Hutan Rakyat dan Keterlibatan Multipihak

108 Kelembagaan Hutan Rakyat berkaitan dengan campur tangan pemerintah dalam proses berkembangnya Hutan Rakyat di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi kegiatan yang diselenggarakan oleh instansi terkait dalam menyelenggarakan kegiatan penyuluhan Hutan Rakyat masih rendah. Tabel 50 menunjukkan bahwa unit perbankan dan industri pemasaran kayu belum masuk dalam skema pengelolaan Hutan Rakyat. Beberapa studi 19 menunjukkan bahwa aspek pemasaran dalam pengelolaan Hutan Rakyat menempati peran yang penting.

6.5 Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal atau relasi antarpribadi menurut Pearson 1983 adalah hubungan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling terikat satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Hubungan interpersonal mengandung adanya proses interaksi di antara personal atau pribadi yang terlibat di dalam hubungan tersebut. Interaksi merupakan hubungan timbal balik, yang saling berpengaruh satu sama lain. Interaksi yang terjadi antara individu dengan individu lainnya disebut interaksi sosial. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi di antara individu untuk saling mempengaruhi perasaan, pikiran, dan tindakan. Proses komunikasi yang terjadi dalam hubungan interpersonal disebut komunikasi interpersonal. Mosher 1966 mengemukakan bahwa petani lebih dari sekedar seorang petani dan seorang manajer. Petani adalah individu mandiri sekaligusmerupakan anggota dari keluarganya dan anggota masyarakat dimana ia tinggal. Hubungan interpersonal petani merupakan terjadinya proses interaksi antara petani dengan keluarganya, petani dengan kelompok masyarakat di lingkungan kerjanya dan kelompok masyarakat di lingkungan sosialnya. Oleh karena itu hubungan interpersonal petani Hutan Rakyat mengandung pengertian terjadinya interaksi 19 Hutan Rakyat di Kab. Wonogiri, Kab. Gunung Kidul, dan Konawe Selatan 108 109 antara petani Hutan Rakyat dengan keluarganya, petani Hutan Rakyat dengan pendamping belajarnya, dan petani dengan masyarakat.

6.5.1 Interaksi Petani dan Keluarganya dalam Pengelolaan Hutan Rakyat

Keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat di mana keluarga berhubungan dengan masyarakat atau lingkungannya. Petani Hutan Rakyat tidak dapat dipisahkan keterkaitannya dari keluarga yang melingkupinya. Di dalam keluarga terdapat individu-individu yang saling berinteraksi satu sama lain. Komunikasi antarpribadi antara petani dan anggota keluarganya adalah bentuk interaksi yang terjadi di dalam keluarga petani Hutan Rakyat. De Vito 1976 mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi mengandung lima karakteristik yaitu keterbukaan, empati, dukungan, perasaan positif dan kesamaan. Dalam konteks pengelolaan Hutan Rakyat, salah satu bentuk interaksi di dalam rumah tangga petani Hutan Rakyat adalah dukungan anggota keluarga terhadap petani dalam mengelola Hutan Rakyat. Berdasarkan tabel 51, sebanyak 43,63 persen responden menyatakan bahwa anggota keluarga yang memberikan dukungan mengelola Hutan Rakyat adalah istri dan anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan paling besar yang diterima responden petani Hutan Rakyat adalah berasal dari keluarga inti, yaitu istri dan anak. Tabel 51. Sebaran responden berdasarkan persepsi terhadap anggota keluarga yang mendukung pengelolaan Hutan Rakyat No. Anggota Keluarga Jumlah n jiwa Persentase 1. Istri dan anak 24 43,63 2. Istri 15 27,27 3. Anak 4 7,27 4. Suami 3 5,45 5. Kerabat jauh 3 5,45 4. Tidak ada 3 5,45 6. Istri, anak, dan kerabat jauh 2 3,63 7. Mertua 1 1,81 J u m l a h 55 100,00 a Sumber : Olahan data primer, 2012