Teknik Pengumpulan Data Instrumen Pengumpulan Data

Merasa sensitive atau mudah marah 18,19 2 Behavioral Perilaku menghindar 17,21 20,22,23 9 Perilaku melekat dan dependen 25 24 Perilaku terguncang 26,27 3 Kognitif Khawatir tentang sesuatu 28,30 16 Merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian 31 Ketakutan akan Ketidakmampuan mengatasi masalah 29 32 Berpikir semuanya terasa sangat membingungkan tanpa bias diatasi 33 34 Khawatir terhadap hal-hal spele 35,36,38 Pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan 37 39 Khawatir akan ditinggal sendirian 41 40 Sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran 43 42 Jumlah 23 12 31 43 b. Observasi Observasi ini dijadikan data pendukung untuk memperoleh data mengenai kecemasan belajar matematika siswa. Observasi ini dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi kecemasan belajar siswa merupakan lembar yang berisi pedoman dalam melaksanakan pengamatan kecemasan siswa pada saat pembelajaran matematika di kelas menggunakan metode permainan. Peneliti menetapkan tiga aspek kecemasan mengacu pada aspek-aspek kecemasan, menurut Jeffrey, yaitu: 1 fisik, 2behavior, 3 kognitif. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Observasi Kecemasan Belajar Siswa No Aspek Kecemasan Aspek yang Diamati Siswa gemetar saat diminta guru untuk mengerjakan soal di papan tulis Telapak tangan siswa berkeringat saat belajar matematika Siswa sulit berbicara saat diminta guru untuk membacakan jawaban Siswa diam dan tidak menjawab pertanyaan guru Siswa menjawab pertanyaan dengan suara bergetar atau terbata-bata Telapak tangan siswa menjadi dingin saat pelajaran matematika berlangsung Siswa sering buang air kecil saat pelajaran matematika berlangsung Siswa menjadi mudah marah saat pelajaran matematika berlangsung Siswa kesal jika soal yang diberikan guru terasa sangat sulit Siswa gelisah dalam mengikuti pelajaran matematika di kelas 2 Behavior Siswa tidak ingin tampil di depan kelas saat pelajaran matematika berlangsung Siswa takut bertanya pada saat pelajaran matematika berlangsung Siswa ingin duduk di kursi belakang saat pelajaran matematika berlangsung Siswa menundukan kepala agar tidak trlihat oleh guru saat guru mengajukan pertanyaan Siswa menundukan kepala agar tidak terlihat oleh guru saat guru meminta seseorang menyelesaikan soal di papan tulis Siswa mengandalkan teman saat diberi tugas kelompok Siswa merasa panik karena tidak mengerjakan PR Siswa ingin pelajaran matematika cepat berakhir dan berganti dengan pelajaran lain 3 Kognitif Siswa khawatir ditunjuk oleh guru untuk mengerjakan soal di papan tulis Siswa takut disoraki teman saat tidak bisa mengerjakan soal di papan tulis Siswa tidak mengerjakan soal yang dianggap paling sulit Siswa kebingungan menjawab pertanyaan yang diberikan guru c. Wawancara Wawancara dilakukan dengan siswa yang bersangkutan, bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pembelajran matematika di kelas dan kecemasan yang dialami selama pembelajaran matematika. Dilanjutkan dengan wali kelas, bertujuan untuk mendapatkan data mengenai jadwal pelajaran matematika, materi pelajaran matematika, situasi belajar matematika siswa di kelas.

G. Uji Coba Instrument Penelitian

Sebelum skala digunakan, skala tersebut terlebih dahulu diuji cobakan untuk mengetahui skala memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Dalam sebuah penyusunan kuesioner harus benar-benar dapat menggambarkan tujuan dari penelitian tersebut valid dan juga dapat konsisten bila pertanyaan tersebut dijawab dalam waktu yang berbeda reliabel.

