113 a.
Anak yang diobservasi tidak mengetahui kalau sedang diobservasi karena dapat mempengaruhi munculnya perilaku
b. Membuat petunjuk tentang aspek-aspek yang akan diobservasi sesuai
dengan tujuan awal c.
Hindarkan sifat subjektivitas dan penafsiran yang berlebihan
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menguatkan hasil observasi awal. Wawancara diartikan sebagai proses tanya jawab lisan secara langsung. Selain
anak, pihak-pihak yang diwawancarai adalah orangtua, pendidik lain, dan teman sebaya.
Wawancara yang dilakukan pada anak tidaklah dengan suasana formal, seperti kita mewawancarai orang dewasa, tetapi dengan suasana bermain dan
penuh rasa kasih, sehingga anak merasa aman untuk mengekspresikan dirinya. Beberapa hal yang harus diperhatikan pendidik dalam mewawancarai anak yaitu :
1. Adanya penghargaan tentang cara pandang, nilai-nilai dan perilaku
anak. Selain itu diikuti sikap pendidik yang “tidak menghakimi”, dan menghindari ekspresi emosi yang tidak tepat. Sebagai contoh, pada saat
pembentukan hubungan awal yang lebih dekat dengan anak, biasanya pendidik menstimulasi dengan berbagai macam metode, salah satunya
dalam bentuk permainan yang diinginkan anak. Dalam bermain, anak usia TK tidak lepas dari khayalannya yang terkadang terlihat terlalu
mengada-ada dan seringkali disertai reaksi verbal maupun non-verbal
Formatted: Spanish Mexico
114 yang hanya meniru saja tanpa anak tersebut mengerti maksudnya. Pada
saat anak sedang bercerita dengan khayalannya, walaupun pendidik merasa aneh, janganlah mengeluarkan reaksi ekspresi emosi yang tidak
tepat yang dapat membuat anak merasa tidak nyaman bercerita. Reaksi emosi tersebut misalnya dapat berupa gerakan tubuh seperti terkejut,
membelalakkan mata, mengerenyitkan dahi, ataupun berupa reaksi verbal seperti menyanggah dengan mengatakan langsung bahwa itu
salah, serta menghindari memberi nasehat yang membuat anak merasa bersalah.
2. Menjaga hubungan yang baik sehingga kepercayaan dapat terus
dipertahankan. Hubungan yang baik secara terus menerus ini dapat terus dibina bila kita memahami betul dunia anak. Dengan memberikan
perhatian dan ekspresi sayang pada kegiatan anak, anak tersebut akan merasa aman.
3. Pendidik membuat lingkungan yang menyenangkan, hindari sikap
pemaksaan dalam menggali jawaban. Seperti yang sudah disebutkan pada bagian terdahulu bahwa salah satu ciri khas emosi anak usia TK
adalah cepatnya perubahan antara emosi satu ke emosi yang lain. Hal inilah sebagai salah satu pendorong yang menyebabkan anak sering
tidak bisa ditebak arah perilakunya. Mungkin kemarin anak bisa diajak berbicara dengan gembira, namun hari ini anak tidak mau berbicara dan
Formatted: Swedish Sweden
115 menghendaki bermain sendiri. Menghadapi sikap anak seperti ini, sikap
pendidik janganlah memaksa apalagi dengan menakuti anak dengan mengancam seperti ini, “ kalau kamu tidak mau menjawab, ibu tidak
akan mengajak kamu bermain lagi”. Bila anak sudah merasa terpaksa, maka informasi yang didapat mungkin tidak betul-betul terjadi,
sementara anak sendiri merasa dirinya tidak nyaman, takut , ataupun merasa terancam.
4. Hubungan yang dibangun dilandasi dengan sikap sayang dan tidak
berpura-pura, karena anak pada usia ini cukup peka dalam menanggapi sikap yang diberikan kepadanya. Penerimaan pendidik akan keberadaan
anak apa adanya akan memunculkan rasa menghargai dunia yang sedang dijalani anak. Menanamkan rasa kasih sayang kepada anak
didorong oleh adanya rasa tanggung jawab sebagai pendidik yang membantu proses perkembangan anak untuk bisa menghadapi
kehidupan selanjutnya.
5. Pendidik dapat menjaga kepercayaan dan tidak menekan apa yang
diharapkan sehingga anak merasa cemas atau takut. Kepercayaan yang diberikan anak kepada pendidik harus selalu dijaga dengan
menghindari sikap dan ekspresi yang tidak tepat dalam menghadapi anak. Hindarkan sifat menekan terhadap anak, misalnya anak tidak
ingin menjawab pertanyaan yang kita ajukan karena mungkin anak
116 merasa tidak menginginkan untuk mengingat kembali, namun kita terus
berusaha memperoleh jawaban yang diinginkan.
c. Tes Psikologi