Mengatasi Masalah yang Ada

158 aman, dalam jangkauan pengawasan anda, seperti tempat olah raga, untuk melepaskan perasaannya. Beritahu ia bahwa jika ia merasa tenang, ia bisa bergabung dengan kelompok atau memilih aktivitas yang tenang untuk dikerjakan sendiri. Jika ia bisa melukai diri, tinggallah di dekatnya atau mintalah pendidik lain untuk tinggal menemaninya. Jika ia tidak terlalu menentang sentuhan dan pendekatan yang dilakukan pendidik, peganglah ia dan pastikan bahwa pendidik tidak akan membiarkannya melukai diri sendiri. 1 Membantu anak menemukan cara untuk menenangkan diri. Ia bisa membuat identifikasi diri danatau anda bisa menyarankannya untuk mendengarkan musik, melihat buku, bernyanyi, berbicara, menggambar atau bermain dengan pasir, air atau tanah liat. 2 Jika anak tenang, pendidik membantu anak menentukan bagaimana ia bisa mengatasi masalah yang membuatnya begitu marah. Doronglah anak mempraktekkan ucapan dan tindakan yang bisa ia gunakan agar keinginannya terpenuhi. Misalnya, anak bisa menyuruh teman yang mengacaukan susunan baloknya untuk membantu menyusun kembali balok itu atau menyimpannya. Ia juga bisa meminta orang dewasa untuk membantunya menangani anak lain.

c. Mengatasi Masalah yang Ada

1 Memberikan perhatian minimal pada ledakan amarah, kecuali untuk memastikan keamanan anak dan orang lain. Hal yang perlu diingat 159 adalah tujuan dari perilaku itu adalah agar anak memperoleh apa yang diinginkan atau untuk melepaskan energi. Dalam kasus semacam itu, pemberian perhatian baik negatif atau positif pada perilaku akan menyebabkan meningkatnya amarah karena pendidik akan membantu anak memenuhi tujuannya. 2 Jika kemarahan menyebabkan kekacauan, pindahkan anak dengan cepat ke daerah yang aman jauh dari anak-anak lain. Pendidik menyuruh anak tenang misalnya dengan mengucapkan kata-kata, “Tidak apa-apa kalau kamu kesal dan marah, tapi tidak bagus kalau mengganggu orang lain. Jika kamu sudah tenang, kamu bisa bergabung dengan kami”. 3 Awasi anak dengan teliti untuk mengamati kapan kemarahan paling sering terjadi atau apa yang cenderung memicunya. Buatlah penyesuaian dalam jadwal atau lingkungan Anda untuk membantu anak itu. Jika interaksi dengan anak lain tertentu mendorong kemarahan, pisahkan anak-anak setelah beberapa menit bermain untuk menghentikan ketegangan. Setelah itu, pendidik membantu kedua anak itu untuk saling berinteraksi secara berbeda dan lebih ramah. Selanjutnya dapat melibatkan mereka dalam permainan atau aktivitas bersama. 160 4 Menemui orang tua anak untuk mendiskusikan penyebab masalah yang mungkin muncul dan mencari kemungkinan solusinya bersama-sama. Menyarankan bantuan pihak lain atau psikolog anak, jika strategi- strategi di atas tidak mengurangi kemarahan secara signifikan. 5 Menghindari sikap yang mengekang kebebasan anak dalam melakukan aktivitas atau kegiatan di luar kemampuan anak. 6 Bersikap konsisten dalam penanaman disiplin dengan menghindari sifat mengkritik dan merendahkan harga diri anak. 7 Setelah anak mereda mengamuknya, berilah penjelasan seperti kerugian yang ia rasakan dan akibat perbuatannya. 8 Mendorong anak untuk mengungkapkan perasaannya dengan kata- kata. Berilah pujian apabila anak berhasil mengungkapkan atau mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata yang tidak diiringi dengan mengamuk. 161 BAB VII HIPERAKTIVITAS

1. Pengertian Hiperaktivitas