Pembelajaran Matematika Kajian Tentang Belajar dan Pembelajaran Matematika

berupa kecenderungan mereka untuk bermain. Oleh sebab itu kiranya menjadi suatu kebijakan yang tepat jika dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya pelajaran matematika, disiasati dengan cara dikolaborasikan dengan permainan yang disukai anak- anak, sehingga pada saat pembelajaran berlangsung anak-anak merasakan ketenangan dan gairah yang pada akhirnya akan tertanam suatu persepsi bahwa belajar adalah kegiatan yang menyenangkan. Seperti yang diungkapkan oleh Suwangsih bahwa penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efesiensi pembelajaran. Pembelajaran matematika perlu dilakukan dengan sedikit ceramah dan metode-metode yang berpusat pada guru, serta lebih menekankan pada interaksi peserta didik. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika. 19 Adapun fokus materi yang akan dijadikan bahan ajar dalam melakukan penelitian ini adalah materi bilangan bulat.

5. Suasana dalam Pembelajan Matematika

Guru matematika harus membuat suasana belajar yang membantu perkembangan matematika setiap siswa dengan cara: a. Menyediakan dan mengatur waktu yang diperlukan untuk mengungkap matematika yang logis dan menghadapi ide-ide serta masalah yang penting b. Menggunakan ruang fisik dan benda-benda untuk memfasilitasi belajar matematika siswa c. Menyediakan sesuatu yang dapat mendorong perkembangan keahlian dan kecakapan matematika siswa d. Menghargai dan menilai ide-ide, cara berpikir, dan watak atau sikap matematika siswa 19 Erna Suwangsih dan Tiurlina, Op., cit, h.179. Dan secara konsisten mengharapkan dan mendorong siswa untuk: a. Bekerja secara mandiri atau berkelompok untuk memahami matematika b. Mengambil resiko intelektual dengan mengajukan pertanyaan dan merumuskan dugaan c. Memperlihatkan perasaan tentang kompetensi matematika dengan memeriksa dan mendukung ide-ide dengan menggunakan alasan matematik. 20

B. Kecemasan Belajar

1. Pengertian Kecemasan

Anxietaskecemasan anxiety adalah suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. 21 Kecemasan adalah perasaan takut dan kegundahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan. 22 Kecemasan adalah perasaan ketidaknyamanan dan ketakutan tentang suatu peristiwa yang hasilnya tidak pasti. 23 Kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika berpikir tentang sesuatu tidak menyenangkan yang akan terjadi. 24 Davidoff mendefinisikan kecemasan sebagai emosi yang ditandai oleh perasaan bahaya yang diantisipasikan, termasuk juga ketegangan dan stres yang menghadang dan bangkitnya sistem saraf 20 John A. Van De Walle, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Pengembangan Pengajaran Jilid 2, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006, h. B-2m. 21 Jeffrey S. Nevid, dkk, Psikologi Abnormal, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2005, h. 163. 22 John W Santrok, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, h. 529. 23 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008, h. 81. 24 Namora Lumongga Lubis, depresi tinjauan psikologis, jakarta: kencana, 2009, h. 14. simpatetik. 25 Spielberger membedakan kecemasan atas dua bagian; kecemasan sebagai suatu sifat trait anxiety, yaitu kecenderungan pada diri seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya, dan kecemasan sebagai suatu keadaan state anxiety, yaitu suatu keadaan atau kondisi emosional sementara pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan tegang dan kekhawatiran yang dihayati secara sadar serta bersifat subyektif, dan meningginya sistem saraf otonom. 26 Orang yang mengalami gangguan kecemasan dilanda ketidakmampuan menghadapi perasaan cemas yang kronis dan intens, perasaan tersebut sangat kuat sehingga mereka tidak mampu berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan mereka tidak menyenangkan dan membuat mereka sulit menikmati situasi-situasi pada umumnya, namun mereka malah menghindari situasi yang membuat mereka merasa cemas. 27 Orang yang cemas, merasa tertekan dan sulit untuk berkonsentrasi, terkadang merasakan ketegangan yang sangat besar sehingga mereka tidak dapat berpikir. Pada malam hari susah tidur, dan pada siang hari mereka merasa kelelahan, mudah marah dan tegang. 28 Kecemasan dan kekhawatiran memiliki nilai positif, asalkan intensitasnya tidak begitu kuat, sebab kecemasan dan kekhawatiran yang ringan dapat merupakan motivasi. Kecemasan dan kekhawatiran yang sangat kuat bersifat negatif, sebab dapat menimbulkan gangguan baik secara psikis maupun fisik. 29 25 Linda Davidoff , Pengantar Psikologi, Jakarta: Erlangga, 1988, h. 62. 26 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h.185. 27 Richard P. Halgin dan Susan Krauss Whitbourne, Psikologi Abnormal, Jakarta: Salemba Humanika, 2012, h. 198. 28 Ibid, h. 213. 29 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 84.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KURSI PANAS TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 3 BATU

22 125 27

Penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Tunas Mekar

2 21 171

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV Pengaruh Kedisiplinan Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Wironanggan 01 Tahltn 2a14/2015.

1 8 12

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI METODE PERMAINAN DOMINO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Peningkatan Keaktifan Belajar Melalui Metode Permainan Domino Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri 01 – 02 Balong Kecamatan Jenawi Kabupaten Karan

0 0 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SDN GUNUNGWUNGKAL 01 Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN Gunungwungkal 01 Tahun 2013.

0 1 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SDN GUNUNGWUNGKAL 01 Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN Gunungwungkal 01 Tahun 2013.

0 0 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE RESITASI BAGI SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Resitasi Bagi Siswa Kelas IV SDN Sukobubuk 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Tah

0 2 16

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE RESITASI BAGI SISWA KELAS IV Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Resitasi Bagi Siswa Kelas IV SDN Sukobubuk 01 Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Tah

0 2 20

PENGARUH METODE PERMAINAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD N PLEBENGAN.

1 1 242

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORRAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 28 CAKRANEGARA TAHUN PELAJARAN 20152016

0 1 14