219 Menurut Marland Tjahyono, 2002 keberbakatan mempunyai definisi
yang bersifat multidimensional, digambarkan bahwa anak berbakat sebagai anak yang menunjukkan prestasi yang tinggi atau potensi dalam salah satu dari enam
area: kemampuan intelektual umum, kemampuan akademis khusus, berfikir kreatif-produktif, kemampuan kepemimpinan, seni dan kemampuan psikomotor.
Implikasi pandangan ini dalam dunia pendidikan adalah: keberbakatan dapat berupa potensi maupun sudah terwujud dalam prestasi atau kinerja serta anak
berbakat tidak mesti harus luar biasa kemampuannya dalam segala hal. Berdasarkan konsep di atas, hampir semua ahli sepakat bahwa yang
menjadi syarat anak itu digolongkan sebagai anak
gifted
harus memiliki kriteria, seperti yang telah ditegaskan oleh Renzulli 1981. Tiga ciri pokok tersebut adalah
kemampuan umum diatas rata-rata, kreativitas tugas dan komitmen terhadap tugas yang cukup tinggi.
3. Gejala- g
ejala y
ang Tampak
Secara umum, gejala-gejala yang nampak menonjol pada anak berbakat, yaitu :
a. Ingatan jangka panjang yang menonjol
b. Kosa kata yang luas
c. Menonjol dalam pemahaman bacaan
d. Menonjol dalam logika matematika
e. Keterampilan verbal yang menonjol terutama dalam diskusi
f. Mampu memahami konsep-konsep yang yang lebih dari umurnya
220 g.
Bekerja lebih baik pada tugas yang menantang h.
Bekerja dengan baik untuk tugas-tugas yang kompleks i.
Sangat kreatif dan imajinatif j.
Penalaran dan pengamatannya sangat baik k.
Memiliki ide-ide yang menarik l.
Rasa ingin tahu yang besar, banyak bertanya m.
Tingkat energi tinggi n.
Kemungkinan memiliki kemampuan yang menonjol dalam seni, sains, geometri, mekanik, teknologi dan musik
Arthur 1998 lebih lanjut menjelaskan tentang mengidentifikasi anak- anak berbakat dengan memperhatikan secara cermat beberapa hal , seperti :
1. Memiliki memoriingatan yang baik, khususnya memori jangka
panjang 2.
Memiliki kosakata yang sangat bagus 3.
Bisa berkonsentrasi untuk periode yang lama 4.
Menguasai informasi dengan mudah 5.
Mengamati dengan tajam dan sangat ingin tahu 6.
Memiliki minat yang kuat 7.
Mudah menunjukkan rasa haru pada orang lain 8.
Berminat dengan buku 9.
Menunjukkan tingkat energi tinggi 10.
Sering bersifat
perfectionist
221 11.
Lebih suka bermain dengan anak yang lebih tua atau dengan orang dewasa
12. Mengerjakan soal matematika sederhana dengan mudah dan
menikmatinya 13.
Sangat gigih 14.
Memiliki rasa humor yang baik 15.
Menggunakan item umum dengan cara yang tak biasa 16.
Menunjukkan kemampuan kepemimpinan dan kecakapan sosial yang baik
17. Menunjukkan minat kuat pada suatu atau beberapa seni
18. Sangat peka atau sensitif terhadap sesuatu
Ahli lain, Saifer 2003 mengatakan karena keunikannya, anak berbakat memiliki kecenderungan terhadap perilaku-perilaku tertentu yang bisa
menyebabkan masalah bagi dirinya, pendidik, orang tua atau teman sekelasnya. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 6. Perilaku Bermasalah dan Pendekatan yang dilakukan Pendidik Perilaku Bermasalah
Pendekatan Pendidik
Bosan, ketolol-tololan, melucu Berikan lebih banyak aktivitas
yang merangsang dan menantang. Beri anak kesempatan dan banyak
waktu untuk menuruti minatnya sendiri.
