Perkembangan Motorik Kasar Perkembangan FisikMotorik

63 motorik halus yang memerlukan kecermatan dan kontrol yang lebih baik Gunarsa, 1995. Kegiatan-kegiatan di TK juga selain memberi kesempatan mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus juga mengembangkan keterampilan dan koordinasi mata dan tangan Wiguna dan Noorhana 2001 secara umum mengatakan bahwa tahapan perkembangan fisik yang dicapai anak usia TK adalah : naik sepeda roda tiga, kebebasan diri dalam melakukan gerakan, meniru bentuk lingkaran, fungsi motorik halus bertambah baik dengan semakin terarahnya pada koordinasi antara mata dan tangan, serta dapat memegang gunting dengan baik. Secara umum dapat dikategorikan dalam perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Adapun penjelasan perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada anak usia TK dapat diuraikan berikut ini.

a. Perkembangan Motorik Kasar

Pada usia ini, anak tidak perlu lagi melakukan suatu usaha hanya untuk sekedar berdiri tegak dan bergerak ke sekitar. Ketika anak-anak menggerakkan kaki-kaki mereka dengan lebih percaya diri dan membawa diri mereka ke tujuan yang lebih khusus, proses bergerak ke sekitar di dalam lingkungannya menjadi lebih otomatis. Pada usia ini, kegiatan anak mulai dipadati dengan aktivitas otot besarnya. Hal ini karena anak mulai kehilangan lemak bayi, yang membuat tubuh terlihat makin tinggi. Ketika anak usia 4 tahun, perkembangan motorik mencapai puncaknya dimana anak telah mampu membuat gerakan dengan tepat Santrock, 1995. Formatted: Dutch Netherlands 64 Gambaran kemampuan motorik kasar anak usia 4-6 tahun; berjalan, berlari, melompat, dan memanjat. Kemampuan berjalan dan berlari ini meningkat dan hampir menyerupai orang dewasa. Kemampuan mengendalikan diri ketika berlari, terutama tampak ketika berhenti, mulai berlari dan berbalik arah. Melompat dari ketinggian kurang lebih 60-70 cm dengan kedua kaki mendarat bersamaan. Mampu berdiri lalu melompat sejauh kurang lebih 25 cm.Arah lompatan bisa ke depan, ke samping, maupun ke belakang. Memanjat, dapat menuruni tangga yang tinggi dengan kaki bergantian, meskipun dengan tuntunan orang dewasa. Kemampuan lain adalah melempar dan menangkap. Melempar, mulai memahami cara melempar dengan melangkahkan kaki kanan ke depan sambil melempar. Menangkap, menangkap bola besar dengan tangan dilenturkan di daerah siku. Di taman kanak-kanak, permainan untuk menunjang perkembangan motorik kasar anak sangat banyak. Para pendidik bertugas untuk mengawasi anak ketika bermain. Sebagai contoh anak bermain panjat-panjatan yang bentuknya seperti bola. Dengan permainan anak berlatih untuk memanjat dengan kaki bergantian dan tetap harus diawasi oleh pendidik. Ada pula anak belajar melempar, menendang dan menangkap bola dengan temannya dalam permainan sepak bola. Biasanya dalam sekolah ada hari khusus untuk melakukan kegiatan jalan- jalan keliling sekitar sekolah. Kegiatan ini selain bertujuan untuk mengenalkan lingkungan pada anak, juga bertujuan untuk melatih anak pada motorik kasarnya, Formatted: Swedish Sweden Formatted: Dutch Netherlands 65 yaitu berjalan untuk menambah kekuatan kaki. Ada pula jadwal untuk olah raga, dalam olah raga ini semua anggota badan anak digerakkan, sehingga membuat badan anak selain sehat juga untuk menambah keterampilan motorik kasar.

b. Motorik Halus