Bahan pengajaran dan teknologi yang berkaitan

29 kegiatan pembelajaran antara lain dalam bentuk buku, booklet, brosur, audio- visual, dan lainnya. Tiga bentuk teknologi yang berkembang dalam beberapa dekade terakhir, antara lain yaitu pengajaran melalui televisi televised instruction, pengajaran terprogram programmed instruction, dan pengajaran melalui komputer computer-assisted instruction.

4. Karakteristik pembelajar

characteristic of the learner Bagian ini membahas mengenai karakteristik pembelajar yang berpengaruh terhadap proses belajar. Informasi mengenai karakteristik pembelajar berguna bagi pengajar dalam proses pembelajaran. Karakteristik tersebut antara lain mencakup : 1 tingkat pencapaian diri level of achievement, 2 tingkat motivasi level of motivation, 3 kesehatan, 4 konsep diri self concept. Pembahasan mengenai karakteristik pembelajar ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan pembelajar untuk belajar dan perkembangan yang dapat dicapai.

5. Karakteristik pengajar

characteristic of teacher Karakter individual yang melekat pada diri pengajar berpengaruh besar terhadap efektivitas pengajar dalam pengajaran. Karakteristik pengajar terbagi menjadi karakteristik kognitif dan karakteristik afektif. Rentang perbedaan diantara pengajar dalam hal karakteristik afektif meliputi ketertarikan, sikap, nilai yang dianut, dan integritas kepribadian lebih besar dibandingkan dengan kemampuan intelektual secara umum dan variabel kognitif lainnya. Hal tersebut dikarenakan pendidikan dan persyaratan yang diperlukan untuk pengajar berdasarkan kemampuan kognitif. Namun demikian, kemampuan afektif pengajar menentukan pula keberhasilan proses pengajaran. Karakteristik kognitif pengajar antara lain adalah : 1 kemampuan intelektual, 2 nilai akhir pendidikan tinggi yang dijalani, 3 kesiapan terhadap pokok bahasan, dan 4 pemahaman mengenai pengembangan dan pembelajaran anak. Karakteristik afektif pengajar antara lain mencakup: 1 pengetahuan yang 30 baik mengenai bahan pengajaran, bersikap hangat, bersikap penuh pengertian dan bersahabat, bertanggung jawab, sistematis, berkemampuan menstimulasi, imajinatif, surgent, memiliki antusias tinggi dan fleksibel. Efektivitas pengajaran ditentukan pula oleh situasi dalam lingkungan pembelajaran.

6. Interaksi kelas

classroom interaction Interaksi kelas classroom interaction membahas mengenai interaksi yang terjadi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di dalam ruangan kelas. Seorang pengajar berinteraksi dengan pembelajar melalui berbicara, tulisan, dan gerak fisik lainnya. Pembelajar melakukan hal yang sama dalam berinteraksi dengan pengajar. Seorang pengajar umumnya yang mengendalikan jenis dan intensitas interaksi tersebut. Ketika pengajar memutuskan untuk mengajar dan pembelajar belajar secara mandiri, maka tidak terdapat interaksi verbal yang dilakukan antara pembelajar dan antara pengajar dan pembelajar. Bentuk interaksi antara pengajar dan pembelajar antara lain adalah diskusi kelas, diskusi panel, sesi tanya-jawab, dan kegiatan kelompok. Metode interaksi kelas yang paling banyak dilakukan adalah komunikasi antara pengajar dan pembelajar melalui aktivitas fisik berupa bicara talk atau menurut Klausmeier dan Goodwin 1975 mengacu pada pendapat Flanders 1968, 1969 disebut perilaku verbal oral. Pengajar berbicara sebagai respon terhadap pembelajar atau untuk mengawali pembicaraan dalam pengajaran. Sama halnya dengan pengajar, pembelajar pun berbicara sebagai respon terhadap pengajar maupun untuk memulai pembicaraan. Hubungan timbal-balik antara pengajar dan pembelajar tersebut membentuk interaksi yang berkesinambungan. Interaksi kelas berhubungan dengan kepemimpinan pengajar. Kepemimpinan pengajar dapat dilihat dalam konteks bahwa pengajar memiliki kewenangan authority untuk mengambil keputusan yang berdampak pada pembelajar. Pengajar sebagai pemimpin yang efektif mampu mendukung pembelajar, memfasilitasi interaksi dan terjadinya komunikasi diantara pengajar dan pembelajar. Tipe kepemimpinan pengajar berkontribusi dalam efektivitas 30