222 Mencari metode atau sistemnya
sendiri dalam melakukan sesuatu, yang bertentangan dengan cara anda
atau cara seharusnya sesuatu itu dikerjakan
Berikan banyak kesempatan bagi anak untuk mengerjakan sesuatu
dengan caranya sendiri jika hal itu tidak menyebabkan masalah. Jika
sesuatu harus dilakukan dengan cara
anda, tegaskan
tentang perlunya melakukan dengan cara
itu, tapi jelaskan pula alasannya. Bantulah ia memperoleh cara-cara
untuk memenuhi kebutuhan-nya dan kebutuhan mereka dalam
kelompok. Mudah tertipu, mudah diperolok
dan selalu
berubah-ubah pendirian
Hargailah rasa kagumtakjub, percaya dan minat keingintahuan
anak yang
menyebabkannya menjadi mudah tertipu. Hargai
anak itu
dengan tidak
menyindirmengolok-olok tentang kebodohannya.
Tunjukkan kebenaran
situasinya dengan
tenang. Beri
support
dan katakan bahwa perasaannya itu sah-sah saja
sehingga ia akan terus terbuka dan percaya. Hentikan anak lain yang
mengganggunya.
Perfectionist
, berkecil hati, kritis tentang dirinya dan orang lain
Terus dorong usaha anak: ”Kamu merasa
dapat mengerjakannya
lebih baik dan kamu pasti akan
223 bisa. Kamu berusaha keras dan
bekerja keras, sesuatu yang sangat membanggakan”. Juga: “Lihat
seberapa lebih
baik kamu
mengerjakannya saat ini daripada yang lalu”. Beritahu ia secara
khusus bagaimana
ia bekerja
dengan baik dan mengapa hal itu bagus. Dukunglah dan katakan
bahwa rasa frustrasinya terhadap kekurangan orang lain itu biasa
terjadi: “Beberapa anak mendapati sesuatu lebih sulit daripada kamu,
tetapi setiap
orang memiliki
sesuatu yang dapat dilakukannya dengan sangat baik. Mari kita
hargai apa yang telah orang lain usahakan”.
Menjadi tak sabar atau marah dengan interupsi
Berikan sedikit waktu bagi anak untuk mengerjakan sesuatu yang
dipilihnya. Beri sedikit peringatan sebelum
ia menyelesaikan
aktivitasnya. Berikan cara dan tempat bagi anak untuk menyimpan
pekerjaannya dan
menyelesaikannya di lain waktu. Pastikan bahwa ia bisa menyimpan
pekerjaannya dengan aman di tempat itu.
224
Membenci aktivitas
atau permainan yang berulang-ulang
Jika anak bosan dengan suatu aktivitas, tawarkan suatu altenatif.
Bantulah ia
mengungkapkan kegelisahanketidaksenangannya
dengan cara yang tepat secara sosial: “Jika kamu gelisah mintalah
sesuatu padaku
untuk kamu
kerjakan”. Melawan arah
Beri anak dengan banyak kesempatan
untuk dapat
mengendalikan waktu
dan rutinitasnya. Jelaskan secara cermat
alasan-alasan arahbimbingan anda. Beri ia sedikit peringatan lebih
lanjut sebelum berubah. Sangat aktif dan energik, cerewet,
dan mendominasi diskusi Berikan ia pilihan waktu bebas
yang lama dengan berbagai pilihan aktif. Arahkan kembali energi anak
ke dalam aktivitas yang kreatif dan membangun. Batasi jumlah waktu
seorang anak dapat berbicara dalam kelompok. Jika ia menghendaki
terlalu banyak dari waktu anda, beritahu ia bahwa anda akan
mendengarnya selama satu menit lagi mengatur pengukur waktu,
tetapi anda mendengarnya kembali
225 pada
waktu spesifik
seperti, “segera setelah kita keluar”.
Mengabaikan detail dan melewati rutinitas;
tidak sabar
dengan sesuatu yang tidak penting baginya
Beri anak sedikit kelonggaran dengan tidak memberinya telalu
banyak penekanan pada formalitas dan rutinitas. Ingatkan anak kapan
ia perlu melakukan sesuatu karena alasan kesehatan dan keamanan
dan jelaskan mengapa: “Ikat tali sepatumu
supaya kamu
tidak tersandung”. Anda akan perlu
sering melakukan-nya
tapi katakanlah dengan tenang. Anak
sebenarnya bukan pelupa, hanya tidak tertarikpeduli.
4. Pengaruh Keberbakatan Terhadap Perkembangan Anak