42 responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian.
Berdasarkan uji coba tersebut, kuesioner penelitian dikaji kembali. Beberapa pertanyaan diputuskan tidak digunakan. Pengumpulan data penelitian dilakukan
selama empat bulan, dimulai dari akhir bulan Februari sampai dengan akhir bulan Juni. Pengumpulan data sekunder dilakukan bersamaan dengan masa penelitian
lapangan. Proses pengolahan dan analisa data berlangsung sampai dengan bulan Desember 2012.
Setiap responden dikunjungi lebih dari satu kali. Kunjungan pertama kali dilakukan adalah untuk memperkenalkan diri kepada responden. Wawancara
dengan menggunakan kuesioner dilakukan pada kunjungan kedua atau ketiga. Kunjungan-kunjungan berikutnya dilakukan untuk menggali data kualitatif
melalui wawancara mendalam pada beberapa responden yang juga merupakan informan kunci key informant. Kunjungan pada petani dilakukan setelah
terlebih dahulu melakukan kesepakatan kunjungan. Seringkali kunjungan dilakukan setelah petani kembali dari lahan pada sore atau malam hari. Untuk
mengetahui jalannya pertemuan kelompok tani, peneliti terlibat dalam kegiatan pertemuan tersebut. Masalah yang ditemui di lapangan adalah sulitnya bertemu
dengan petani pada jam-jam kerja jika tidak terlebih dahulu melakukan perjanjian.
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan Hutan Rakyat di areal permodelan Hutan Rakyat di blok Ciampea Ilir dan blok Tegal
Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, dengan anggota kelompok tani berjumlah 55 orang.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
purposif dengan pertimbangan letak lokasi Hutan Rakyat yang berada di Sub DAS Ciampea, sebagai bagian dari DAS Cisadane yang memegang peranan
penting bagi kehidupan masyarakat di daerah Ciampea, Bogor. Seluruh populasi penelitian menjadi sampel penelitian. Pertimbangan menggunakan total populasi
dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih representatif dan mengurangi 42
43 tingkat kesalahan data Sugiyono, 2010, sehingga nilai yang diperoleh adalah
nilai sesungguhnya.
4.4 Data dan Instrumen Penelitian 4.4.1 Data dan Pengukuran
Data dalam penelitian ini mencakup data tentang sembilan peubah yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu peubah karakteristik petani, kompetensi
personal sumber belajar, kegiatan penyuluhan, kelembagaan pengelolaan Hutan Rakyat, hubungan interpersonal dan kemampuan perencanaan, kemampuan
pengorganisasian diri, kemampuan penerapan dan kemampuan pengawasan petani dalam pengelolaan Hutan Rakyat.
Data hasil pengukuran dalam penelitian ini menggunakan berbagai skala data sesuai dengan pertanyaan dalam peubah penelitian. Skala data nominal dan
ordinal digunakan untuk memperoleh data mengenai peubah karakter individu petani Hutan Rakyat, sedangkan data mengenai persepsi responden terhadap
topik tertentu berupa skala ordinal yang diperoleh melalui pengukuran menggunakan skala Likert. Menurut Widoyoko 2012, skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Skala disusun dalam bentuk suatu pernyataan
dan diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan tingkatan. Bentuk penilaian jawaban kuesioner pada penelitian ini menggunakan pembobotan dengan empat
buah skala ordinal. Hasil pengukuran skala Likert kemudian ditransformasikan menjadi tiga
kategori, yaitu kategori rendah, kategori sedang, dan kategori tinggi dan kategori yang setara lainnya, dengan menggunakan kategorisasi jenjang. Tujuan
kategorisasi ini menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur
Azwar, 2012 dengan rumus : X
ߤ − 1,0ߪ Rendah
ߤ − 1,0ߪ ≤ X ߤ + 1,0ߪ Sedang
ߤ + 1,0ߪ ≤ X Tinggi