t =
√
∑
=
√
=
√
=
√
= 15,826 Nilai t
tabel
pada taraf s ignifikansi α = 0,05 dengan d.b. = n – 1 =
39 – 1 = 38 adalah 2,024. Jadi, jika t
hitung
t
tabel
15,8262,024 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor
sebelum dan sesudah perlakuan. Maka dapat disimpulkan bahwa H
o
ditolak, yang artinya terdapat pengaruh metode permainan terhadap kecemasan belajar matematika siswa kelas IV di SDN Pondok Ranji 01.
D. Hasil Observasi
Hasil pengamatan kecemasan belajar siswa dengan penerapan metode permainan pada kelompok I, II, III, dan IV melalui lembar
observasi terkait dengan aspek kecemasan sesuai dengan perencanaan dapat dilihat dalam Tabel 4.17, Tabel 4.18, Tabel 4.19, dan Tabel 4.20.
Adapun kategori kecemasan siswa mengacu pada kategori yang telah ditetapkan, yakni:
1
- S = Sangat, 80 – 100
- C = Cukup, 60 – 79
- K = Kurang, kurang dari 60
1
Kunandar, Penilaian Aautentik, Jakarta: Rajawali Pers, 2013, cet. II. h. 128.
Dengan keterangan sebagai berikut: -
Sangat : jika aspek atau kriteria yang diamati muncul dengan nyata dan sesuai dengan indikator aspek yang diamati
- Cukup: jika aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata
dan cukup sesuai dengan indikator aspek yang diamati -
Kurang: jika aspek atau kriteria yang diamati muncul kurang nyata dan kurang sesuai dengan indikator aspek yang diamati
Tabel 4.17 Hasil Observasi Kecemasan Belajar Siswa Pada Kelompok I
Perolehan Pertemuan
1 2
3 4
5 6
7 8
Skor perolehan 65
62 48
44 42
34 33
24 Nilai akhir
98 94
73 67
64 52
50 36
Kategori S
S C
C C
K K
K Rata-rata nilai
66,25 Kategori keseluruhan
Cukup Kelompok I memperoleh rata-rata kecemasan belajar sebesar 66,25
dengan kategori cukup artinya aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan cukup sesuai dengan indikator aspek yang diamati.
Tabel 4.18 Hasil Observasi Kecemasan Belajar Siswa Pada Kelompok II
Perolehan Pertemuan
1 2
3 4
5 6
7 8
Skor perolehan 66
65 49
44 38
35 30
27 Nilai akhir
100 98
74 67
58 53
45 41
Kategori S
S C
C K
K K
K Rata-rata nilai
67 Kategori keseluruhan
Cukup Kelompok II memperoleh rata-rata kecemasan belajar sebesar 67
dengan kategori cukup, artinya aspek atau kriteria yang diamati muncul cukup nyata dan cukup sesuai dengan indikator aspek yang diamati.