87 l
Menyediakan metode perilaku prososial atau menolong orang lain dengan sukarela.
m Mendemonstrasikan strategi-strategi untuk mengelola agresi.
n Mendorong negosiasi diantara teman sebaya.
o Mengenali dan menghargai emosi anak.
p Mengenalkan dan me
m berikan kesempatan yang sama antara anak
laki-laki dan perempuan dalam mengeksplorasi sesuatu.
e. Faktor-Faktor Perkembangan yang Mempengaruhi Perilaku Anak
Miller 2003 mengatakan sejumlah faktor perkembangan sebagai ciri khas anak TK yang dapat mempengaruhi perilaku atau respon yang diberikan
terhadap sesuatu. Salah satu faktor yang menonjol adalah egosentrisme. Pada anak usia TK mempunyai ciri khas yang egosentrisme. Namun, istilah egosentrisme ini
bukanlah mempunyai makna yang sama konotasinya dengan orang dewasa yang berarti ingin selalu berpusat pada dirinya dan tidak mempertimbangkan sesuatu di
luar dirinya. Pada anak-anak, egosentris merupakan proses perkembangan yang normal dan dapat dimengerti. Pada kenyataannya, mereka hanya berfikir bahwa
orang lain melakukan sesuatu seperti apa yang dipersepsikannya. Sebagai akibatnya, pada anak TK sering terlihat sifat kurang sabar dan menginginkan apa-
apa yang diinginkan segera diraihnya dengan berbagai cara yang menarik perhatian lingkungan sekitarnya.
Adapun faktor-faktor perkembangan yang mempengaruhi perkembangan anak adalah :
88 a
Pada anak-anak TK, masih sulit untuk bisa berfikir bahwa seseorang mempunyai kejelekan dan kebaikan atau dengan kata lain bahwa
seseorang itu baik semua atau tidak baik semua. Mereka hanya berfikir, “semua atau tidak sama sekali”.
b Fokus pada sesuatu yang terjadi saat ini. Fokus dari berfikir dan perhatian
anak-anak adalah kejadian masa ini. Walapun seringkali ada kata-kata yang menunjukkan tentang cita-
cita, misal “ aku besok jadi dokter”, namun makna atau konsep sebenarnya mereka belum mengerti . Begitu
juga berfikir tentang suatu kejadian yang akan mengikuti suatu kejadian yang lain masih sulit.
c Fokus pada respon yang terlihat dan harus segera
.
Anak usia TK merespon sesuatu berdasarkan pengertian dirinya sendiri. Mereka menganggap
bahwa orang akan berfikir sama seperti yang difikirkan olehnya. Anak- anak belum memiliki kemampuan berfikir secara abstrak, namun terfokus
pada sesuatu yang nyata atau tampak. Dalam mengharapkan respon tentang sesuatu yang diinginkannya haruslah segera di dapat, bila tidak
seringkali ia menunjukkan perilaku yang negatif, seperti tindakan agresif.
d Berfikir imajinatif. Salah satu ciri masa ini adalah masa yang penuh
fantasi. Sulit bagi anak-anak untuk membedakan mana fantasi dan mana yang realita. Persepsinya tentang kartun, ataupun film animasi di televisi
Formatted: Finnish Formatted: Swedish Sweden
89 dipahami sebagai sesuatu yang nyata, sehingga seringkali proses peniruan
cepat terjadi.
e. Perbedaan temperamen. Grainger 1997 mengatakan bahwa temperamen anak merupakan salah satu indikator penting akan terjadinya masalah yang
akan datang, karena temperamen ini terbentuk dari interaksi gaya pola asuh dan pengaturan orang tua terhadap anak. Temperamen merupakan
gaya perilaku seseorang dalam merespon sesuatu. Temperamen atau watak dasar anak inilah mempengaruhi bagaimana mereka menyesuaikan diri di
berbagai situasi. Adapun tiga kategori temperamen dasar, yaitu; i
Temperamen yang fleksibel dan tidak sulit atau anak yang mudah diatur
The easy child
. Ditandai oleh keteraturan, respon positif pada stimulus baru, kemampuan beradaptasi, dan toleransi yang tinggi pada
frustrasi. Contohnya; anak mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada dan tidak sulit diarahkan
ii Temperamen yang sulit
The difficult child
. Ditandai oleh fungsi biologis yang tak teratur, penarikan diri yang negatif, kemampuan
adaptasi yang buruk, dan sikap yang sering menolak sesuatu. Contoh: suasana hati yang negatif atau selalu mengatakan tidak, reaksi atau
respon sangat kuat terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak menyenangkan, mengamuk, penyesuaian jelek terhadap perubahan.
iii Temperamen yang sensitif, contoh : anak yang sulit mentoleransi
suatu kejadian, sehingga mudah sekali muncul perilaku seperti
Formatted: Indonesian
90 menangis, ketakutan, ataupun jelas bahkan reaksi-reaksi yang negatif
seperti marah ataupun mengamuk. Bagi para pendidik TK hal ini tentulah harus dipertimbangkan akan adanya perbedaan temperamen
ini, karena manifestasi munculkan perilaku didasari adanya perbedaan temperamen akan memunculkan cara yang khas.
f Bergantung.
Pada usia 4-6 tahun ini anak masih cenderung memiliki sifat ketergantungan terhadap orang lain, sehingga harapan akan mendapat
perlindungan dan kasih sayang sangatlah besar. Namun bila hal ini mereka rasa tidak mendapatkannya, maka reaksi-reaksi seperti mengamuk,
menangis, keras kepala atau tindakan yang melanggar aturan-aturan disekitarnya.
91
BAB III IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PERKEMBANGAN
1. Perkembangan Normatif dan Masalah Perkembangan