Faktor Hubungan Interpersonal. Beberapa studi yang telah dilakukan
52 Tabel 7. Pengukuran peubah hubungan interpersonal X5 Lanjutan
Kelompok peubah-peubah bebas X diduga berpengaruh terhadap peubah- peubah terikat, yaitu peubah Kemampuan Anggota Kelompok Tani dalam
Pengelolaan Hutan Rakyat Y1.
Kemampuan Anggota Kelompok Tani Hutan Rakyat Y.1
1. Kemampuan
Anggota Kelompok
Tani Hutan
Rakyat .
Kualitas pengelolaan sumber daya hutan oleh masyarakat ditentukan oleh kemampuan
masyarakat dalam mengelola sumber daya hutan disekitarnya. Masyarakat dalam konteks pengelolaan
Hutan Rakyat biasanya tergabung dalam kelompok-kelompok tani. Kelompok tani memfasilitasi pembelajaran
11
Persentase membantu responden memberikan penilaian sesuai pertanyaan dalam kuesioner mengenai seberapa sering dukungan terhadap Hutan Rakyat diterima responden berdasarkan persepsi responden.
No. Peubah
Indikator Pengukuran
2. Interaksi petani
dan personal sumber belajar
X5.2 Dukungan personal
sumber belajar terhadap keputusan petani
melakukan Hutan Rakyat Statistik Deskriptif :
1. Kurang mendukung Skor : 12 2. Cukup mendukung Skor : 12-18
3. Sangat mendukung Skor : 18 Statistik Inferensial : Uji Regresi
Penjumlahan dari seluruh skor interaksi petani dan personel sumber
belajar.Masing-masing pertanyaan diberi skor 1,2,3,4 untuk tidak pernah
0, kadang-kadang 25-50, Sering 51-75, dan selalu 76-
100
3. Interaksi petani
dan masyarakat X5.3
Dukungan masyarakat terhadap petani Hutan
Rakyat Statistik Deskriptif :
1. Kurang mendukung Skor : 12 2. Cukup mendukung Skor : 12-18
3. Sangat mendukung Skor : 18 Statistik Inferensial : Uji Regresi
Penjumlahan dari seluruh skor interaksi petani dan masyarakat
Masing-masing pertanyaan diberi skor 1,2,3,4 untuk tidak pernah 0,
kadang-kadang 25-50, Sering 51-75, dan selalu 76-100
11
52
53 kelompok dalam pengelolaan
Hutan Rakyat dalam rangka membangun kemampuan anggota kelompok tani pada tingkat tertentu. Berdasarkan studi
yang dilakukan, kemampuan terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan sikap individu.
Kemampuan anggota kelompok tani dalam mengelola Hutan Rakyat Y1
adalah kecakapan anggota kelompok tani meliputi aspek pengetahuan cognitive
domainknowledge, aspek
keterampilan psychomotoric
domainskill, dan
aspek sikap
affective domainattitude
dalam melaksanakan serangkaian kegiatan pengelolaan
Hutan Rakyat secara efektif. Kemampuan anggota kelompok tani dalam mengelola Hutan Rakyat
meliputi : a
Kemampuan melakukan perencanaan dalam kegiatan Hutan Rakyat Y1.1 adalah sekumpulan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dimiliki petani untuk memahami dan melaksanakan proses menentukan rencana dalam kegiatan Hutan Rakyat
b Kemampuan mengorganisir diri dalam kelembagaan pengelolaanHutan
RakyatY1.2 adalah sekumpulan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dimiliki petani
untuk memahami
dan melaksanakan
pengelompokan kegiatan yang diperlukan dalam Hutan Rakyat agar tujuan kegiatan dapat terwujud
c Kemampuan Penerapan petani dalam kegiatan pengelolaan Hutan
Rakyat Y1.3 adalah sekumpulan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki petani untukmemahami dan melaksanakan
koordinasi kegiatan berbagai unsur dalam kelembagaan pengelolaan Hutan Rakyat agar secara efektif dapat mencapai tujuan sesuai dengan
yang telah ditetapkan pada kegiatan perencanaan d
Kemampuan melakukan pengawasan dalam kegiatan pengelolaan Hutan RakyatY1.4 adalah sekumpulan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang dimiliki petani untuk memahami dan melaksanakan
54 proses pengaturan berbagai unsur dalam kegiatan pengelolaan Hutan
Rakyat agar sesuai perencanaan yang telah ditetapkan Pengukuran peubah kemampuan anggota kelompok tani X1 secara
lengkap disajikan pada tabel 8. Tabel 8. Pengukuran peubah kemampuan anggota kelompok tani Y1
12
Persentase membantu responden memberikan penilaian berdasarkan pengalaman responden sesuai pertanyaan dalam kuesioner mengenai seberapa sering ragam kegiatan produksi Hutan Rakyat dilakukan.
