Kompetensi, Kecakapan, dan Tanggung jawab Pendidik Pentingnya Observasi atau Pengamatan

33 3 Menciptakan keindahan dan kerapian di ruang kelas. Menurut Montessori, mengetahui bagaimana merancang lingkungan yang indah dan menarik bagi anak-anak sama pentingnya dengan bagian pengajaran seperti mengetahui bagaimana memilih buku anak-anak yang baik untuk perpustakaan. Dari pikiran Montessori di atas, secara umum pada dasarnya peran pendidik anak usia dini adalah mempersiapkan lingkungan yang kondusif atau yang mendukung proses belajar, pertumbuhan dan pengembangan diri anak. Dalam hal ini pendidik tidak perlu memaksa atau membuat peraturan-peraturan yang mengikat sehingga anak tidak bebas dalam berekspresi.

c. Kompetensi, Kecakapan, dan Tanggung jawab Pendidik

Montessori percaya bahwa anak-anak ingin membutuhkan perhatian bagi diri dan lingkungan sekitarnya. Montessori berpendapat bahwa anak-anak belajar yang terbaik adalah dengan melakukan sesuatu dan melalui pengulangan. Anak- anak akan mampu melakukan segala hal yang mereka mampu. Ia yakin bahwa salah satu tanggung jawab pendidik adalah untuk meningkatkan kompetensi atau kecakapan anak semaksimal mungkin.. Dalam penerapan pemikiran Montessori mengenai kompetensi dan tanggung jawab dalam program pada pendidik, Montessori berpikir bahwa pendidik harus: a Memberi tanggung jawab pada anak untuk menjaga komunitas tetap bersih dan rapi 34 b Menyediakan batasan waktu yang luas untuk melakukan program kegiatan dan bermain dengan bebas, serta tidak mengekang kebebasan anak dalam mengelola waktunya. Montessori menyatakan bahwa kompetensi yang anak-anak peroleh dari keterlibatannya dalam pekerjaan nyata sangat bermanfaat dalam meningkatkan harga diri anak yang tidak dapat diperoleh dengan aktivitas artifisial atau buatan ataupun yang direncanakan. Montessori tidak percaya ada anak-anak yang tidak bisa belajar. Ia yakin bahwa jika anak-anak tidak belajar, maka berarti orang dewasa tidak mendengarkan, tidak menfasilitasinya dengan cukup seksama atau kurangnya pengawasan.

d. Pentingnya Observasi atau Pengamatan

Montessori yakin bahwa cara untuk mengenal anak-anak adalah dengan mengamati mereka. Pengamatan yang teliti, bagi Montessori, merupakan kunci untuk menentukan apa yang menjadi minat dan yang dibutuhkan oleh anak-anak untuk belajar. Montessori menyatakan bahwa jika pendidik dan orangtua mengawasi anak-anak dengan teliti dan kemudian merefleksikannya dari hasil observasi itu pada diri anak, maka akan bisa menangkap apa yang anak-anak butuhkan yang saat itu belum mereka peroleh dari lingkungan. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa meluangkan waktu untuk observasi dan refleksi yang seksama pada anak- 35 anak, maka akan dapat memandu lingkungan dan membuat perencanaan program kegiatan yang baik dan dibutuhkan oleh anak-anak. C. TEORI JEAN PIAGET Jean Piaget adalah ahli Psikologi Kognitif yang berasal dari Switzerland yang lahir pada tahun 1896 dan meninggal tahun 1980. Satu karya Piaget yang menjadi pedoman para pendidik dan ahli yang bergerak pada bidang anak sampai saat ini adalah adanya tahapan perkembangan kognitif individu yang terbagi dalam 4 tahap yaitu; sensorimotor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Tahapan perkembangan kognitif menguraikan ciri khas perkembangan kognitif tiap tahap dan merupakan suatu perkembangan yang saling berkaitan dan berkesinambungan.

1. Pokok-pokok Teori Piaget