Kemampuan Pengorganisasian Diri Anggota Kelompok Tani
137 dipengaruhi oleh sub peubah bebas sebesar 17,5 persen, dan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak termasuk ke dalam analisis. Hasil analisis regresi selanjutnya diperoleh pengaruh nyata pada taraf lima persen yaitu 0,05 dari sub
peubah motivasi petani mengelola Hutan Rakyat Tabel 73. Tabel 73.
Analisa signifikansi variabel bebas yang berpengaruh terhadap kemampuan pengorganisasian diri petani dalam pengelolaan Hutan
Rakyat
Sub Variabel Koefisien
regresi Signifikansi
Konstan 0,016
Jumlah pelatihan yang diikuti petani 0,307
0,024 Kemampuan komunikasi personal sumber belajar
0,162 0,248
Materi penyuluhan -0,350
0,036 Norma sosial yang mengikat anggota kelompok
0,395 0,006
Interaksi petani dan keluarganya 0,248
0,093 Nilai korelasi : 0,472
Nilai Koefisian Determinasi R squareR
2
: 0,223
a
Sumber : Olahan data primer, 2012
b
Sering = dilaksanakan 51-100 dari keseluruhan kegiatan
c
Signifikan pada α=0,05
Persamaan regresi dari sub peubah yang mempengaruhi kemampuan pengorganisasian diri anggota kelompok tani Hutan Rakyat adalah sebagai
berikut : Y =
6.442 + 0,307 jumlah pelatihan + 0,162 kemampuan komunikasi personel sumber belajar ─ 0,350 materi penyuluhan ─ 0,395 norma sosial + 0,248
interaksi petani dan keluarganya
Sub peubah jumlah pelatihan yang diikuti petani menunjukkan nilai
signifikansi dibawah α=0,05 yaitu 0,024 sehingga signifikan berpengaruh
terhadap kemampuan pengorganisasian diri dalam pengelolaan Hutan Rakyat. Arah hubungan adalah positif menunjukkan bahwa peningkatan 1 satuan jumlah
pelatihan yang diikuti petani akan meningkatkan kemampuan pengorganisasian diri 0,307 dengan asumsi sub peubah bebas lainnya bernilai tetap.
Sub peubah materi penyuluhan menunjukkan nilai signifikansi dibawah
α=0,05yaitu 0,036 sehingga signifikan berpengaruh terhadap kemampuan
138 pengorganisasian diri dalam pengelolaan Hutan Rakyat. Arah hubungan adalah
negatif menunjukkan bahwa peningkatan 1 satuan jumlah pelatihan yang diikuti petani akan menurunkan kemampuan pengorganisasian diri 0,350 dengan asumsi
sub peubah bebas lainnya bernilai tetap. Sebaliknya penurunan materi penyuluhan akan meningkatkan 0,350 kemampuan pengorganisasian petani.
Sub peubah norma sosial yang mengikat kelompok menunjukkan nilai
signifikansi dibawah α=0,05 yaitu 0,006 sehingga signifikan berpengaruh
terhadap kemampuan pengorganisasian diri dalam pengelolaan Hutan Rakyat. Arah hubungan adalah positif menunjukkan bahwa peningkatan 1 satuan norma
sosial yang mengikat anggota kelompok akan meningkatkan kemampuan pengorganisasian diri petani dalam pengelolaan Hutan Rakyat sebanyak 0,395
dengan asumsi sub peubah bebas lainnya bernilai tetap. Sebaliknya penurunan 1 satuan norma sosial yang mengikat anggota kelompok akan menurunkan
kemampuan pengorganisasian diri petani dalam pengelolaan Hutan Rakyat sebanyak 0,395. Berdasarkan koefisien regresi, sub peubah yang paling
berpengaruh terhadap terhadap kemampuan pengorganisasian diri petani berturut- turut adalah adalah norma sosial yang mengikat anggota kelompok 0,395,
materi penyuluhan 0,350, dan jumlah pelatihan yang diikuti petani 0,307.