35 hutan. Keberhasilan upaya pemberdayaan masyarakat ditentukan oleh partisipasi
masyarakat lokal dalam kegiatan pengelolaan hutan secara keseluruhan. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengelolaan Hutan Rakyat
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang dapat diperoleh dari Hutan Rakyat. Manfaat yang diperoleh dari Hutan Rakyat dan kemudahan
teknologi dalam pengelolaannya melatarbelakangi partisipasi masyarakat dalam pengembangan Hutan Rakyat. Hutan Rakyat harus dikelola secara berkualitas
dan berkesinambungan agar dapat memberikan manfaat produksi, ekologis dan ekonomis bagi masyarakat pengelolanya.
Kualitas pengelolaan Hutan Rakyat ditentukan oleh kemampuan anggota kelompok tani Hutan Rakyat dalam mengelola lahan miliknya. Kemampuan
petani dalam mengelola suatu kawasan hutan diartikan sebagai kualitas yang melekat dalam diri petani mencakup pengetahuan knowledge, keterampilan
skill, dan sikap attitude dalam pengelolaan Hutan Rakyat sesuai dengan standar
pengelolaan berdasarkan
aspek kelestarian
produksi, kelestarian
lingkungan, dan
kelestarian sosial.
Studi mengenai
kemampuan dalam
pengelolaan Hutan Rakyat merujuk pada teori pembelajaran menurut Klausmeier dan Goodwin 1975 dan Winkel 2009 di mana kemampuan petani dalam
pengelolaan Hutan Rakyat merupakan pembelajaran petani dalam pengelolaan Hutan Rakyat berdasarkan kaidah kelestarian. Pembelajaran mengacu pada
pemikiran Winkel 1973 dipengaruhi oleh kondisi internal dan kondisi eksternal. Kondisi internal dan eksternal tersebut sejalan dengan pendapat Klausmeier dan
Goodwin 1975 mengenai adanya faktor-faktor penentu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya pembelajaran.
Klausmeier dan Goodwin 1975 mengemukakan bahwa terdapat sembilan faktor penentu dalam pembelajaran yaitu : 1 Tujuan pembelajaran
petani, 2 pokok bahasan, 3 bahan ajar, 4 karakteristik pembelajar, 5 karakteristik pengajar, 6 interaksi pengajar dan pembelajar, 7 kelembagaan
pengajaran, 8 karakteristik fisik, dan 9 hubungan antara lingkungan rumah- sekolah-masyarakat dalam proses pembelajaran Tabel 1.
36 Faktor-faktor penentu pembelajaran menurut Klausmeier dan Goodwin
1975 dalam penelitian ini diadopsi untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi
pembelajaran petani
dalam pengelolaan
Hutan Rakyat,
Pembelajaran petani dalam pengelolaan Hutan Rakyat termanifestasi dalam bentuk kemampuan anggota kelompok tani dalam pengelolaan Hutan Rakyat.
Tabel 1. Faktor-faktor Penentu Pembelajaran
No. Peubah
Uraian
1. Tujuan pendidikan dan pengajaran
Cara perumusan dan hasil yang
diinginkan 2.
Pokok Bahasan
Ragam dan kualitasmateri bahasan 3.
Bahan pengajaran dan teknologi yang berkaitan
Ragam, kualitas, dan kelengkapan materi
pembelajaran 4.
Karakteritik Pembelajar
Umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, persepsi, karakter afektif
5. KompetensiPengajar
Umur, jenis kelamin, pendidikan,
pengalaman, persepsi, karakter afektif 6.
Interaksi Pembelajar-Pengajar
Frekuensi dan intensitas 7.