a. Uji validitas angket kecemasan belajar matematika siswa

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. 17 Dalam penelitian ini penulis menggunakn validitas butir yang dilakukan dengan cara membagikan instrumen angket kepada siswa tentang kecemasan belajar Matematika. Untuk menguji validitas, peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut: 18 ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: R xy : koefisien korelasi X : skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y : skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X : jumlah skor dalam distribusi X 17 Suharsimi Arikunto, Op., cit, h. 211. 18 Juliansyah Noor, Op., cit, h. 169. ∑Y : jumlah skor dalam distribus Y ∑X 2 : jumlah kuadran dalam distrbusi X ∑Y 2 : jumlah kuadran dalam distribusi Y N : banyaknya responden Hasil perhitungan dengan koefisien korelasi r hitung dapat dihubungkan dengan tabel r hasil korelasi Product Moment. Jika r hitung r tabel maka butir soal tidak valid, jika r hitung r tabel maka butir soal dinyatakan valid. Adapun subjek untuk uji skala penelitian adalah sebanyak 43 item pernyataan. Hasil dari 43 item pernyataan terdapat 8 item yang tidak valid. Dari aspek fisik terdapat 3 item pernyataan yang tidak valid, yaitu “senang saat belajar matematika di kelas, tenang saat diberi soal matematika oleh guru, dan badan berkeringat ketika belajar matematika ”. Dari aspek behavior terdapat 1 item pernyataan yang tidak valid, yaitu “yakin dengan hasil kerja saya sendiri saat mengerjakan soal”, dan dari aspek kognitif terdapat 4 item pernyataan yang tidak valid, yaitu “yakin dapat menyelesaikan soal matematika dengan baik, selalu berusaha menyelesaikan soal meskipn sulit, dan sering mencontek hasil kerja teman ”. Item yang tidak valid tersebut tidak dipakai dalam penelitian. Jumlah item skala kecemasan yang dipakai dalam penelitian ini adalah 35 item pernyataan. Untuk mengetahui hasil uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Skala Kecemasan No Aspek Kecemasan Indikator Nomor Butir Pernyataan Jumlah + - 1 Fisik Kegelisahan, kegugupan 1,2 15 Tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar 3 Telapak tangan yang berkeringat 4 Sulit berbicara 5 Jantung yang berdetak keras atau berdetak kencang 6 7 Suara yang bergetar 10 8 Pusing 9 Tangan yang dingin dan lembab 11 Panas dingin 12 Sering buang air kecil 13 Merasa sensitive atau mudah marah 15,16 2 Behavior Perilaku menghindar 14,1 8 17,19, 20 8 Perilaku melekat dan dependen 21 Perilaku terguncang 22,23 3 Kognitif Khawatir tentang sesuatu 24,25 12 Merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian 26 Ketakutan akan Ketidakmampuan mengatasi masalah 27 Berpikir semuanya terasa sangat membingungkan 28 tanpa bias diatasi Khawatir terhadap hal-hal spele 29,30, 32 Pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan 31 Khawatir akan ditinggal sendirian 33 Sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran 35 34 Jumlah 22 6 29 35

b. Uji Reliabilitas angket kecemasan belajar matematika

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliable artinya dapat dipercaya jadi dapat diandalkan. 19 Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan KR-20, karena yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1-0, jumlah butir pernyataan ganjil . Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: 20 [ ] [ Ʃ ] Dengan keterangan: : reliabilitas instrument p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar 19 Suharsimi Arikunto, Op., cit, h. 221. 20 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet ke-5. h.231.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KURSI PANAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 3 BATU

22 125 27

Penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Tunas Mekar

2 21 171

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV Pengaruh Kedisiplinan Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Wironanggan 01 Tahltn 2a14/2015.

1 8 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI METODE PERMAINAN DOMINO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Keaktifan Belajar Melalui Metode Permainan Domino Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 01 – 02 Balong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karan

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SDN GUNUNGWUNGKAL 01 Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN Gunungwungkal 01 Tahun 2013.

0 1 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SDN GUNUNGWUNGKAL 01 Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN Gunungwungkal 01 Tahun 2013.

0 0 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE RESITASI BAGI SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Resitasi Bagi Siswa Kelas IV SDN Sukobubuk 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Tah

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE RESITASI BAGI SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Resitasi Bagi Siswa Kelas IV SDN Sukobubuk 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Tah

0 2 20

PENGARUH METODE PERMAINAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD N PLEBENGAN.

1 1 242

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORRAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 28 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 14