Kelembagaan Pengelolaan Hutan Rakyat sebagai Bentuk Tindakan Bersama

19 dengan keberadaan Hutan Rakyat. Kelembagaan Hutan Rakyat dalam hal ini menjadi saluran bagi tindakan bersama collective action yang didorong oleh kepentingan terhadap manfaat yang diperoleh, legitimasi, dan harapan bersama yang diinginkan. Kompleksitas jaringan multipihak dalam kelembagaan Hutan Rakyat memberikan gambaran bahwa akan selalu terjadi proses pembelajaran yang berkesinambungan dalam rangka meningkatkan kapabilitas pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Keberlangsungan kelembagaan Hutan Rakyat terikat dari kemampuan kelembagaan tersebut dalam beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi.Penerapan teknologi untuk mampu beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang terjadi memerlukan sumberdaya yang berkualitas yang hanya dapat diperoleh dari dilaksanakannya proses pembelajaran.

2.3 Penyuluhan Kehutanan

2.3.1 Penyuluhan secara Umum

Falsafah, pendekatan, definisi, dan strategi penyuluhan senantiasa berkembang dari waktu ke waktu. Penyuluhan mengandung pengertian mengenai upaya untuk memperluas penelitian berdasarkan pengetahuan pada sektor pedesaan untuk meningkatkan taraf kehidupan petani meliputi komponen alih teknologi, keterampilan manajerial, dan pendidikan non-formal. Saat ini pemahaman mengenai penyuluhan telah bergeser dari alih teknologi menjadi fasilitasi, dari pelatihan menjadi pembelajaran, termasuk mendampingi pembentukan kelompok tani, dan menjadi patner dengan jangkauan yang luas dengan berbagai pihak. Jaffe dan Srivatasva 1992 mengemukakan bahwa penyuluhan berlaku sebagai penghubung diantara para petani untuk alih pengetahuan atau keterampilan yang dianggap lebih baik dalam bidang pertanian ataupun sebagai sarana untuk menyebarluaskan kebijakan-kebijakan di bidang pertanian pertanian. Saito dan Weidemann 1991 mengemukakan bahwa penyuluhan adalah proses pembelajaran dengan dua tujuan, yaitu menyebarkan informasi dan teknologi pada petani dan mengajar mereka bagaimana menggunakan informasi 20 dan teknologi tersebut untuk mengembangkan produktivitas, mendorong petani mampu mengenali kebutuhannya dan memberikan umpan balik dalam bentuk penyuluhan yang sesuai dengan kondisi mereka. Penyuluhan cenderung menjadi lebih efektif ketika hubungan diantara multipihak yang terlibat dalam penyuluhan tersebut mampu mendorong terciptanya komunikasi yang terbuka dan umpan balik yang dinamis Saito and Weidemann, 1991. Pengertian penyuluhan menurut Slamet 2003 adalah program pendidikan luar sekolah yang bertujuan memberdayakan sasaran, meningkatkan kesejahteraan sasaran secara mandiri, bersifat berkelanjutan, menghasilkan perubahan perilaku dan tindakan sasaran yang menguntungkan sasaran dan masyarakatnya. Penyuluhan dapat pula dipandang sebagai proses perubahan sosial, ekonomi dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan masyarakat melalui proses belajar bersama bersifat partisipatif, agar terjadi perubahan perilaku pada diri semua stakeholder individu, kelompok, kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan, demi terwujudnya kehidupan yang semakin berdaya, mandiri, dan partisipatif yang semakin sejahtera secara berkelanjutan. Mahaliyanaarachchi 2008 memberikan mendefinisikan penyuluhan sebagai proses pembelajaran nonformal yang berjalan terus-menerus pada suatu periode waktu tertentu dan mengarah pada peningkatan kondisi kehidupan petani dan anggota keluarganya dengan meningkatkan keuntungan dari kegiatan pertanian. Tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap petani dalam penerapan teknologi pertanian, pelaksanaan kegiatan pertanian dan pemasaran hasil-hasil pertanian.Beberapa studi mengenai dampak ekonomi penyuluhan pertanian menunjukkan adanya dampak positif penyuluhan terhadap adopsi teknologi, produktivitas pertanian dan keuntungan yang diperoleh petani dari lahan pertanian Foti et al. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan menyatakan bahwa penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan merupakan proses pembelajaran