Kelembagaan pengajaran
Aturan yang berlaku, pembagian tugas, sistem nilai
8. Karakteristik fisik
Sarana dan prasarana pembelajaran
9. Hubungan antara lingkungan rumah-
sekolah-masyarakat dalam proses pembelajaran
Frekuensi dan Intensitas
Sumber : Klausmeier dan Goodwin 1975 diadaptasi untuk konteks Hutan Rakyat
Faktor tujuan pembelajaran berkaitan erat dengan pokok bahasan, bahan pengajaran dan teknologi yang berkaitan, dan karakteristik fisik fasilitas
pembelajaran. Keempat
faktor ini
merupakan bagian
dalam kegiatan
pembelajaran yang mengarah pada pelaksanaan pembelajaran, materi yang digunakan, dan dukungan dari kelengkapan fisik yang dimiliki. Faktor-faktor
tersebut mengarah pada kegiatan pembelajaran yang bertujuan membangun aspek pengetahuan kognitif, keterampilan, dan sikap petani sehingga memperoleh
kemampuan yang diharapkan dalam rangka perbaikan kondisi kehidupannya. Keempat faktor pembelajaran tersebut dikelompokkan dalam peubah kegiatan
penyuluhan. Faktor karakteristik pembelajar dipahami sebagai karakteristik yang
melekat secara personal pada diri pembelajar yaitu petani. Karakteristik pengajar 36
37 dipahami sebagai karakteristik yang melekat pada diri pengajar dalam
menyampaikan informasi pengajar meliputi pengetahuan, keterampilan, dan wawasan mengenai sikap. Karakteristik pengajar dalam penelitian ini analog
dengan kompetensi sumber belajar. Faktor interaksi kelas menekankan pada hubungan timbal-balik antara
pengajar dan pembelajar. Pembelajar harus berinteraksi dengan pihak lain di luar dirinya agar pembelajaran dapat berhasil. Faktor hubungan antara lingkungan
rumah-sekolah-masyarakat dalam pembelajaran menunjukkan adanya keterkaitan pembelajar dengan pihak-pihak lain di luar dirinya, yaitu berasal dari lingkungan
rumahkeluarga, sekolah, dan masyarakat. Kedua faktor tersebut menekankan pembahasan mengenai pentingnya dinamika hubungan antar individuperorangan
dalam efektivitas kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor tersebut dikelompokkan sebagai peubah hubungan interpersonal. Berdasarkan uraian di atas, faktor-faktor
penentu pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 5 lima faktor Tabel 2.
Tabel 2. Kelompok Peubah Pembelajaran
No. Peubah Pembelajaran
Kelompok Peubah Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran
Kegiatan Penyuluhan 2.
Pokok Bahasan 3.
Bahan Pengajaran dan Teknologi yang berkaitan
4. Karakteristik fisik
5. Karakteritik Pembelajar
Karakteristik Personal 6.
Karakteristik Pengajar Kompetensi Sumber Belajar
7. Kelembagaan Pengajaran
Kelembagaan Pengelolaan Hutan Rakyat 8.
Interaksi Pengajar-Pembelajar Hubungan Interpersonal
9. Hubungan antara lingkungan rumah-
sekolah-masyarakat dalam proses pembelajaran
Kemampuan anggota kelompok tani dalam pengelolaan Hutan Rakyat adalah kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif, yang melekat pada diri
petani sebagai hasil pembelajaran sendiri maupun dengan melibatkan pihak lain dalam mengelola Hutan Rakyatnya. Kemampuan anggota kelompok tani diduga
38 dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain : 1 Karakteristik personal petani, 2
Kompetensi sumber belajar, 3 Kegiatan penyuluhan, 4 Kelembagaan pengelolaan Hutan Rakyat, dan 5 Hubungan interpersonal Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
3.2 Kerangka Operasional
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadapkemampuan anggota kelompok tani
dalam pengelolaan Hutan Rakyat Y1, meliputi: Karakteristik Personal X1, Kompetensi Sumber Belajar X2, Kegiatan Penyuluhan X3, Kelembagaan
Kemampuan Anggota Kelompok Tani dalam
Pengelolaan Hutan Rakyat
Kondisi marjinal
masyarakat di sekitar hutan
HUTAN RAKYAT
LESTARI Pemberdayaan
masyarakat melalui Hutan
Rakyat
Partisipasi Masy. dalam
Hutan Rakyat
Kebutuhan terhadap bahan
baku kayu rakyat meningkat
Kompetensi Sumber
Belajar Karakteristik
Personal
Hubungan Interpersonal
Kelembagaan Kelompok
Tani
Kegiatan Penyuluhan
Lingkup Amatan Penelitian
PERBAIKAN KONDISI
LINGKUNGAN
Kondisi internal
Kondisi eksternal
38
39 Hutan RakyatX4, dan Hubungan interpersonal X5. Kerangka operasional
penelitian disajikan pada gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Operasional Penelitian