tanpa bias diatasi Khawatir terhadap hal-hal
spele 29,30,
32 Pikiran terasa bercampur
aduk atau kebingungan 31
Khawatir akan ditinggal sendirian
33 Sulit berkonsentrasi atau
memfokuskan pikiran 35
34
Jumlah
22 6
29 35
b. Uji Reliabilitas angket kecemasan belajar matematika
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliable artinya dapat
dipercaya jadi dapat diandalkan.
19
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan
yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang
dikenal dengan KR-20, karena yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1-0, jumlah butir pernyataan ganjil
. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
20
[ ] [
Ʃ ]
Dengan keterangan:
:
reliabilitas instrument p
: proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
19
Suharsimi Arikunto, Op., cit, h. 221.
20
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet ke-5. h.231.
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q =
1p Ʃ pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q
n : banyaknya item
s : standar deviasi tes
Dengan kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut: a
Antara 0,81 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi b
Antara 0,61 sampai dengan 0,80 : tinggi c
Antara 0,41 sampai dengan 0,60 : cukup d
Antara 0,21 sampai dengan 0,40 : rendah e
0,20 : sangat rendah
Dari perhitungan 35 item pernyataan dengan rumus KR-20, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,9196278. Dengan demikian data
termasuk kriteria reliabilitas sangat tinggi.
H. Teknik Analisis Data
1. Uji prasyarat analisis
Sebelum dilakukan uji-t ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu sampel acak, data interval, populasi berdistribusi normal, dan kesamaan
varians. Dengan demikian, sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji- t perlu dilakukan uji persyaratan terlebih dahulu.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan uji liliefors. Uji liliefors dilakukan dengan mencari nilai L
hitung
, yakni nilai │FZi – SZi│yang terbesar. Langkah-langkah pengujian normalitas data dengan uji liliefors sebagai berikut:
21
1 Susun data sampel dari yang kecil sampai yang terbesar dan tentukan
frekunsi tiap-tiap data.
21
Juliansyah Noor, Op., cit, h. 174.
2 Tentukan nilai z dari tiap-tiap data tersebut
3 Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel z
dan diberi nama Fz. 4
Hitung frekuensi kumulatif relatif dari masing-maising nilai z dan sebut dengan Sz hitung proporsinya, kalau n=10, maka tiap-tiap frekuensi
kumulatif dibagi dengan n. Gunakan nilai L
hitung
yang terbesar. 5
Tentukan nilai L
hitung
= │FZi – SZi│, hitung selisihnya, kemudian bandingkan dengan L
tabel
dari tabel liliefors. 6
Jika L
hitung
L
tabel
, maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji terhadap kesamaan homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya varian
sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas yang digunakan yaitu uji fisher, dengan rumus sebagai berikut:
22
F =
=
Keterangan:
F = Homogenitas S
1 2
= Varians terbesar S
2 2
= Varians terkecil Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut: 1
Menentukan varians dari pretest dan posttest dengan rumus: Varians S
2
=
∑ ̅
2 Menentukan varians terbesar dan terkecil
3 Menentukan dk pembilang varians terbesar dan dk penyebut varians
terkecil db
1
= n – 1
22
Riduwan, Op., cit, h. 120.
db
2
= n – 1
4 Menentukan nilai F
hitung
5 Menentukan F
tabel
Kriteria uji homogenitas: -
Jika F
hitung
F
tabel
, maka dinyatakan kedua hasil belajar homogen. -
Jika F
hitung
F
tabel
, maka dinyatakan kedua hasil belajar tidak homogen.
2. Pengujian hipotesis
Uji hipotesis menggunakan uji t-test dengan rumus:
23
t =
√
∑
Keterangan: Md
= mean dari perbedaan pre test dengan post tst xd
= deviasi masing-masing subjek d-Md Ʃ x
2
d = jumlah kuadrat deviasi
n = subjek pada sampel
d.b. = ditentukan N-1
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: -
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
diterima, artinya tidak terdapat pengaruh penggunaan metode permainan terhadap kecemasan belajar
matematika siswa. -
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
o
ditolak, artinya terdapat pengaruh penggunaan metode permainan terhadap kecemasan belajar
matematika siswa.
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013, h. 350.
3. Hipotesis Statistik
Ho,
A = B
Ha, A B
Keterangan : H
o
= Tidak terdapat pengaruh terhadap kecemasan belajar matematika siswa kelas IV setelah diterapkannya metode permainan.
H
a
= Terdapat pengaruh terhadap kecemasan belajar matematika siswa kelas IV setelah diterapkannya metode permainan.
4. Teknik analisis lembar observasi
Dari data hasil kecemasan belajar siswa akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Seperti klasifikasi pada Tabel 3.6
berikut:
Tabel 3.6 Klasifikasi Kecemasan Belajar Siswa
Skor Kategori
3 Sangat
2 Cukup
1 kurang
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran kecemasan belajar matematika siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Tahap
analisisnya sebagai berikut:
24
a. Menjumlahkan skor perolehan untuk 22 aspek yang diamati
b. Menghitung presentase aspek kecemasan siswa dalam kelompok
dengan rumus: Nilai akhir =
x 100
24
Kunandar, Op., cit. h. 128