Kelembagaan pengajaran Karakteristik fisik

32 buku pelajaran, buku latihan, dan lainnya, 3 media pembelajaran yang digunakan, contohnya : brosur, leaflet, alat peraga pengajaran, sarana audio- visual dan lainnya. Kelengkapan fasilitas fisik dalam kegiatan pembelajaran berhubungan dengan efektivitas pembelajaran.

9. Hubungan antara lingkungan rumah-sekolah-masyarakat dalam proses

pembelajaran home-school-community relation Klausmeier dan Goodwin 1975 mengacu pada pendapat Fruth dan Bowles 1974 menyatakan bahwa lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat saling berhubungan dalam konteks penyelenggaraan pembelajaran. Pembelajaran dapat terwujud apabila pengajar dapat memahami lingkungan rumah pembelajar untuk dapat lebih memahami pembelajar yang bersangkutan. Pengajar bergantung pada penerimaan orang tua dan komitmen mereka terhadap program pengajaran yang diberikan kepada anak mereka. Lingkungan keluarga pembelajar dan masyarakat berpengaruh terhadap terbentuknya sikap, kemampuan dan keterampilan pembelajar. Lembaga pendidikan dan masyarakat dapat diorganisasi menjadi kelompok interaksi yang berfungsi sebagai wadah dimana pengajar dapat memahami keinginan dan aspirasi orang tua pembelajar terhadap pembelajar dan pendidikan secara umum. Sebaliknya orang tua dan masyarakat yang lebih luas dapat mengerti harapan pengajar dan berharap untuk pembelajar. Hal tersebut berarti bahwa secara bersama-sama pengajar, orang tua dan masyarakat dapat berusaha mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2.5 Kemampuan Petani dalam Pengelolaan Hutan Rakyat

Kemampuan petani dalam mengelola suatu kawasan hutan diartikan sebagai kualitas yang melekat dalam diri petani mencakup pengetahuan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan sikap mental afektif dalam pengelolaan hutan sesuai standar tertentu yang diharapkan. Kemampuan tersebut diperoleh dari hasil pembelajaran yang dilakukan oleh petani. Menurut Winkel 32 33 2009, proses belajar berlangsung di dalam diri pembelajar dan merupakan kejadian internal. Kejadian tersebut dalam pandangan psikologi modern bukan merupakan kejadian tunggal, melainkan suatu rangkaian berbagai kejadian yang berlangsung berurutan. Setiap kejadian menjadi satu fase dalam suatu rangkaianpola fase, yang bersama-sama membentuk proses belajar yang berlangsung di dalam subyek. Kejadian-kejadian yang terjadi diluar subyek turut berperan dalam menunjang atau menghambat proses belajar yang berlangsung di dalam subyek belajar. Berdasarkan kejadian-kejadian internal di dalam subyek belajar sendiri dan berbagai kejadian eksternal di luar subyek dapat ditemukan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh seluruh subyek belajar dan sejumlah persyaratan yang patut dipenuhi oleh dalam lingkungan di luar subyek, agar proses pembelajaran berlangsung sebagaimana yang diharapkan. Gagne 1977 dalam Winkel 2009 mengemukakan bahwa persyaratan dalam subyek disebut kondisi internal, sedangkan persyaratan di luar subyek disebut kondisi ekternal. Kondisi internal dan eksternal diwujudkan dengan cara berbeda pada setiap jenis belajar. Setiap jenis belajar merupakan proses pembelajaran tersendiri.