Penguasaan InformasiPengetahuan terkait Hutan Rakyat
90 jenis-jenis hama penyakit dan cara mengatasinya, tahapan produksi yang harus
dilakukan, dan aturankebijakan pengelolaan Hutan Rakyat yang berlaku saat ini. Penguasaan informasi atau pengetahuan berhubungan dengan alih pengetahuan
tranfer knowledge. Tingkat penguasaan materi atau informasi personel sumber belajar
mengenai Hutan Rakyat terbagi menjadi responden petani Hutan Rakyat dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
personal sumber belajar memiliki kemampuan penguasaan materi atau informasi yang tergolong sedang Tabel 31.
Tabel 31. Sebaran responden berdasarkan persepsi terhadap tingkat kemampuan penguasaan informasipengetahuan personal belajar mengenai Hutan
Rakyat No.
Tingkat kemampuan penguasaan informasipengetahuan personal
sumber belajar Jumlah n
jiwa Persentase
1. Rendah skor : 14
19 34,55
2. Sedang skor : 14-21
36 65,45
3. Tinggi skor : 21
0,00 Jumlah
55 100,00
a
Sumber : Olahan Data Primer, 2012
Kemampuan melakukan komunikasi memegang peranan penting dalam proses pembelajaran petani. Menurut Leeuwis 2009 komunikasi merupakan
proses di mana orang bertukar arti. Penekanan aspek komunikasi pada penyuluhan menandakan pergeseran dari fokus pendidikan menjadi fokus
pembelajaran. Seorang sumber belajar yang terlibat dalam pembelajaran pengelolaan Hutan Rakyat harus mampu menciptakan komunikasi yang baik
antara dirinya dan petani-petani Hutan Rakyat agar informasipengetahuan dapat tersampaikan sesuai sasaran yang diharapkan. Kemampuan komunikasi sumber
belajar diukur
berdasarkan kemampuan
menciptakan dialog
dua arah,
menghidupkan suasana diskusi, menyampaikan pesan dengan baik, dan mampu mendorong petani mencoba atau menerapkan cara baru di lahannya. Hasil
90
91 penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72,70 persen responden menyatakan
sumber belajar sudah mampu menciptakan dialog dua arah atau timbal-balik dan sebanyak 67,70 responden mampu menghidupkan suasana diskusi Tabel 32.
Tabel 32. Persepsi responden terhadap kemampuan komunikasi personal sumber belajar dalam kegiatan penyuluhan kehutanan
Kemampuan komunikasi pendamping belajar Ya
1. Mampu menciptakan dialog dua arah dengan petani
40 72,70 2.
Mampu menghidupkan suasana diskusi 37 67,30
3. Maksudpesan sumber belajar mudah diterima petani
36 65,40 4.
Mampu mendorong petani mencoba cara baru di lahan 29 52,70
5. Mampu mendorong petani menerapkan cara baru di lahan
27 49,10
a
Sumber : Olahan Data Primer, 2012
Tingkat kemampuan berkomunikasi personal sumber belajar terbagi menjadi kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa personal sumber belajar memiliki kemampuan berkomunikasi dalam kategori sedang Tabel 33.
Tabel 33. Sebaran responden berdasarkan persepsi terhadap tingkat kemampuan berkomunikasi personal belajar
No. Tingkat kemampuan berkomunikasi
personal sumber belajar Jumlah n
jiwa Persentase
1. Rendah skor : 10
1 1,82
2. Sedang skor : 10-15
48 87,30
3. Tinggi skor : 15
6 10,90
Jumlah 55
100,00
a
Sumber : Olahan Data Primer, 2012
Salah satu kemampuan penting lainnya yang harus dimiliki oleh sumber belajar dalam proses pembelajaran petani adalah kemampuan untuk menjadi
teladanpanutan. Kemampuan sumber belajar untuk menjadi teladanpanutan didasarkan antara lain disiplin diri, menjadi contoh dalam bersikap, perilaku
positif, sifat pemimpin, mudah bekerjasama, mampu memotivasi petani, dan arif dalam mengambil keputusan Tabel 34.
92 Tabel 34. Persepsi responden terhadap kemampuan personal sumber belajar
menjadi panutan dalam kegiatan penyuluhan kehutanan Kemampuan personal sumber belajar
menjadi teladanpanutan Ya
1. Memiliki disiplin diri yang tinggi
47 85,40
2.
Menjadi contoh dalam bersikap dan berprilaku positif 44 80,00
3. Memiliki sifat kepemimpinan
43 78,20 4.
Mudah bekerjasama dengan petani dan pihak-pihak lainnya
39 70,90 5.
Mampu memotivasi petani memiliki semangat belajar dan bekerja yang tinggi
37 67,30 6.
