Hakikat anak usia SDMI
simpatetik.
25
Spielberger membedakan kecemasan atas dua bagian; kecemasan sebagai suatu sifat trait anxiety, yaitu kecenderungan
pada diri seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya, dan kecemasan sebagai suatu
keadaan state anxiety, yaitu suatu keadaan atau kondisi emosional sementara pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan tegang
dan kekhawatiran yang dihayati secara sadar serta bersifat subyektif, dan meningginya sistem saraf otonom.
26
Orang yang mengalami gangguan kecemasan dilanda ketidakmampuan menghadapi perasaan cemas yang kronis dan intens,
perasaan tersebut sangat kuat sehingga mereka tidak mampu berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan mereka tidak menyenangkan
dan membuat mereka sulit menikmati situasi-situasi pada umumnya, namun mereka malah menghindari situasi yang membuat mereka
merasa cemas.
27
Orang yang cemas, merasa tertekan dan sulit untuk berkonsentrasi, terkadang merasakan ketegangan yang sangat besar
sehingga mereka tidak dapat berpikir. Pada malam hari susah tidur, dan pada siang hari mereka merasa kelelahan, mudah marah dan
tegang.
28
Kecemasan dan kekhawatiran memiliki nilai positif, asalkan intensitasnya tidak begitu kuat, sebab kecemasan dan kekhawatiran
yang ringan dapat merupakan motivasi. Kecemasan dan kekhawatiran yang sangat kuat bersifat negatif, sebab dapat menimbulkan gangguan
baik secara psikis maupun fisik.
29
25
Linda Davidoff , Pengantar Psikologi, Jakarta: Erlangga, 1988, h. 62.
26
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h.185.
27
Richard P. Halgin dan Susan Krauss Whitbourne, Psikologi Abnormal, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, h. 198.
28
Ibid, h. 213.
29
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 84.
Dari beberapa uraian di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kecemasan merupakan suatu keadaan mental
manusia baik perasaan khawatir, cemas, gelisah, dan takut yang muncul secara bersamaan yang biasanya diikuti dengan naiknya
rangsangan pada tubuh seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin, grogi atau kecemasan, kegelisahan, kekhawatiran dan
ketakutan terhadap sesuatu. Kecemasan merupakan suatu keadaan atau reaksi dasar pada diri seseorang dalam menghadapi situasi yang
dirasakan mengancam atau mengganggu dan berbahaya. Kecemasan ini disebabkan oleh beberapa faktor baik yang timbul dari dalam diri
individu maupun dari luar diri individu. Kecemasan bermanfaat bila hal tersebut mendorong kita untuk
menghindari hal-hal yang berbahaya atau memotivasi kita untuk belajar menjelang ujian. Kecemasan adalah respon yang tepat
terhadap ancaman, tetapi kecemasan bisa menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau bila
sepertinya datang tanpa ada penyebabnya. Dengan kata lain kecemasan dapat menjadi reaksi emosional yang normal di beberapa
situasi, tetapi tidak di situasi lainnya.