul apalagi berbagi dengan teman sekolahnya.

2. Penyebab

Permasalahan yang terjadi pada anak yang menarik diri disebabkan oleh beberapa hal : a. Lingkungan. Anak yang tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kurang memberi stimulus dan dorongan untuk bersosialisasi akan menjadikan anak menarik diri dari kehidupan sosialnya. Orangtua, pendidik maupun orang dewasa lainnya ; lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat, amat terkait dan berperan penting dalam melatih dan mengembangkan kemampauan sosialisasi anak. Jika kemampuan sosialisasi anak dengan lingkungannya kurang atau bahkan tertutup akan menjadikan anak lebih menikmati hidup dengan dirinya sendiri. b. Rasa takut, tak percaya diri, malu, perasaan rendah diri. Anak yang pendiam, tidak dapat bergaul dengan teman lainnya karena tidak Formatted: German Germany Formatted: Finnish 196 memiliki percaya diri, takut dan malu karena tidak terbiasa bergaul, atau merasa rendah diri dengan keadaan dirinya lalu menarik diri dari lingkungan pergaulannya, misalnya ia memiliki kelainan tubuh, atau ia tidak memiliki tas baru atau barang-barang seperti teman sekolahnya yang kaya. c. Rasa tidak puas. Anak yang secara intelektual tergolong cerdas, atau lebih aktif dan agresif, misalnya, akan merasa bahwa teman-teman bergaulnya tidak sepadan, dianggap tidak cepat tanggap dan dapat menyamai yang lainnya dalam bergaul atau bermain. Akibatnya anak tersebut akan merasa bergaulbermain dengan teman-temannya itu sesuatu yang tidak menantang, tidak memuaskan dan membosankan. Maka tak heran lagi jika ia lebih memilih bermain dengan dirinya sendiri dan merasa tidak perlu bergaul. d. Tidak ada kesamaan minat. Anak yang memiliki minat atau kegemaran tertentu tentunya akan lebih menikmati waktu luangnya daripada dengan teman-temannya yang tidak memiliki kesamaan minat dengannya. Misalnya anak yang gemar menggambar, tentunya akan lebih menikmati dan menghabiskan lebih banyak waktu kesendiriannya dengan dengan menggambar. Formatted: Dutch Netherlands 197 e. Temperamen anak. Tiap individu memiliki temperamen yang berbeda-beda, tidak terkecuali anak-anak. Selain emosi, tingkat keterlibatan anak juga merupakan salah satu komponen yang menentukan temperamen anak. Ada anak yang tidak menyukai suasana orang banyak. Temperamennya tidak menyukai keramaian. Anak dengan temperamen seperti ini kemungkinan bertipe lebih imajinatif, sehingga dengan dengan kesendirian ia bebas melakukan apa saja keinginannya tanpa terganggu yang lain. f. Memilih usia tertentu. Anak memilih usia tertentu dalam bergaul mungkin karena ia akan merasa dapat lebih tampil, misalnya memilih usia yang dibawah usianya. Ketika lingkungan dalam hal ini sekolah tidak ditemukan yang lebih muda, maka ia akan menarik diri dari lingkungan tersebut.

3. Gejala-Gejala yang Tampak