Kearifan dalam mengambil keputusan 31 56,40
a
Sumber : Olahan Data Primer, 2012
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani di lokasi penelitian yang masih membutuhkan kepemimpinan dalam melakukan suatu
kegiatan atau usaha. Personal sumber belajar yang terlibat dalam pembelajaran pengelolaan Hutan Rakyat dan memiliki kemampuan menjadi teladanpanutan
bagi petani Hutan Rakyat akan lebih mudah menyampaikan dan menyebarkan pengetahuaninformasi baru. Kemampuan sumber belajar memimpin pelaksanaan
kegiatan dengan muatan inovasi baru kepada petani dapat dipandang telah mendorong penyelenggaraan proses pembelajaran sosial yang akan menyebabkan
terjadinya perubahan perilaku petani. Berdasarkan wawancara mendalam, responden menyatakan bahwa personal sumber belajar adalah individu yang
memiliki kedudukan sosial yang baik di masyarakat dan memegang peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka.
Tabel 35. Sebaran responden berdasarkan persepsi terhadap tingkat kemampuan menjadi teladanpanutan personal belajar
No. Tingkat kemampuan berkomunikasi
personal sumber belajar Jumlah n
jiwa Persentase
1. Rendah skor : 12
0,00 2.
Sedang skor : 12-18 46
83,64 3.
Tinggi skor : 18 9
16,36 Jumlah
55 100,00
a
Sumber : Olahan Data Primer, 2012
92
93 Tingkat kemampuan personal sumber belajar menjadi teladan atau panutan
terbagi menjadi kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal sumber belajar memiliki kemampuan menjadi
teladan atau panutan yang tergolong sedang Tabel 35.
6.3 Kegiatan Penyuluhan 6.3.1 Pemahaman mengenai Tujuan Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan kehutanan terkait Hutan Rakyat diselenggarakan dengan tujuan berupa tercapainya peningkatan pengetahuan dan keterampilan
petani mengenai
dasar-dasar pengembangan
Hutan Rakyat
dengan memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Kegiatan penyuluhan
kehutanan dapat
secara efektif
mencapai sasarannya
apabila tujuan
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan kehutanan dipahami dengan baik oleh masing-masing anggota kelompok tani.
Kegiatan penyuluhan kehutanan bernilai penting ketika petani memahami bahwa tujuan kegiatan penyuluhan kehutanan yang dilaksanakan dapat
memenuhi kebutuhannya dalam pembelajaran pengelolaan Hutan Rakyat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
tujuan kegiatan
penyuluhan kehutanan
berdasarkan persepsi petanicukup beragam. Responden petani Hutan Rakyat memiliki persepsi positif mengenai tujuan kegiatan penyuluhan Tabel 36.
Tujuan-tujuan, harapan-harapan atas hasil, nilai-nilai, dan efikasi-diri menurut
Schunk 2012 sangat penting pengaruhnya terhadap pembelajaran. Sebuah tujuan mencerminkan maksud seseorang dan mengacu pada kuantitas,
kualitas atau nilai praktik. Penentuan tujuan merupakan penetapan standar atau arah pencapaian yang menjadi target dari tindakan seseorang. Tindakan
seseorang dalam hal ini diarahkan oleh kebutuhan yang dirasakannya. Dalam konteks pengelolaan Hutan Rakyat, kebutuhan petani adalah memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang lebih memadai untuk mengelola Hutan Rakyat. Pemahaman mengenai tujuan kegiatan penyuluhan menjadi penting bagi
petani untuk menentukan apakah kegiatan tersebut dapat membantu memenuhi
94 kebutuhannya terhadap tambahan pengetahuan dan keterampilan mengelola
Hutan Rakyatnya.
Tabel 36. Persepsi responden terhadap pemahaman tujuan kegiatan penyuluhan Tujuan kegiatan Penyuluhan
Ya 1. Sarana mendiskusikan masalah petani di lahan dengan
penyuluh kehutananketua kelompok tani, dan petani lainnya 44 80,00
2. Meningkatkan pengetahuanketerampilan petani mengelola Hutan Rakyat
44 80,00 3. Menyebarkan perkembangan terbaru mengenai kayu rakyat
43 78,10 4. Wadah silahturahmi antar sesama petani Hutan Rakyat
20 36,40 5. Kegiatan kelompok tani yang harus diikuti petani
42 76,40
a
Sumber : Olahan Data Primer, 2012
Tingkat pemahaman terhadap tujuan kegiatan penyuluhan terbagi menjadi tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pemahaman tujuan kegiatan penyuluhan responden petani Hutan Rakyat tergolong sedang Tabel 37.
Tabel 37. Sebaran responden berdasarkan persepsi terhadap tingkat pemahaman tujuan kegiatan penyuluhan
No. Tingkat kemampuan berkomunikasi
personal sumber belajar Jumlah n
jiwa Persentase
1. Rendah skor : 12
9 16,36
2. Sedang skor : 12-18
27 49,10
3. Tinggi skor : 18
19 34,54
Jumlah 55
100,00
a
Sumber : Olahan Data Primer, 2012