139
4. Pengaruh Agresivitas Terhadap Perkembangan Anak
Secara umum agresivitas adalah permasalahan perilaku yang bersifat tampak, tidak sebagaimana permasalahan internal seperti kecemasan atau
perasaan malu. Karenanya agresivitas memiliki dampak sosial yang luas. Agresivitas seorang anak bisa berpengaruh terhadap situasi sosial di
lingkungannya. Di sisi lain, tanggapan lingkungan atas agresivitas juga bersifat
langsung dan mungkin sangat berpengaruh terhadap diri anak.
Jika perilaku agresif ini tidak segera ditangani dan mendapat perhatian dari orangtua maupun pendidiknya, maka akan berpeluang besar menjadi perilaku
yang
persistent
atau menetap. Di lingkungan sekolah anak agresif cenderung ditakuti dan dijauhi teman-temannya dan ini dapat menimbulkan masalah baru
karena anak terisolir dari lingkungan disekelilingnya. Perilaku agresif yang dibiarkan begitu saja, pada saatnya remaja nanti akan menjadi
juvenile deliquence
yaitu perilaku khas kenakalan remaja. Dengan demikian, perilaku agresif dari sejak anak berusia dini amat berpengaruh pada perkembangan-perkembangan
anak selanjutnya.
5. Intervensi
a. Mengajarkan pada semua anak tentang keterampilan sosial untuk
berhubungan dengan orang lain.
140 b.
Menciptakan lingkungan sekolah yang menekan tingkat frustrasi atau tekanan pada anak, pemaksaan, situasi dimana anak harus
menunggu, diam atau ribut lebih dari 2 menit. c.
Menggunakan program kegiatan belajar dengan metode mendongeng,
role play
, dan sosiodrama yang menggunakan boneka untuk mengajari tentang pemecahan masalah tanpa kekerasan fisik
atau emosional. d.
Memberikan kesempatan yang banyak bagi anak-anak untuk mengekspresikan keinginan dan kekuatannya dengan cara-cara
tertentu, misalnya dengan memberikan pilihan-pilihan kegiatan yang dapat mengurangi frustrasi yang dapat mendorong agresivitas
anak. e.
Bagi anak-anak yang terus memukul atau agresif tekankan bahwa hal tersebut sangat mengganggu atau menyakiti anak lain, gunakan
kalimat seperti, „kamu harus memberitahu yang lain apabila kamu menginginkan
sesuatu. Jika
teman-temanmu tidak
mau mendengarkan, maka mintalah bantuan kepada guru.“
f. Bila perilaku agresif anak berkurang, segera diberi umpan balik
berupa pujian atau dengan kata-kata yang mendorong ia akan terus mengurangi perbuatan agresifnya. Nyatakan dengan perasaan
senang dan bangga akan perbuatannya. g.
Bagi anak yang cenderung menjadi korban dari anak-anak yang agresif, maka ajarkanlah keterampilan yang dibutuhkan untuk
141 membela diri, misalnya dengan menghindar dari anak-anak yang
berperilaku agresif atau meminta bantuan kepada pendidik bila merasa dirinya takut atau terancam.
142
BAB V KECEMASAN
1. Pengertian Kecemasan