Masalah Penelitian Tujuan Penelitian

8

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu penyuluhan pembangunan, khususnya berkaitan dengan peningkatan kualitas pengembangan yang dapat diterapkan pada pengelolaan Hutan Rakyat 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam merumuskan strategi untuk mendorong penguatan kelembagaan pada pengelolaan Hutan Rakyat secara lestari. 8 9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat di Sekitar Kawasan Hutan

Pemberdayaan menurut Carr 2011 merupakan proses membuka kesempatan bagi masyarakat untuk mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, memiliki kepercayaan diri, dan mampu mendorong dirinya sendiri dalam kewaspadaan sosial, politik, ekonomi, dan psikologi. Proses tersebut mendampingi individu untuk membentuk pendampingan diri terhadap kekuatan yang sudah ada pada diri mereka dan memaksimalkan kendali serta memanfaatkan kekuasaan yang sudah mereka miliki untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pengertian proses menunjuk pada serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan secara kronologis sistematis yang mencerminkan pentahapan upaya mengubah masyarakat. Agarwal 1994 mendefinisikan pemberdayaan sebagai proses meningkatkan kemampuan dari individu atau kelompok yang kurang beruntung untuk mampu merubah hubungan kekuasaan yang sudah ada berdasarkan kepentingan mereka yang menempatkan mereka dalam posisi ekonomi, sosial dan politik yang kurang menguntungkan. Menurut Peterson 2011 pemberdayaan mengacu pada proses dimana individu, kelembagaan, dan masyarakat memperoleh kendali yang lebih besar, pencapaian diri, dan keadilan sosial. Salah satu cara untuk mengembangkan pemberdayaan di masyarakat adalah melalui partisipasi kelompok maupun partisipasi masyarakat dalam kegiatan lainnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan menemukan bahwa partisipasi mampu mendorong pemberdayaan dan perubahan sosial dalam berbagai konteks. Masyarakat dapat menjadi berdaya melalui proses partisipasi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut, Wright 1990 menyebutkan bahwa partisipasi sebagai pemberdayaan merupakan pendekatan yang memiliki kekuasaan dan secara penuh memiliki kendali terhadap suatu program atau kelembagaan. Partisipasi untuk pemberdayaan digambarkan dalam suatu proses