No. Peubah
Indikator Pengukuran
1. Kemampuan
melakukan perencanaan
dalam kegiatan Hutan
RakyatHR Y1.1
Kemampuan petani memahami masalah, kebutuhan, dan tujuan
kegiatan HR Kemampuan petani mengakses
informasi dan menganalisis peluang pasar hasil HR
Kemampuan petani menetapkan jadwal
pelaksanaan kegiatan Kemampuan petani
menetapkan rencana evaluasi kegiatan
Statistik Deskriptif : 1. Kurang Skor : 12
2. Sedang Skor : 12-18 3. Tinggi Skor : 18
Statistik Inferensial : Uji Regresi Penjumlahan dari seluruh skor
kemampuan melakukan perencanaan Masing-masing
pertanyaan diberi skor 1,2,3,4 untuk tidak pernah 0, kadang-
kadang 25-50, Sering 51- 75, dan selalu 76-100
12
2. Kemampuan
mengorganisir diri dalam
kelembagaan pengelolaan
Hutan Rakyat Y1.2
Kemampuan petani menetapkan pelaksanaan
kegiatan penanaman, pemeliharaan dan pemanenan
dalam pengelolaan HR
Kemampuan petani melakukan distribusi tugas dalam
kelompok tani Kemampuan petani
menetapkan individu yang bertanggung jawab terhadap
tugas tertentu Statistik Deskriptif :
1. Kurang Skor : 10 2. Sedang Skor : 10-15
3. Tinggi Skor : 15 Statistik Inferensial : Uji Regresi
Penjumlahan dari seluruh skor kemampuan melakukan
perencanaan. Masing-masing pertanyaan diberi skor 1,2,3,4
untuk tidak pernah 0, kadang- kadang 25-50, Sering 51-
75, dan selalu 76-100
13
3. Kemampuan
menerapkan petani dalam
kegiatan Hutan Rakyat
Y1.3 Kemampuan petani menerima
melaksanakan arahan kegiatan produksi HR
Petani mampu berkomunikasi dengan anggota kelompok tani
lainnya Kemampuan petani pemasaran
hasil-hasil HR Kemampuan petani melakukan
kerjasamakoordinasi dengan parapihak dalam pengelolaan
Hutan Rakyat Statistik Deskriptif :
1. Kurang Skor: 10 2. Sedang Skor : 10-15
3. Tinggi Skor : 15 Statistik Inferensial : Uji Regresi
Penjumlahan dari seluruh skor kemampuan menggerakkan.
Masing-masing pertanyaan diberi skor 1,2,3,4 untuk tidak pernah
0, kadang-kadang 25-50, Sering 51-75, dan selalu 76-
100
13
54
55 Tabel 8. Pengukuran peubah kemampuan anggota kelompok tani Y1 Lanjutan
4.5 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 4.5.1 Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur Suatu data dikatakan valid apabila sudah teruji
validitasnya. Menurut Singarimbun dan Effendi 1989 mengacu pada Ancok 1989 validitas alat pengumpul data dapat digolongkan beberapa jenis, yaitu
validitas konstruk construct validity, validitas isi content validity, validitas prediktif Predictive validity, dan validitas rupa face validity. Validitas yang
diuji pada penelitian ini terdiri validitas konstruk construct validity, validitas isi content validity. Menurut Kerlinger 2006 validitas mengungkapkan bahwa
suatu alat ukur dikatakan sahih apabila alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur secara tepat konsep yang sebenarnya ingin diukur. Beberapa tahapan
dalam pengujian validitas, yaitu : 1 Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur, 2 Melakukan uji coba skala pengukur 3 Mempersiapkan
tabel tabulasi jawaban, 4 Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment.
13
Persentase membantu responden memberikan penilaian berdasarkan pengalaman responden sesuai pertanyaan dalam kuesioner mengenai seberapa sering ragam kegiatan produksi Hutan Rakyat dilakukan.
No. Peubah
Indikator Pengukuran
4. Kemampuan
melakukan pengawasan
dalam kegiatan Hutan Rakyat
Y1.4 Kemampuan petani
menetapkan pedoman pengawasan
Kemampuan petani melakukanpenilaian terhadap
pelaksanaankegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan menggerakkanpada HR
Kemampuan petani untuk menilai menentukan
terjadinya penyimpangan Kemampuan petani melakukan
tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan
Statistik Deskriptif : 1. Kurang Skor : 12
2. Sedang Skor : 12-18 3. Tinggi Skor : 18
Statistik Inferensial : Uji Regresi Penjumlahan dari seluruh skor
kemampuan menggerakkan. Masing-masing pertanyaan diberi
skor 1,2,3,4 untuk tidak pernah 0, kadang-kadang 25-50,
Sering 51-75, dan selalu 76- 100
13
56 Perbaikan kuesioner terus dilakukan sampai memiliki tingkat kesahihan dan
keterandalan yang dapat diterima.