Hipotesis KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTETIS

41

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesa atau penelitian penjelasan explanatory research. Rancangan penelitian ini menurut Singarimbun dan Effendi 2008 bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa survei, didukung dengan pengumpulan data kualitatif untuk menggali data dan informasi yang tidak dapat diperoleh melalui pendekatan kuantitatif. Metode pengumpulan data survei digunakan dalam pengumpulan data dengan pendekatan kuantitatif melalui wawancara terstruktur yang berpedoman pada kuesioner. Informasi kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam Indepth interview dan metode pengamatan observasi. Wawancara mendalam dilakukan pada sejumlah informan untuk melengkapi data dan informasi yang tidak dapat digali melalui metode survei. Pengamatan observasi merupakan cara atau teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data dari hasil wawancara dan pengamatan tersebut.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini difokuskan di areal permodelan Hutan Rakyat Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposif dengan pertimbangan letak lokasi Hutan Rakyat yang berada di Sub DAS Ciampea, sebagai bagian dari DAS Cisadane yang memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat di daerah Ciampea, Bogor. Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap penelitian pendahuluan yang dilakukan pada bulan Februari 2012, dan tahap pengumpulan data di lapangan yang dilakukan pada akhir bulan Februari sampai dengan bulan Juni 2012. Penelitian pendahuluan meliputi survei lokasi dan memperoleh data responden, serta melakukan uji coba kuesioner terhadap 20 dua puluh 42 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian. Berdasarkan uji coba tersebut, kuesioner penelitian dikaji kembali. Beberapa pertanyaan diputuskan tidak digunakan. Pengumpulan data penelitian dilakukan selama empat bulan, dimulai dari akhir bulan Februari sampai dengan akhir bulan Juni. Pengumpulan data sekunder dilakukan bersamaan dengan masa penelitian lapangan. Proses pengolahan dan analisa data berlangsung sampai dengan bulan Desember 2012. Setiap responden dikunjungi lebih dari satu kali. Kunjungan pertama kali dilakukan adalah untuk memperkenalkan diri kepada responden. Wawancara dengan menggunakan kuesioner dilakukan pada kunjungan kedua atau ketiga. Kunjungan-kunjungan berikutnya dilakukan untuk menggali data kualitatif melalui wawancara mendalam pada beberapa responden yang juga merupakan informan kunci key informant. Kunjungan pada petani dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan kesepakatan kunjungan. Seringkali kunjungan dilakukan setelah petani kembali dari lahan pada sore atau malam hari. Untuk mengetahui jalannya pertemuan kelompok tani, peneliti terlibat dalam kegiatan pertemuan tersebut. Masalah yang ditemui di lapangan adalah sulitnya bertemu dengan petani pada jam-jam kerja jika tidak terlebih dahulu melakukan perjanjian.

4.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan Hutan Rakyat di areal permodelan Hutan Rakyat di blok Ciampea Ilir dan blok Tegal Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, dengan anggota kelompok tani berjumlah 55 orang.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposif dengan pertimbangan letak lokasi Hutan Rakyat yang berada di Sub DAS Ciampea, sebagai bagian dari DAS Cisadane yang memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat di daerah Ciampea, Bogor. Seluruh populasi penelitian menjadi sampel penelitian. Pertimbangan menggunakan total populasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih representatif dan mengurangi 42