Interaksi kelas Faktor-faktor Penentu Pembelajaran

31 pengajaran oleh pengajar dalam kelas. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, aspek kepemimpinan pengajar berhubungan dengan perilaku pembelajar yang dihasilkan.

7. Kelembagaan pengajaran

organization for instruction Pengajar tidak dapat secara individual dan mandiri mampu mewujudkan kondisi pembelajaran yang baik untuk pembelajar atau kondisi kerja yang baik untuk sesama pengajar tanpa saling berbagi, bekerjasama, dan berkontribusi sebagai anggota kelompok dalam lingkungan pembelajaran di sekolah. Pengajar bekerja bersama-sama dengan pengajar di lingkungan sekolah. Pengajar juga bekerjasama dengan pengelola sekolah, misalnya kepala sekolah, penasihat, staf administrasi dan lainnya. Lima kondisi mendasar agar kelompok dapat berfungsi secara efektif antara lain adalah : 1 adanya tujuan bersama yang diyakini anggota kelompok dapat diwujudkan secara kolektif daripada secara mandiri, 2 skema organisasi yang mapan dan efektif dengan hak dan tanggung jawab yang jelas, 3 nilai- nilai yang dipegang anggota kelompok, 4 pemecahan masalah, dan 5 waktu tambahan dari kegiatan mandiri untuk melengkapi perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan kelompok. Keterkaitan pengajar dengan pihak-pihak lain dalam lingkungan pembelajaran tersebut mengindikasikan bahwa pengajar merupakan anggota dari kelembagaan pendidikan secara khusus yang tidak dapat berdiri sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

8. Karakteristik fisik

physical characteristic Hubungan antara pengajar dengan pihak-pihak lainnya di dalam proses pembelajaran di sekolah memerlukan dukungan fasilitas fisik untuk mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Fasilitas fisik tersebut antara lain :1 bangunan tempat kelembagaan pendidikan dapat menjalankan kegiatannya, 2 spesialisasipembagian kerja masing-masing personel yang terlibat dalam kelembagaan pendidikan, 4 materi pengajaran, misalnya panduan pengajaran, 32 buku pelajaran, buku latihan, dan lainnya, 3 media pembelajaran yang digunakan, contohnya : brosur, leaflet, alat peraga pengajaran, sarana audio- visual dan lainnya. Kelengkapan fasilitas fisik dalam kegiatan pembelajaran berhubungan dengan efektivitas pembelajaran.

9. Hubungan antara lingkungan rumah-sekolah-masyarakat dalam proses

pembelajaran home-school-community relation Klausmeier dan Goodwin 1975 mengacu pada pendapat Fruth dan Bowles 1974 menyatakan bahwa lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat saling berhubungan dalam konteks penyelenggaraan pembelajaran. Pembelajaran dapat terwujud apabila pengajar dapat memahami lingkungan rumah pembelajar untuk dapat lebih memahami pembelajar yang bersangkutan. Pengajar bergantung pada penerimaan orang tua dan komitmen mereka terhadap program pengajaran yang diberikan kepada anak mereka. Lingkungan keluarga pembelajar dan masyarakat berpengaruh terhadap terbentuknya sikap, kemampuan dan keterampilan pembelajar. Lembaga pendidikan dan masyarakat dapat diorganisasi menjadi kelompok interaksi yang berfungsi sebagai wadah dimana pengajar dapat memahami keinginan dan aspirasi orang tua pembelajar terhadap pembelajar dan pendidikan secara umum. Sebaliknya orang tua dan masyarakat yang lebih luas dapat mengerti harapan pengajar dan berharap untuk pembelajar. Hal tersebut berarti bahwa secara bersama-sama pengajar, orang tua dan masyarakat dapat berusaha mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2.5 Kemampuan Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat

Kemampuan petani dalam mengelola suatu kawasan hutan diartikan sebagai kualitas yang melekat dalam diri petani mencakup pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan sikap mental afektif dalam pengelolaan hutan sesuai standar tertentu yang diharapkan. Kemampuan tersebut diperoleh dari hasil pembelajaran yang dilakukan oleh petani. Menurut Winkel 32